Liputan6.com, Jakarta - Tingkat keterpilihan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir makin tinggi di masyarakat sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024. Hal itu imbas dari kinerja gemilang Erick Thohir memimpin BUMN.
"Beliau mampu memaksimalkan posisinya sebagai Menteri BUMN,” tutur Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago kepada wartawan, Selasa (10/1/2023).
Arifki mengatakan, Erick Thohir alami lonjakan keterpilihan pascacapaian berbagai keberhasilan di BUMN. Tingkat elektabilitas Eks Presiden Inter Milan ini bahkan mampu bersaing di daftar teratas.
Erick Thohir mampu meraih elektabilitas tinggi sebesar 19,6 persen. Hasil tersebut merujuk dari rekaman survei Indikator Politik Indonesia priode 1-6 Desember 2022.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia raihan elektabilitas positif Erick Thohir tidak terlepas dari kinerja mentereng yang ditorehkan selama tiga tahun memimpin Kementerian BUMN. Sejumlah kebijakan yang diluncurkan dirasakan langsung masyarakat.
“(Seperti) dengan pengelolaan program yang terasa langsung oleh publik,” terang Arifki.
Atas dasar itulah, dia menambahkan, tidak mengerankan jika Erick Thohir menjadi figur yang banyak diinginkan masyarakat ikut dalam pertarungan Pilpres mendatang.
“(Pencapaian Erick Thohri) Memberikan keuntungan terhadap personal brandingnya," tandas Arifki.
Dulang Suara Luar Jawa
Pengamat Politik sekaligus Founder Perfekto untuk Indonesia, Amir Faisal mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir bisa menjadi jawaban atas kegamangan para capres potensial dalam memilih cawapres. Sebab, Erick dinilai sebagai kandidat yang memiliki modal paling lengkap untuk bertarung di Pilpres 2024.
Berdasarkan sejumlah survei, Erick Thohir adalah kandidat cawapres terkuat saat ini. Hasil survei terbaru Poltracking Indonesia, Erick Thohir mengantongi elektabilitas tertinggi sebagai cawapres yakni di angka 16,2 persen.
Di samping itu, sebagai cawapres yang bukan berasal dari Pulau Jawa, Erick Thohir berpotensi menyerap dukungan dari masyarakat luar Jawa. Di mana 40 persen DPT Indonesia berada di luar Pulau Jawa.
"Ini akan memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk peluang kemenangan," ungkap Amir seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/1/2023).
Ia kemudian menjelaskan, Erick Thohir bisa melengkapi pemimpin yang berasal dari Pulau Jawa. Seperti diketahui, saat ini terdapat dua kandidat capres potensial yang berasal dari Pulau Jawa yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Keduanya merupakan kandidat capres yang selalu berada di tiga besar bursa Pilpres 2024. Dengan dipasangkannya pemimpin dari Jawa, Erick Thohir dinilai bisa menghimpun dukungan dari luar Jawa.
Selain itu, kepemimpinan tokoh dari Jawa bersama Erick Thohir juga merepresentasi masyarakat Indonesia yang multietnis. Sebab Indonesia tidak hanya terdiri dari Pulau Jawa saja, tapi ada Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
"Erick Thohir mewakili pemimpin dari luar Pulau Jawa. Secara kepemimpinan ideal, sangat baik untuk Indonesia ke depan," kata Amir memungkasi.
Advertisement