Waskita Beton Precast Berhasil Tingkatkan Kualitas Manajemen Risiko Perusahaan

PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP harus menghadapi perkembangan lingkungan baik dari dalam maupun dari luar.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2023, 22:58 WIB
Setelah 8 tahun berdiri, PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) kembali dengan semangat All New Transformation

Liputan6.com, Jakarta Sebagai perusahaan terbuka yang bergerak di bidang manufaktur beton dan jasa konstruksi, penerapan GRC (Governance, Risk, & Compliance) di mana terdapat aspek manajemen risiko sangat penting. Ini dilakukan mengingat PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP harus menghadapi perkembangan lingkungan baik dari dalam maupun dari luar.

Melalui manajemen risiko, WSBP dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham, sekaligus memberikan gambaran komprehensif kepada pemangku kepentingan maupun pengelola perusahaan mengenai peluang dan risiko yang dihadapi.

Sejak tahun 2016, WSBP telah menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) yang meliputi pilar Tata Kelola & Budaya Risiko, Strategi Manjemen Risiko, Pedoman & Prosedur Manajemen Risiko, Infrastruktur Manajemen Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Komunikasi & Pemantauan Proses Manajemen Risiko.

“Pada masing-masing implementasi ini, ada tahap developing, managed, dan established. Kami memiliki target pada implementasi ERM ini hingga 2026 mendatang, di mana pada tahun 2026 target rata-rata atas Pilar ERM perusahaan sebesar 4,17,” ujarnya Asep Mudzakir, Director of Finance & Risk Management, Rabu (11/1/2023).

Penempatan target ini tentunya didukung penerapan manajemen risiko di lingkungan WSBP mulai dari pencapaian tingkat Risk Maturity WSBP periode tahun 2021 sebesar 3,20 mengalami peningkatan dari periode tahun 2020 sebesar 3,02.

Pemuktahiran pedoman dan prosedur manajemen risiko secara berkala sesuai dengan tuntutan dari stakeholder serta perubahan lingkungan perusahan baik secara internal maupun eksternal, hingga proses Risk Control Self Assessment (RCSA) sudah dilakukan melalui platform aplikasi Waskita Risk Management (WaRM) dengan berbasis katalog risiko.

 

 


Kontrol

Pekerja menyelesaikan pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Untuk tetap menciptakan inovasi dan meningkatkan kualitas produk menuju new normal Waskita Beton Precast menjalankan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

WSBP juga melakukan control asessment dalam setiap periode pelaksanaan RCSA dalam aplikasi WaRM sebagai dukungan untuk mempercepat implementasi penerapan Risk Based Audit (RBA) di perusahaan.

Juga penguatan integrasi tata kelola dan manajemen risiko dalam proses pengambilan keputusan proyek manufaktur dan konstruksi melalui penerapan proses pre-screening, project risk scoring dan total risk exposure, dan peningkatan prinsip kehatian-hatian melalui penerapan four eyes principle dalam pelaksanaan Komite Manajemen Risiko Kegiatan Manufaktur dan Konstruksi

Adanya penerapan High Level Guidance pada kegiatan manufaktur, konstruksi dan investasi, menerapkan prinsip four eyes principles dan kriteria kelayakan minimal, juga menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam mengimplementasikan GRC dalam internal perusahaan, yang memiliki dampak yang signifikan pada kepercayaan terhadap perusahaan.

 


Apresiasi

Pekerja merangkai baja untuk pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Masa pandemi Covid-19, Waskita Beton Precast melaksanakan rapid test berkala agar tetap menjalankan kualitas produk. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Dengan berbagai target dan strategi yang dijalankan tersebut, WSBP berhasil meraih apresiasi pada acara Waskita Transformation Awards 2023. Di mana WSBP meraih Juara II pada kategori Best Risk Management Implementation Anak Perusahaan, dengan judul Risk Management Implementation PT Waskita Beton Precast Tbk.

“Apresiasi ini menjadi motivasi kami untuk terus berkomitmen dapat meningkatkan bisnis perusahaan melalui penetapan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi,” ungkapnya.

Ke depannya WSBP akan melakukan peningkatan pada sisi penguatan kapabilitas organisasi, kompetensi dan keahlian manajemen risiko, penetapan Key Risk Indicator (KRI), pengembangan platform WaRM, meningkatkan konsistensi tingkat risk awareness, dan strategi besar lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya