Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 10 Januari 2023. Hal ini seiring investor terus membangun reli awal tahun sambil menunggu data ekonomi dan laba perusahaan mulai akhir pekan ini.
Penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 186,45 poin atau 0,56 persen ke posisi 33.704,10. Indeks S&P 500 bertambah 0,70 persen ke posisi 3.919,25. Indeks Nasdaq melanjutkan penguatan dengan naik 1,01 persen ke posisi 10.742,63.
Advertisement
Rata-rata indeks acuan menguat selama tiga sesi terakhir seiring optimisme atas inflasi tinggi yang mereda mendorong investor untuk mengalahkan saham teknologi. Ini adalah kemenangan beruntun tiga hari pertama indeks saham sejak November 2023.
Sementara itu, miliarder sekaligus investor Paul Tudor Jones optimistis untuk pasar saham pada Selasa pagi. Ia menuturkan, bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mungkin tidak akan menghancurkan ekonomi, menghentikan kenaikan suku bunga sebelum melakukannya.
Jones mencatat tidak membuat perkiraan khusus. Namun, ia menilai ada permintaan besar untuk saham pada 2023 seiring aksi beli kembali saham dan merger.
"Anda mungkin mendapatkan sesuatu di bawah satu triliun dolar AS kelebihan permintaan di saham AS. Di mana penjualan akan datang untuk mengimbangi permintaan yang berasal dari pembelian kembali, dari item lini perusahaan, dari beberapa kombinasi pembelian dan M&A? itu jumlah yang signifikan Ceteris paribus, semuanya sama, pasar saham akan naik 7 persen atau 8 persen pada 2023,” ujar dia dikutip dari laman CNBC, Rabu (11/1/2023).
Kekhawatiran Suku Bunga
Investor memasuki tahun baru khawatir suku bunga lebih tinggi dapat menyebabkan ekonomi mengalami resesi. Namun, tampaknya banyak yang memasang taruhan inflasi mulai mereda.
Investor akan mengamati data indeks harga konsumen yang akan datang pada Kamis pekan ini dan laporan laba bank besar pada Jumat sebagai petunjuk kesehatan ekonomi dan sinyal bagaimana the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga ke depan.
“Kita mungkin akan berada dalam kisaran yang sangat ketat ini dan kemungkinan besar tanpa arah sampai melewati setidaknya Kamis dengan laporan CPI dan kemudian dimulainya musim pendapatan yang juga akhir minggu ini,” ujar Chief Investment Officer Verdence Capital Advisors, Megan Horneman.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya berpikir sedang terjebak di tengah menunggu data ekonomi dan menyerap beberapa pidato the Fed.
Sementara itu, harga tembaga sentuh level tertinggi sejak Juni 2022. Harga tembaga sentuh USD 4,0835. Harga tembaga sudah naik 7 persen sejak awal 2023.
Advertisement
Penutupan Wall Street 10 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Senin, 9 Januari 2023. Keuntungan di saham teknologi membantu indeks Nasdaq memangkas kerugian seiring pelaku pasar menambah taruhan kalau inflasi akan mereda.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq, satu-satunya indeks acuan yang menguat didorong reli saham Tesla yang hampir 6 persen. Indeks teknologi tersebut bertambah 66,36 poin atau 0,6 persen ke posisi 10.635,65.
Selain itu, indeks Dow Jones merosot 112,96 poin atau 0,3 persen ke posisi 33.517,65. Hal ini seiring saham Merck dan Johnson&Johnson yang membebani indeks saham. Indeks S&P 500 melemah 0,1 persen atau 2,9 poin ke posisi 3.892,09. Namun, sektor saham teknologi informasi naik 1,1 persen sehingga membantu mengurangi tekanan indeks saham.
“Pasar, setidaknya untuk 2023, tampaknya jauh lebih optimistis dibandingkan akhir tahun 2022,” ujar Chief Investing Officer Independent Advisor Alliance, Chris Zaccarelli dikutip dari CNBC, Selasa (10/1/2023).
Ia menambahkan, pada awal pekan ini sektor saham pertumbuhan mengungguli value stock. “Anda melihat optimisme kembali dalam hal apa yang mungkin terjadi pada pasar saham tahun ini,” tutur dia.
Wall Street Awal Tahun
Pergerakan pada awal pekan ini mengikuti kinerja mingguan untuk tiga indeka acuan utama yang positif dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 membukukan mingguan terbaik sejak November 2022.
Sebagian besar kenaikan indeks itu terjadi pada Jumat, 6 Januari 2023 seiring sektor tenaga kerja dan jasa mendorong harapan kontraksi ekonomi cukup untuk menenangkan bank sentral AS atau the Federal Reserve.
Pada Senin, 9 Januari 2023 juga menandai sesi lima perdagangan pada 2023 yang mengingatkan investor akan aturan klasik wall street yang menyarankan pasar akan akhiri tahun jika saham berkinerja baik dalam lima sesi pertama.
Menurut Stock Trader’s Almanac, indeks S&P 500 telah akhiri tahun dengan positif 83 persen dari lima sesi pertama perdagangan dengan kenaikan rata-rata 14 persen. Indeks naik 1,1 persen selama lima hari perdagangan pertama pada 2023.
Pada pekan ini, investor akan mengamati laporan indeks harga konsumen pada Desember 2022 pada Kamis dan laba bank besar yang dijadwalkan pada Jumat pekan ini.
Advertisement