Seperti Junko Furuta, 5 Pemerkosaan Brutal dari Berbagai Penjuru Dunia Ini Disorot

Berikut ini adalah beberapa kasus pemerkosaan brutal dari berbagai belahan dunia, salah satunya bahkan mengguncang dunia. Salah satunya kasus Junko Furuta.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Jan 2023, 20:40 WIB
Ilustrasi korban pemerkosaan. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerkosaan, serta gangrape (pemerkosaan berkelompok) telah menjadi bagian dari realitas selama berabad-abad, dan terjadi di seluruh dunia.

Tak jarang korban pemerkosaan pun meregang nyawa, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Seperti kasus Junko Furuta.

Berikut adalah beberapa kasus pemerkosaan brutal dari berbagai belahan dunia, salah satunya bahkan mengguncang dunia, seperti dikutip dari India Today, Rabu (1/11/2023): 

1. Pemerkosaan Berkelompok di Delhi 2012

Seluruh India bersatu untuk menentang pembunuhan brutal terhadap Jyoti Singh Pandey, yang diperkosa oleh enam pria, termasuk seorang anak di bawah umur, di dalam bus yang bergerak pada malam yang dingin, 16 Desember 2012.

Kengerian kasus ini tidak hanya mengguncang negara India tetapi juga seluruh dunia, ketika laporan medis mengkonfirmasi bahwa Jyoti telah dipukuli, ditusuk dengan batang besi, dan hampir dikeluarkan isi perutnya oleh anak di bawah umur.

Meski selamat dari malam kekejaman seperti itu, Jyoti meninggal karena luka-lukanya pada 29 Desember, dalam perjalanan ke Singapura untuk perawatan.

2. Pembunuhan Oksana Makar, 2012

Oksana Makar beberapa bulan lagi akan ulang tahun ke-19 ketika dia diperkosa oleh tiga pria di Mykolaiv, Ukraina pada Maret 2012.

Namun, penderitaan Makar tidak berhenti sampai di situ. Penyerangnya berusaha mencekiknya setelah pemerkosaan, dan kemudian memindahkannya ke lokasi konstruksi yang sepi, di mana dia dibakar hidup-hidup.

Makar, setelah terbakar berjam-jam, ditemukan keesokan paginya, masih bernafas.

Dua minggu kemudian, dia meninggal karena luka-lukanya akibat luka bakar dan menghirup asap pembakaran.

Menurut laporan yang beredar, ia dimakamkan dengan memakai gaun pengantin karena tradisi untuk orang yang belum menikah.


3. Pemerkosaan Berkelompok di Houston Tahun 1993

Tugu peringatan untuk Ertman dan Pea di TC Jester Park. Di latar belakang adalah jembatan kereta api tempat keduanya awalnya diserang. (Wikipedia Creative Commons/ Pepper Hastings)

Pada malam terakhir hidup mereka pada tahun 1993, Elizabeth Pena yang berusia 16 tahun dan Jennifer Ertman yang berusia 14 tahun mengambil jalan pintas melalui jembatan kereta api ketika pulang sebelum jam malam pukul 11.30. Tapi mereka tidak pernah sampai rumah.

Pena dan Ertman ditangkap oleh geng bernama Black and Whites di jembatan kereta api, dan diperkosa selama satu jam berikutnya. Keenam pemerkosa dalam geng itu adalah remaja, yang termuda Vinnie Medellin, baru berusia 14 tahun.

Menurut pemeriksa medis, dua gigi depan Pena telah tanggal, sedangkan dua tulang rusuk Ertman diketahui patah setelah dia meninggal. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa leher mereka diinjak setelah dicekik sampai mati untuk memastikan bahwa "mereka benar-benar mati".

 


4. Pembunuhan Junko Furuta, 1988

Pemerkosaan dan Pembunuhan gadis Jepang Junko Furuta jadi peristiwa kejahatan dan kekerasan seksual terbesar di dunia | Via: istimewa

Furuta, beberapa hari setelah menginjak usia 17 tahun, diculik oleh empat pemuda pada 12 November 1988, yang kemudian menahannya di sebuah rumah milik salah satu pelaku, di Adachi, Tokyo.

Keempat pria itu, pasca pemerkosaan, menyiksa Furuta selama 44 hari berikutnya, sampai dia meninggal dunia.

Menurut pernyataan penyerangnya di persidangan mereka, Furuta diperkosa lebih dari 400 kali (sejumlah sumber menyebut hingga 500 kali), dipukuli, ditusuk dengan benda asing termasuk batang besi dan bola lampu, dipaksa meminum air kencingnya sendiri, diberi makan kecoak, dan disundut dengan puntung rokok.


5. Pembunuhan Anita Cobby, 1986

Ilustrasi Korban Pemerkosaan | Via: istimewa

Kehidupan Anita Lorraine Cobby secara brutal terenggut ketika John Travers yang berusia 18 tahun dan empat orang lainnya memutuskan untuk menggorok lehernya, setelah bergantian memperkosanya pada 2 Februari 1986.

Cobby, seorang perawat berusia 26 tahun, sedang dalam perjalanan pulang ketika dia diculik, diseret melalui pagar kawat berduri, dan diperkosa oleh Travers dan teman-temannya.

Laporan medis kemudian menunjukkan bahwa Cobby telah dipukuli, ditendang dan hampir dipenggal, yang menurut para profesional medis, dilakukan saat dia masih sadar.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya