Gunung Marapi Erupsi, Berikut Doa Agar Terlindung dari Bahaya

Lafal doa agar terlindung dari bencana letusan gunung berapi

oleh Putry Damayanty diperbarui 14 Jan 2023, 04:30 WIB
Erupsi Gunung Marapi pada Kamis 12 Januari 2023 terjadi pukul 10.58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Agam - Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat telah mengalami lebih dari 50 kali erupsi terhitung sejak Sabtu, 7 Januari 2023.

Petugas pos pemantau Gunung Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan  bahwa tinggi kolom letusan atau erupsi, rata-rata sekitar 200-300 meter disertai warna asap putih dan kelabu.

Gunung Marapi saat ini berada pada status Level II atau Waspada. Akibat erupsi ini, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan para pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki maupun mendekati gunung pada radius 3 kilo meter dari puncak.

Bencana ini tentunya bukanlah pertama kali terjadi sendiri mengajarkan umatnya agar senantiasa bersabar atas segala musibah yang menimpa, seperti firman Allah SWT yang terdapat dalam Q.S al-Baqarah Ayat 177 

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Artinya: “Bukanlah kebajikan itu dengan menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, akan tetapi sesungguhnya kebajikan ialah orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada para kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang-orang yang meminta-minta.

 

Saksikan Video Pilihan ini:


Doa Ketika Gunung Erupsi

Di samping bersabar kita juga perlu untuk berikhtiar salah satunya dengan berdoa. Berikut merupakan doa yang bisa dibaca ketika dilanda bencana erupsi gunung. 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا، وَخَيْرَ ماَ فِيْهَا، وَخَيْرَ ماَ أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّ مَا فِيْهَا، وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ.

Allâhumma innî as aluka khairahâ wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ umirat bihi wa a’uzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ umirat bihi.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya, kebaikan apa yang terdapat padanya, kebaikan apa yang dibawanya dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada padanya dan keburukan yang dibawanya.”

Ini merupakan doa yang diajarkan nabi kepada kepada sahabat ketika terjadi angin ribut sebagaimana yang terabadikan dalam hadis; 

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، أَنَّ الرِّيحَ هَاجَتْ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فسبَّها رَجُلٌ، فَقَالَ: “لَا تَسُبَّهَا؛ فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَلَكِنْ قُلِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا، وَخَيْرَ مَا أُمِرَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُمرت بِهِ”

Dari Ubay bin Ka’ab bahwasanya pernah terjadi angin ribut pada zaman Rasulullah Saw. lalu seorang lelaki mengutuk angin ribut tersebut, beliau bersabda: “Janganlah engkau mengutuknya karena sesungguhnya ia diperintah (Allah), akan tetapi ucapkanlah allahumma inni as aluka khairahâ wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ umirat bihi wa a’uzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ umirat bihi.”


Doa lainnya

 عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat. (HR Abu Daud).

Dalam al-Adzkâr, Imam Nawawi memasukkan doa ini dalam bab “Doa-doa Penting yang Sunnah Dibaca Kapan Saja”. Dalam konteks bencana gunung meletus, doa tersebut bisa dipahami sebagai permohonan agar terhindar dari bahaya.

Doa lain yang juga bisa dibaca rutin setiap hari adalah:

 بِسْمِ اللَّهِ الَّذي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأرْضِ وَلا في السَّماءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu di bumi dan di langit tak dapat memberikan mudarat (bahaya). Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Pengetahui.”

Doa bagi Mereka yang Tertimpa Musibah

Doa di atas bisa dikatakan sebagai bentuk antisipasi atau doa perlindungan. Lantas bagaimana dengan yang sudah tertimpa musibah akibat aktivitas erupsi tersebut (telah mengalami kerugian dan penderitaan)? Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa Rasulullah mengajarkan, saat kita tertimpa musibah agar membaca doa berikut ini:

 إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya