Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berkomitmen untuk merampungkan suplai produk ke Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV, dengan nilai kontrak Rp 37,14 miliar.
Pada jalan tol sepanjang 8 km ini, Waskita Beton Precast dipercaya untuk menyuplai PCI Girder dengan ukuran length 12,6 meter hingga 50,8 meter.
Advertisement
"Saat ini progres suplai produk ke proyek Cibitung-Cilincing Seksi IV telah mencapai 85 persen. Waskita Beton Precast optimistis perkembangan suplai PCI Girder dapat selesai pada triwulan I 2023,” kata Direktur Operasional PT Waskita Beton Precast, Sugiharto dalam keterangan resmi, Jumat (13/1/2023).
Untuk mencapai target penyelesaian tersebut, Waskita Beton Precast mengerahkan tiga plant di Jawa Barat (Plant Subang, Plant Sadang, dan Plant Karawang) dan 1 Plant Bojonegara untuk menyuplai produk ke proyek tersebut. Suplai produk dimulai sejak pertengahan 2022.
Dengan produk precast yang terbukti kokoh dari kedua produk ini, hasil pembangunan jalan tol memiliki kualitas yang menjamin kenyamanan pengguna untuk jangka panjang.
"Kami selalu berkomitmen untuk menyuplai produk precast yang berkualitas tinggi, tahan lama, dan tentunya pengiriman produk tepat waktu,” ujar Sugiharto.
Pada proses pemasangan produk pada proyek, Waskita Beton Precast melakukan dua metode erection yaitu pertama, erection dengan alat launcher , di mana metode ini mampu diterapkan pada model jembatan apapun dan tanpa jalan akses.
Kedua, erection dengan menggunakan crane, di mana proses erection girder menggunakan metode crawler crane karena sesuai dengan kondisi di sekitar area jembatan.
Dari masing-masing metode menyesuaikan dari kondisi proyek dan sesuai dari permintaan kontraktor.
"Proses erection girder memakan waktu 45-60 menit untuk 1 girder. Tentunya kami mengedepankan standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada setiap proses pekerjaan yang dilakukan,” ungkap dia.
Waskita Beton Precast telah menyuplai produk readymix, PCI Girder, spun pile, CCSP, full slab untuk Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 1A (2015-2020) dan produk full slab untuk Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 2 (2022).
Jurus Waskita Beton Precast agar Suspensi Saham WSBP Dicabut
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) optimistis suspensi saham perseroan dapat segera dibuka dan diperdagangkan kembali di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Beton Precast Tbk, Asep Mudzakir mengatakan, perseroan telah menempuh berbagai strategi untuk memenuhi ketentuan Bursa dalam rangka pencabutan suspensi.
Terhitung sejak 31 Januari 2022, perdagangan saham WSBP dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa. Harga saham penutupan yaitu Rp 95 lembar saham. Sejak saat itu, berbagai strategi perbaikan pun dilakukan untuk memenuhi persyaratan lain yang dibutuhkan agar membuat proses pembukaan suspensi saham WSBP dapat berjalan lebih cepat.
"Kami melakukan diskusi rutin bersama para Pemegang Obligasi atas Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap I dan Tahap II Tahun 2019 dan melakukan koordinasi lanjutan dengan regulator terkait,” kata Asep dalam keterangan resmi, Jumat (13/1/2023).
Advertisement
Fokus Perbaikan
Sebelumnya, Bursa telah mengungkapkan mengenai syarat pembukaan suspensi saham perusahaan terbuka. Pertama, perusahaan tersebut harus memiliki perjanjian perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap disertai dengan salinan putusan persidangan telah diterima oleh perusahaan terbuka. Kedua, seluruh penyebab suspensi saham telah terpenuhi.
"Salah satu persyaratan pencabutan suspensi saham telah terpenuhi, di mana kami telah menerima salinan putusan. Hal itu menjadi salah satu hal yang positif bagi WSBP,” imbuh Asep.
Syarat lainnya, yakni perusahaan telah menyelesaikan restrukturisasi efek bersifat utang atau sukuk (EBUS) yang tercatat dalam IDX dengan target memperoleh persetujuan melalui RUPO pada kuartal I 2023. Keempat, perusahaan diwajibkan melakukan public expose insidentil.
Asep berharap suspensi saham WSBP dapat segera dibuka dan WSBP dapat Kembali melantai lagi di Bursa Efek Indonesia.
Seiring berjalannya pemenuhan proses pencabutan suspensi saham, pada 2023, Waskita Beton Precast terus fokus melakukan perbaikan dari sisi kinerja di antaranya meningkatkan pangsa pasar eksternal, melakukan efisiensi beban usaha, dan melakukan penguatan pada sisi tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko.
Kontrak Baru Waskita Beton Precast
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) membukukan kontrak baru Rp 1,37 triliun hingga Oktober 2022. Sehingga total nilai kontrak yang dikelola perseroan mencapai Rp 3,29 triliun.
Perolehan nilai kontrak tersebut berasal berasal dari proyek jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung II Seksi 2, proyek jalan tol Kataraja Tahap 1, proyek jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung 4 Seksi 3B, proyek jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung IV Seksi 2A, proyek jalan tol Kataraja Seksi I, proyek tol Tebing Tinggi-Serbelawan Seksi 3, proyek tol Tebing Tinggi-Parapat Tahap I ruas Serbelawan-Siantar Seksi 4, dan proyek lainnya.
"Kontribusi WSBP pada berbagai proyek besar ini didukung dengan adanya sumber daya yang mumpuni. Di antaranya yakni 9 plant, 22 batching plant, dan 2 quarry di wilayah Indonesia yang siap memproduksi produk precast dan readymix yang berkualitas tinggi,” kata Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk, FX Poerbayu Ratsunu dalam keterangan resmi, Kamis (29/12/2022).
Tahun ini, tercatat mayoritas penjualan produk pada spun pile sebesar 62,3 persen dibandingkan nilai total penjualan pada segmen precast. Lalu PCI Girder 19 persen, Full Slab 13 persen, dan produk precast lainnya 5 persen.
Total berdasarkan nilai penjualan hingga November 2022, segmentasi penjualan precast sebesar 68,5 persen, readymix sebesar 27,4 persen, dan peralatan sebesar 4 persen. Selain proyek dan kontrak yang sedang berjalan, WSBP telah menyelesaikan sejumlah proyek.
Antara lain, jalan tol Tebing Tinggi-Parapat Tahap 1, jalan tol Kuala Tanjung–Inderapura, jalan tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2, jalan tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3, tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 2.
Kemudian proyek pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4, jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung II Seksi 2, jalan tol Cibitung-Cilincing Seksi 2, ramp on off Becakayu, proyek pengaman pantai KEK Tanjung Lesung, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Rumah Pompa PIK, dan proyek lainnya.
Advertisement