Liputan6.com, Jakarta - Penjualan mobil listrik Hyundai Ioniq 5 cukup laris di pasaran. Bahkan, jumlah pemesanan model ramah lingkungan lansiran pabrikan asal Korea Selatan ini terhitung lebih dari 6.000 unit sejak keran inden dibuka pada Maret 2022.
Makmur, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjelaskan, untuk suplai Ioniq 5 sepanjang 2022 sudah lebih dari 1.800 unit.
Advertisement
"Kita masih ada outstanding hampir 4.000 unit. Cuma, tahun ini kami mendapat dukungan dari prinsipal, jadi suplai unit bisa lebih cepat," jelas Makmur, saat acara media gathering di Lavva, Plaza Senayan, Rabu (11/1/2023).
Lanjut makmur, dengan mengejar pengiriman Ioniq 5 lebih cepat pada tahun ini, dengan begitu bisa memotong masa indennya.
Seperti diketahui, sebelumnya waktu tunggu untuk mobil listrik rendah emisi ini bisa tembus hingga satu tahun lebih.
"Kita masih ngomong, mungkin bisa lebih cepat enggak setahun. Dan tahun kami usahakan konsumen menunggu sampai 8 bulan," tegasnya.
Dukungan prinsipal
Sementara itu, sepanjang 2022, pihaknya memang mengalami masa krisis chip semikonduktor dan keterbatasan komponen. Sehingga, hal itu tentu saja berpengaruh terhadap produksi Ioniq 5 di Indonesia.
"Kan kita produksi tahun ini, jadi bantuannya berupa komponen dari sana (Korea Selatan) dikirim ke sini. Ada sebagian semikonduktor, ada beberapa juga yang lain," tambah Makmur.
"Cuma, kita dapat support dari prinsipal, terutama melihat kondisi kita di Indonesia, pemerintah sangat mendukung adanya EV ini, jadi mereka sangat mendukung suplai kita," pungkas Makmur.
Advertisement