Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Kamis (12/1/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, 12 Januari 2023, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 0,11 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 4,36 persen sepekan.
Advertisement
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 17.569 per koin atau setara Rp 271,1 juta (asumsi kurs Rp 15.432 per dolar AS).
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 0,84 persen dalam sehari terakhir dan 7,58 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 20,8 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB melesat 1,09 persen dan 8,57 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,31 juta per koin.
Kemudian Cardano, harus kembali bertengger di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA terkoreksi 1,95 persen, tetapi masih menguat 18,48 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 4.971 per koin.
Adapun Solana (SOL) harus kembali melemah dalam satu hari terakhir sebesar 2,13 persen, tetapi masih menguat 19,12 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 246.145 per koin.
Sedangkan XRP berhasil kembali menguat hari ini. XRP terbang 5,69 persen dalam 24 jam dan 7,39 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 5.731 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini masih menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik tipis 0,07 persen dan 6,36 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.187 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 862,5 miliar atau setara Rp 13.310 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi
Cek Prediksi Harga Bitcoin pada 2023
Sebelumnya, 2022 menjadi tahun yang sulit bagi kripto. Lebih dari USD 1,3 triliun atau sekitar Rp 20.315 triliun terhapus dari nilai pasar. Selain itu, bitcoin, koin digital terbesar di dunia, mengalami penurunan harga lebih dari 60 persen.
Sepanjang tahun yang suram, berbagai tokoh publik hingga perusahaan yang mendukung kripto telah memberikan prediksi untuk harga Bitcoin pada 2023. Dilansir dari CNBC, Selasa (10/1/2023), berikut deretan prediksi harga Bitcoin pada 2023.
1.Tim Draper Prediksi Harga Bitcoin Sentuh USD 250 Ribu atau setara Rp 3,9 Miliar
Investor yang juga pendukung Bitcoin, TIm Draper memiliki salah satu prediksi paling optimis tentang bitcoin. Pada 2022, dia memprediksi token tersebut akan bernilai USD 250.000 atau sekitar Rp 3,9 miliar pada akhir 2022.
Namun, pada November 2023, dia mengatakan memperpanjang garis waktu untuk prediksi tersebut hingga pertengahan 2023. Bahkan setelah jatuhnya FTX, dia yakin koin itu akan mencapai tonggak sejarah seperempat juta.
"Asumsi saya adalah karena wanita mengendalikan 80% pengeluaran ritel, dan hanya 1 dari 7 dompet bitcoin yang saat ini dipegang oleh wanita yang bendungannya akan rusak,” kata Draper, dikutip dari CNBC, Selasa (10/1/2023).
Advertisement
Mark Moblus
2.Mark Mobius Prediksi Harga Bitcoin Sentuh USD 10 Ribu atau sekitar Rp 156,2 juta
Investor veteran Mark Mobius salah satu sosok yang memiliki prediksi harga relatif sukses. Pada Mei 2022, dia memperkirakan bitcoin akan turun menjadi USD 20.000 atau Rp 312,5 juta ketika diperdagangkan di atas USD 28.000 (Rp 437,5 juta). Prediksi itu benar terjadi.
Kemudian, dia mengatakan bitcoin akan turun menjadi USD 10.000 atau setara Rp 156,2 juta pada 2022, tetapi itu tidak terjadi. Namun, Mobius mengatakan kepada dia tetap bertahan dengan prediksi harga USD 10.000 pada 2023.
Investor, yang terkenal di Franklin Templeton Investments, mengatakan kasus beruangnya untuk bitcoin berasal dari kenaikan suku bunga dan kebijakan moneter yang lebih ketat dari Federal Reserve AS.
3.Standard Chartered Prediksi Harga Bitcoin Sentuh USD 5 Ribu atau setara Rp 78,1 juta
Dalam catatan penelitian 5 Desember, Standard Chartered mengatakan bitcoin mungkin tenggelam serendah USD 5.000 atau setara Rp 78,1 juta. Prediksi tersebut, salah satu daftar kejutan dari bank. Jika prediksinya benar, akan mewakili penurunan 70 persen dari harga Bitcoin saat ini.
"Hasil jatuh seiring dengan saham teknologi dalam skenario mimpi buruk Standard Chartered 2023, dan sementara penjualan Bitcoin melambat, kerusakan telah terjadi,” kata kepala penelitian global bank Eric Robertsen.
Robertsen mengatakan, skenario tersebut memiliki kemungkinan tidak nol untuk terjadi pada tahun mendatang dan jatuh secara material di luar konsensus pasar atau pandangan dasar sendiri.
Senator AS Tegaskan Bitcoin Adalah Komoditas Bukan Mata Uang
Sebelumnya, Senator AS John Boozman mengungkapkan, meskipun disebut mata uang kripto, Bitcoin tetap dianggap sebuah komoditas bukan mata uang. Dia menekankan, pertukaran di mana komoditas diperdagangkan, termasuk bitcoin, harus diatur oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC).
“Bitcoin, meskipun mata uang kripto, itu tetap adalah komoditas. Ini adalah komoditas di mata pengadilan federal dan pendapat ketua Securities and Exchange Commission (SEC). Tidak ada perselisihan tentang ini,” kata Boozman dalam sebuah sidang, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (6/12/2022).
Menyebut keruntuhan FTX mengejutkan, sang senator berkata laporan publik menunjukkan kurangnya manajemen risiko, konflik kepentingan, dan penyalahgunaan dana pelanggan.
Senator Boozman melanjutkan untuk berbicara tentang regulasi kripto dan memberdayakan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sebagai pengatur utama pasar spot kripto.
“CFTC secara konsisten menunjukkan kesediaannya untuk melindungi konsumen melalui tindakan penegakan hukum terhadap aktor jahat,” lanjut Senator Boozman.
Boozman yakin CFTC adalah agensi yang tepat untuk peran regulasi yang diperluas di pasar spot komoditas digital.
Pada Agustus 2022, Boozman dan beberapa senator memperkenalkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Komoditas Digital (DCCPA) untuk memberdayakan CFTC dengan yurisdiksi eksklusif atas pasar spot komoditas digital.
Dua RUU lainnya telah diperkenalkan di Kongres tahun ini untuk menjadikan regulator derivatif sebagai pengawas utama untuk sektor kripto.
Sementara bitcoin adalah komoditas, Ketua SEC Gary Gensler berulang kali mengatakan sebagian besar token kripto lainnya adalah sekuritas.
Advertisement