Liputan6.com, Gorontalo - Awal tahun 2023 harga sejumlah ke butuhan pokok di Provinsi Gorontalo mulai merangkak naik. Yang paling terasa adalah harga beras, bahkan kenaikannya sudah dirasakan warga sejak awal Desember tahun lalu.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com, di pasar tradisional Kota Gorontalo, saat ini beras dijual rata-rata mulai dari Rp550 ribu hingga Rp600 per koli atau per 50 kilogram. Tergantung kualitas beras yang dijual pedagang.
"Kalau beras kualitas bagus, harganya bisa menyentuh hingga Rp600 ribu per 50 kilogram," kata Neni salah seorang pedagang beras di pasar sentral Kota Gorontalo.
Menurut Neni, kenaikan harga ini diduga imbas aturan pemerintah yang tidak menerima beras dari luar Gorontalo. Alhasil, harga beras lokal bisa dipermainkan oleh para tengkulak.
"Dulu masih ada pasokan beras dari Sulawesi Tengah (Sulteng) beras cenderung murah. Bahkan, stok berlimpah," ujarnya.
"Memang bisa diakui bahwa kebijakan ini menguntungkan petani lokal. Akan tetapi yang jadi persoalan adalah permainan tengkulak," ungkapnya.
Kata Pelaku Usaha
Sementara itu, Cici salah seorang pengusaha warung makan di Gorontalo mengatakan, semenjak harga beras naik, mereka harus mengurangi porsi makanan yang dijual.
"Tidak mungkin kami menaikkan harga. Itu akan berimbas pada pelanggan kami," kata Cici.
"Mengurangi takaran, meskipun tidak begitu signifikan," tuturnya.
Dengan begitu, kata Cici, dirinya hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk menstabilkan kembali harga beras. Musabab, kenaikan beras kali ini meningkat begitu tinggi.
"Bayangkan dari harga Rp530 per koli, saat ini sudah Rp600 per koli untuk beras yang bagus. Mudah-mudahan bisa menjadi perhatian pemerintah," ia menandaskan.
Advertisement