20 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Luar Kemlu Afghanistan

Pelaku dilaporkan gagal memasuki gedung Kementerian Luar Negeri Afghanistan sebelum akhirnya meledakkan diri.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 12 Jan 2023, 06:22 WIB
ilustrasi ledakan bom. (iStockphoto)

Liputan6.com, Kabul - Serangan bom bunuh diri terjadi di luar Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Afghanistan di Kabul pada Rabu (11/1/2023), sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Sejumlah korban tewas berjatuhan.

Seorang pejabat Taliban menyebutkan, 20 orang tewas dan beberapa lainnya terluka. Sementara polisi mengumumkan korban tewas lima orang. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (12/1).

Pelaku disebut gagal memasuki gedung kementerian luar negeri sebelum akhirnya meledakkan diri.

Di wilayah yang sama dengan lokasi kejadian terdapat kedutaan besar sejumlah negara, termasuk China dan Turki.

Kelompok ISIS lokal atau yang dikenal dengan ISIS-K atau ISIS-Provinsi Khorasan mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.


Pengecut

Ilustrasi Terorisme. (Freepik/Standret)

Laporan menyebutkan bahwa delegasi China dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Afghanistan di gedung kementerian luar negeri pada saat serangan bom bunuh diri terjadi. Namun, pejabat senior di kantor perdana menteri Ahmadullah Muttaqi mengonfirmasi tidak ada orang asing yang hadir di kementerian saat ledakan.

Badan kemanusiaan Italia, Emergency NGO di Kabul mengatakan, mereka merawat lebih dari 40 orang terluka. Jumlah korban pun terus meningkat.

Polisi Kabul menggambarkan serangan bom bunuh diri sebagai tindakan pengecut.

Afghanistan telah diguncang puluhan ledakan sejak Taliban merebut kekuasaan tahun lalu. Sebagian besar serangan diklaim oleh ISIS.

Para koresponden mengatakan bahwa Taliban cenderung meremehkan jumlah korban dalam insiden semacam itu.


PBB Mengutuk Serangan Bom Bunuh Diri

Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) dan sejumlah negara, termasuk Pakistan, mengutuk serangan bom bunuh diri tersebut.

"Meningkatnya ketidakaman merupakan keprihatinan serius. Kekerasan bukanlah bagian dari solusi apapun untuk membawa perdamaian abadi ke Afghanistan. Belasungkawa kami kepada keluarga yang terdampak," twit UNAMA.

Perwakilan Amerika Serikat untuk Afghanistan Thomas West juga turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Belasungkawa mendalam kepada keluarga korban serangan teroris di Kabul hari ini, saya telah melihat laporan setidaknya 20 orang tewas dan banyak lagi yang terluka. Kekerasan ini tidak ada gunanya," kicaunya di Twitter.

INFOGRAFIS: Deretan Kasus Ledakan Bom di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya