Liputan6.com, Jakarta - Informasi mengenai tips seputar memanaskan mesin sepeda motor, menarik perhatian pembaca Liputan6.com.
Selain itu, informasi mengenai Hyundai Indonesia yang menyiapkan mobil listrik terbaru, dan mengetahui makna istilah pada klaim jarak tempuh kendaraan listrik, juga membuat penasaran pembaca.
Advertisement
Berikut ringkasan artikel otomotif terpopuler yang terangkum dalam top 3 berita hari ini:
1. Hindari Memanaskan Sepeda Motor di Dalam Ruangan dan Dekat Tembok, Ini Alasannya
Memanaskan mesin motor masih menjadi sebuah 'ritual' yang masih dijalankan oleh sebagian masyarakat. Hal tersebut penting dilakukan, agar oli bisa bekerja melumasi semua komponen yang berada di dalam mesin.
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama memanaskan kendaraan salah satunya terkait tempat. Pemilihan lokasi yang lapang, dan sebaliknya jangan terlalu dekat dinding atau tembok.
Alasan tersebut, memang lebih dikhususkan untuk kendaraan roda dua yang diproduksi saat ini. Pasalnya, pada saat pemanasan, otomatis lampu utama akan menyala jika mesin dinyalakan.
Selengkapnya baca di sini
2. Hyundai Indonesia Siap Luncurkan Mobil Listrik Baru pada Tahun 2023, Ioniq 6?
Hyundai Motors Indonesia (HMID) bakal menghadirkan mobil listrik baru lagi tahun ini. Namun, pabrikan asal Korea Selatan ini masih menutup rapat keran informasi terkait model ramah lingkungannya tersebut.
"Mobil listrik tipe lain? Kami tunggu input dari teman-teman (media). Tapi, tahun ini ada. Tunggu saja," jelas Makmur, Chief Operating Officer (COO) HMID, saat acara media gathering di Lavva, Plaza Senayan, Rabu (11/1/2023).
Sementara itu, Erwin Djajadiputra, Sales Director of PT HMID menambahkan pihaknya akan terus mempelajari berbagai mobil listrik yang ada saat ini. Termasuk, salah satunya adalah Ioniq 6 yang sudah ditampilkan terlebih dahulu di Thailand, beberapa waktu lalu.
Selengkapnya baca di sini
3. Mengulik Ragam Klaim Jarak Tempuh Kendaraan Listrik
Salah satu yang sering ditemui dalam penilaian membeli kendaraan listrik adalah kemampuan jarak tempuh. Lewat kapasitas baterai yang ditawarkan, jarak tempuh ini kerap menjadi penilaian pertama calon konsumen untuk memutuskan membeli kendaraan listrik.
Produsen yang mencantumkan jarak tempuh sebelumnya sudah melakukan pengujian internal terhadap produk EV mereka. Kerap ditemui, setelah tulisan jarak tempuh, produsen mencantumkan kata WLTP, NEDC atau EPA sebagai klaim pengujian yang dilakukan mereka. Lantas apa maksud kata-kata tersebut?
Tuntutan untuk pengujian ini awalnya datang untuk menjawab pertanyaan, seberapa jauh baterai yang digunakan bisa membawa kendaraan berpergian dalam skenario tertentu. Ini agar produsen bisa melakukan klaim yang terukur terhadap produk EV mereka.
Selengkapnya baca di sini
Advertisement