SMRC: Pemilih Prabowo di 2019 Banyak Bergeser ke Anies

Saiful mengatakan, banyak pemilih Islam Prabowo pindah ke Anies, sedangkan tidak ada pemilih non Islam pindah ke mantan gubernur DKI Jakarta ini. Karena Anies diidentikan dengan politik Islam.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 12 Jan 2023, 14:37 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berbincang dengan Anies Baswedan saat menghadiri peresmian Roemah Djoeang di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (29/7). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bulan Desember 2022, memperlihatkan pergeseran pemilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 kepada Anies Baswedan.

Dari 44,5 persen pemilih Prabowo-Sandiaga, sebanyak 44 persennya sekarang memilih Anies. Sementara, 13 persen beralih ke Ganjar, dan 37 persen masih memilih Prabowo. Ada 6 persen yang belum menjawab.

"Ternyata Anies mengambil paling banyak dari suara Prabowo–Sandi di Pilpres 2019," papar Pendiri SMRC Saiful Mujani saat rilis survei secara daring, Kamis (12/1/2023).

Sementara itu, dari 55,5 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf di Pemilu 2019, 20 persen pemilihnya sekarang memilih Anies, 44 persen memilih Ganjar Pranowo, dan 22 persen memilih Prabowo. Namun, 15 persen menyatakan tidak menjawab.

Saiful menjelaskan, perubahan pemilih Prabowo di 2019 cenderung pindah ke Anies merupakan pemilih dengan latar belakang Islam. Segmen pemilih Prabowo beragama Islam paling banyak pindah ke Anies.

Ada 98,7 persen pemilih Prabowo beragama Islam pada 2019, 1,3 persen merupakan pemilih tidak beragama Islam. Saat ini, dari pemilih Islam Prabowo sebanyak 45 persen terdistribusi kepada Anies, 13 persen ke Ganjar dan tetap ke Prabowo 36 persen. Ada 6 persen belum menjawab.

Sedangkan, pilih non Islam Prabowo sekarang memilih Anies 0 persen, Ganjar 14 persen, dan tetap Prabowo sebanyak 75 persen. Dan 11 persen belum menjawab.

Saiful mengatakan, banyak pemilih Islam Prabowo pindah ke Anies, sedangkan tidak ada pemilih non Islam pindah ke mantan gubernur DKI Jakarta ini. Karena Anies diidentikan dengan politik Islam.

"Pada Pemilu 2019, sentimen Islam cukup kuat pada Prabowo. Sekarang diganti sama Anies. Sentimen Islam pada 2019 (sekarang) pindah ke Anies," jelas Saiful. 

Saiful menduga, pemilih lama Prabowo saat ini lebih banyak dari kalangan pemilih nasionalis. Pemilih Islam kepada Prabowo sudah berkurang jauh memasuki Pemilu 2024.

Maka persaingan saat ini yang kuat terjadi adalah antara Prabowo dengan Anies.

"Perangnya sekarang adalah antara Anies dengan Prabowo, bukan dengan Ganjar. Ganjar anteng aja sendirian," kata Saiful.

 


Persaingan Anies dan Prabowo Menguat

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidato saat meresmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jalan Letjen S Parman, Jakarta, Sabtu (7/1/2023). Prabowo berpesan kepada para kader untuk bekerja keras menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024 atau tinggal satu tahun lagi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kenaikan suara Anies, jelas Saiful, lebih banyak mengambil dari basis suara pemilih Prabowo di 2019.

"Menguatnya Anies sekarang ini karena persaingan dengan Prabowo, bukan dengan Ganjar," pungkasnya. 

Survei SMRC dilakukan secara tatap muka pada 3-11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.

Response rate sebesar 1029 atau 84 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Infografis Ragam Tanggapan Sinyal Jokowi Dukung Prabowo Jadi Presiden 2024 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya