Demokrat Sindir NasDem: Kenapa Menyerah?

Partai Demokrat masih terus berupaya membangun koalisi perubahan mengusung Anies Baswedan bersama NasDem dan PKS.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2023, 17:24 WIB
Calon Presiden yang diusung dari NasDem Anies Baswedan menyambangi DPP Demokrat untuk bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Hadha Bayhaqi/Merdeka.com).

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrat masih terus berupaya membangun koalisi perubahan mengusung Anies Baswedan bersama NasDem dan PKS.

Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Hinca Pandjaitan mengaku tidak menyerah untuk agar kesepakatan bisa tercapai.

"Kalau kau mau goda gadis cantik kenapa kau langsung menyerah? Kan dekat, ngobrol. Kalau gak komunikasi bukan politik. Komunikasi panjang," ujar Hinca di DPR, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Dia mengatakan, pembahasan koalisi dengan NasDem terus berjalan. Komunikasi masih terus mengalir dan tidak boleh berhenti begitu saja.

"Masih jalan koalisi. Masih cakap-cakap. Kemarin ketemu di dharmawangsa. Biar aja ngalir. Komunikasi politik keniscayaan, panjang, enggak boleh berhenti," jelas Hinca.

Demokrat tidak ingin terburu-buru, pendaftaran calon presiden juga masih jauh. Namun, Demokrat berharap di awal tahun ini sudah ada kejelasan kerjasama politik dengan NasDem dan PKS.

"Insyaallah awal tahun. Masih panjang permainan. Belum naik janur kuning," ujar Hinca.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali angkat suara terkait kabar deklarasi koalisi perubahan yang akan dilakukan pada Febuari mendatang.

Ahmad Ali menilai deklarasi tepatnya dilakukan lebih cepat lebih baik.

Namun, Ahmad Ali menegaskan, koalisi harus dilakukan tanpa adanya persyaratan dari partai manapun. Baik NasDem, PKS maupun Demokrat.

"Lebih cepat lebih baik. Tapi yang masalah bukan Partai NasDem, yang masalahnya kita kemudian ingin deklarasi bersama tapi memberikan syarat itulah yang sulit," kata Ahmad Ali saat dihubungi merdeka.com, Rabu (11/1/2023).

 


Syarat AHY

Diketahui, Partai Demokrat menginginkan agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.

Ahmad Ali menyebutkan, jika salah satu partai memberikan persyaratan dalam penjajakan koalisi, maka dipastikan koalisi tersebut akan bubar.

"Yang mau ditegaskan kalau kemudian ada partai yang memaksakan keinginannya untuk memaksakan kadernya untuk menjadi syarat berkoalisi, saya pastikan koalisi bubar," tegasnya.

"Kalau kita misal NasDem meletakkan sosok lalu gimana PKS dan Demokrat begitu sebaliknya artinya koalisi tidak setara lagi," imbuh Ahmad Ali.'

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya