Liputan6.com, Jakarta Memelihara ikan koi sudah bukan sekadar hobi lagi bagi pria asal Semarang bernama Ahmad Mansur. Ini justru menjadi peluang bisnis untuknya bahkan hingga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan.
Bermula sejak Ahmad memanfaatkan ruang kosong yang ada di rumahnya, ia akhirnya memilih untuk memelihara ikan koi yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian orang-orang yang melihat menyukai ikan koi tersebut dan ketagihan membeli. Dari situ Ahmad mulai berbisnis budi daya ikan koi.
Advertisement
“Awalnya hobi. Berawal dulu karena rumah itu lumayan ada space kemudian memelihara ikan karena ingin suasana rumahnya itu ada suara gemericik air. Kemudian karena koinya lumayan agak banyak, ada beberapa orang yang suka. Setelah itu, ada yang mau membeli kemudian kok ketagihan menjual terus,” cerita Ahmad kepada tim Berani Berubah.
Salah satu alasan membuka usaha budi daya ikan koi ini karena nilai ekonomisnya, katanya. “Sebagai stimulus saya untuk berbisnis karena memiliki harga yang lumayan mahal kemudian bisa untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkap dia lebih lanjut.
Alhasil kemudian muncul ide untuk mengembangkan bisnis ini sejak 2019. Jadi, sebelum pandemi Covid-19, Ahmad sudah memulai berbisnis ikan koi. “Di mana di bulan November itu kita sudah memulai promosi jenis ikan koi ini di Semarang maupun di seluruh Indonesia,” ujar dia.
Usaha Berdasarkan Riset Pangsa Pasar
Selain nilai ekonomis, Ahmad juga menuturkan bahwa salah satu alasannya membuka bisnis budi daya ikan koi yang modalnya relatif banyak ini adalah karena pelanggan yang royal.
“Saya punya keyakinan ketika kita bisnis menengah ke atas customernya menengah ke atas itu kita pasti punya pelanggan yang benar-benar royal. Tidak mudah untuk negosiasi karena memang dia suka ya harga berapa pun bisa dibayar, itu yang pertama. Kemudian kita juga bisa menikmati sebetulnya. Ikan koi ini kan indah ya kita bisa menikmati biar kelihatan angkat derajat gitu sih kalau dulu ketika saya memulai ikan koi,” jelas Ahmad.
Meski demikian, Ahmad tetap pernah mengalami kesulitan dalam berbisnis ini. Dia mengungkapkan, beberapa kesulitan budi daya ikan koi itu terpengaruh dari cuaca dan proses karantina.
Dia bercerita, “Kesulitan memelihara ikan koi tentu kalau cuaca sih, cuaca sama tentu harus persiapan karantina kalau di ikan koi. Karena kalau ikan koi itu sakit satu, nanti satu kolam itu bisa tertular terutama jamur.”
Harga Ikan Koi yang Dijual
Sementara itu, Ahmad mematok harga ikan koi mulai Rp 150-250 ribu. Untuk ukurannya, itu beragam mulai 30-35 cm.
Akan tetapi, kata Ahmad, perlu diingat bahwa ikan koi itu tidak diukur dari harganya yang mahal, namun dari kualitas ikan koi itu sendiri. “Ada yang size kecil itu udah Rp 1,5 juta, size besar malah cuma Rp 500 ribu itu ada,” tutur dia.
Bisnis budi daya ikan koi Ahmad ini sudah menyebar dari Sabang sampai Merauke. Dia pernah mengirim ikan koi sampai ke Papua, Aceh, hingga Riau. Bahkan hingga sampai ke luar negeri, seperti ke Malaysia, Selangor, dan Kuala Lumpur.
Dari situ Ahmad berhasil meraup keuntungan bukan hanya untuk diri sendir, tapi juga membuka peluang kerja untuk orang lain. Seperti salah satu pekerjanya bernama Ayuk Kurniawati. Dia merasa bersyukur bisa bekerja bersama Ahmad membudidayakan ikan koi ini.
“Sebelum bekerja di sini, saya bekerja di salah satu restoran di Kota Semarang. Saya sangat bersyukur harapan saya ke depannya semoga semakin sukses, semakin dikenal oleh banyak orang, kemudian bisnisnya juga bisa berkembang lebih besar lagi bisa mempunyai greenhouse yang lebih besar lagi di Kota Semarang,” kata Ayuk.
Sejak bisnis ini, Ahmad bersyukur bisa mendapatkan penghasilan untuk membeli sesuatu hingga menyenangkan keluarganya. Dia mengatakan, anak muda yang ingin mulai bisnis ikan koi harus punya semangat tinggi dan terus belajar dengan mentor yang tepat.
“Alhamdulillah incomenya banyak bisa buat beli beli, keluarga juga senang, dan tentu sekarang koleksinya luar biasa banyak. Dan teman-teman yang mau memulai bisnis ikan koi harus punya semangat juang. Kemudian belajar terus, tanya sama mentor yang tepat, dan tentu harus berani berubah,” pungkasnya.
Kisah ini pasti menjadi inspirasi agar lebih semangat membangun bisnis. Karena itu, mari ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com.
Advertisement