Liputan6.com, Jakarta Kisah Tiko merawat ibundanya selama 11 tahun di rumah terbengkalai tanpa air bersih dan listrik yang viral beberapa waktu lalu masih hangat menjadi perbincangan. Kehidupannya ramai dikulik publik, fakta lainnya soal Tiko pun mencuat.
Mulai dari rumah mewahnya yang kini sudah bersihkan, masa lalu Ibu Eny dan suami hingga kegigihan Tiko merawat ibundanya yang menderita gangguan ODGJ tak lepas dari perhatian dan terus dicari tahu.
Baca Juga
Advertisement
Belum lama ini terungkap bahwa ayah Tiko ada sosok yang punya kerjaan mentereng. Hal tersebut diungkap oleh kerabat Ibu Eny, Sumaryono yang diunggah di kanal YouTube DenDenny pada 8 Januari 2022.
Diketahui Tiko berpisah dengan sang ayah setelah orangtuanya bercerai. Sumaryono, kerabat Ibu Eny tersebut menceritakan kisah perjalanan Ayah Tiko sampai di titik sukses hingga bangkrut usai ditipu oleh rekannya.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang pernyataan kerabat Ibu Eny soal pekerjaan Ayah Tiko, Rabu (11/1/2023).
1. Jual Beli Mobil
Sumaryono kerabat Ibu Eny ungkap jika ia sudah lama kenal dengan keluarga Tiko. Lebih lanjut ia menjelaskan jika ayah Tiko adalah orang yang ulet sehingga bisa membeli rumah di kawasan elit.
Pernah tinggal di Bintara, Herman Moedji Susanto dan keluarga kemudian pindah ke kawasan Kelender karena di Bintara banjir besar. Diketahui keluarga Tiko putuskan untuk pindah rumah pada tahun 2004, 5 tahun setelah Tiko lahir.
" Pak Puh (Herman) itu memang cekatan jadi memang bisa beli rumah di Bintara dan Kelender.” kata Sumaryono.
Dalam kanal YouTube DenDenny, Sumaryono menjelaskan bahwa selain bekerja di departemen keuangan, ayah Tiko juga pernah jual mobil dan disewakan. Dari cerita yang disampaikannya, kerabat orangtua Tiko ini sudah mengenal lama tentang Herman dan Ibu Eny.
“Selain dia di departemen keuangan dia itu juga terakhir jual beli mobil disewain,” Jelas Sumaryono.
Advertisement
2. Ditipu Rekan Bisnis
Ditipu rekannya, bisnis jual beli mobil ayah Tiko meredup. Kisah pilunya ini rupanya diceritakan oleh Herman kepada sahabat karibnya, Sumaryono. Dalam penjelasannya, Sumaryono ungkap jika ia sangat ingat bahwa ayah Tiko pernah ditipu rekan bisnisnya.
“Kemudian terakhir itu dia ditipu, inget saya, dia cerita ke saya, dia ditipu rekan bisnisnya itu mobil Cherokke bikinan Amerika itu. Jadi mobil itu suratnya ada di Pak Herman, tapi barangnya enggak ada.” Jelas Sumaryono.
3. Pindah ke Madiun
Setelah itu, Sumaryono menjelaskan jika ia dan ayah Tiko lost contact karena Herman pindah ke Madiun dan meninggalkan Ibu Eny. Tidak dijelaskan secara detail, namun Sumaryono memaparkan bahwa saat Herman pindah ke Madiun, ia dan Ibu Eny sudah bercerai.
“Setelah itu kami lost contact, karena ya itu tadi ada faktor saya denger Pak Puh (Pak Herman) itu pindah ke Madiun, kan berarti Bu Eny itu janda kan. Saya sebagai orang muslim enggak mungkin datengin seorang janda.” Papar Sumaryono.
Advertisement
4. Kisah Bu Eny dan Pak Herman
Dalam kanal YouTube DenDenny, Sumaryono juga mengungkapkan kisah cinta Ibu Eny dan Pak Herman. Terkuak, Ibu Eny dan Herman dulu dijodohkan oleh keponakan dari Pak Herman. Ayah Tiko itu ingin mencari istri janda yang tidak mempunyaa anak untuk menemani hari tuanya, yang di mana saat itu usianya sudah menginjak 60 tahun.
“Waktu nikah itu kebetulan yang menjodohkan itu keponakannya sendiri, Pak Sugimin. Dulu waktu sama saya, minta dicarikan itu janda yang kira-kira enggak punya anak karena pak Puh itu sudah 60 tahun untuk mendampingi dia itu.” Jelas Sumaryono.
Fakta lainnya diungkapkan bahwa Herman tidak meninggalkan Ibu Eny dan Tiko seperti yang diberitakan. Sempat cekcok karena masalah ekonomi menjadi salah satu alasan hubungan orangtua Tiko ini merenggang.
“Mereka sempat cekcok rumah tangga karena masalah ekonomi, karena dulu kan jaya, terus Pak Puh udah uzur makin uzur, terus bisnisnya makin redup. Biasanya kan orang-orang enggak terima, habis manis sepah dibuang kan ada yang kaya gitu.” Jelas Sumaryono.
Ibu Eny merupakan istri kedua Herman ayah Tiko. Anak Pak Herman dari istri yang pertama diungkap kini tinggal di Surabaya.
5. Ayah Tiko Sudah Meninggal
Simpang siur kabarnya, diklarifikasi oleh Sumaryono jika Herman Moedji sudah meninggal dunia 9 tahun lalu tepatnya tahun 2015 silam.
“Pak Herman itu sudah meninggal 2015 di Desa Bayem Taman, Magetan. Dikebumikan disana, istilahnya di Sareang Tengah. Sejak dia pulang, kira-kira sekitar tahun 2011-2012, kira-kira 3 tahun disana, meninggal.” Jelas Sumaryono.
Advertisement
6. Ibu Eny Ada Riwayat ODGJ
Selain menjelaskan soal Herman Moedji Susanto ayah Tiko, Sumaryono juga ungkap jika Ibu Eny memang punya riwayat gangguan kejiwaan dari sebelumnya dan pernah dirawat di RSJ.
“Dulu Ibu Eny itu dari sebelum menikah sudah pernah ke RSJ. Ada riwayat, jadi kayanya kambuhan juga.” Papar Sumaryono.