Friday the 13th: Ini 6 Momen Nahas Perenggut Nyawa, Pengeboman hingga Kapal Karam

Sejarah juga mencatat beberapa hal buruk terjadi bertepatan dengan momen Friday the 13th. Ada petaka di hari itu: Jumat tanggal 13. Berikut ini di antaranya:

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Jan 2023, 20:40 WIB
Ilustrasi Friday the 13th. (Emily Bernal/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Jumat tanggal 13 atau dikenal dengan sebutan Friday the 13th sudah tiba.

Setidaknya setahun sekali atau bahkan terkadang tiga kali, Friday the 13th -- yang diidentikkan sebagai tanggal sial-- akan terjadi.

Konon hampir separuh orang Amerika menganggap diri mereka sedikit percaya takhayul soal Friday the 13th. Sebagai contoh, beberapa dari mereka menghindari memecahkan cermin, berjalan di bawah tangga, atau menyeberang di depan kucing hitam pada hari Jumat tanggal 13.

Mengutip USA Today, Jumat (13/1/2023), sejarah juga mencatat beberapa hal buruk terjadi bertepatan dengan momen Friday the 13th. Ada petaka di hari itu: Jumat tanggal 13.

Berikut ini di antaranya:

1. 13 September 1940: Pengeboman Jerman di Istana Buckingham

Jumat tanggal 13, hari yang membuat semua orang merinding, dan dikenal membawa kesialan. Bahkan untuk Keluarga Kerajaan Inggris pada era Perang Dunia II tahun 1940.

Saat itu tahun 1940. Dunia sedang berperang, dan sepertinya tidak ada orang yang bisa menghindari terjebak dalam kekerasan.

Musim panas itu telah menyaksikan tentara Jerman meningkatkan serangan mereka di tanah Inggris, dan London berada di tengah serangan Luftwaffe (serangan udara dari pasukan Wehrmacht Jerman).

Serangan yang dikenal dengan sebutan The German Blitz sangat merusak, dan mereka berperan dalam menghancurkan banyak infrastruktur London.

Pada hari Jumat tanggal 13 September, Jerman nyaris mencapai target akhir.

Ada tanda-tanda peringatan dini bahwa Istana Buckingham mungkin menjadi sasaran Luftwaffe. Pada tanggal 8 September, sebuah bom seberat 50 kilogram jatuh di halaman Istana, tetapi untungnya tidak meledak, dan kemudian dihancurkan dalam ledakan yang terkendali.

Pada pagi hari tanggal 13, Raja George VI dan Ratu Elizabeth sedang minum teh ketika mereka mendengar suara gemuruh dan benturan.

Seorang antek Jerman telah menjatuhkan lima bom berdaya ledak tinggi di Istana. Kapel Kerajaan, gerbang Istana, dan tugu peringatan Victoria di antara terkena bom. Empat anggota staf Istana terluka, salah satunya akan meninggal.

Dalam sebuah surat, Ratu Elizabeth menggambarkan bagaimana dia mendengar 'desingan-desingan pesawat Jerman' dan 'ledakan bom'. Syukurlah, Raja dan Ratu tidak terluka dalam insiden itu.


2. 13 Maret 1964: Kematian Kitty Genovese

Kitty Genovese. Dok: Dokumenter "The Witness"/YouTube Five More Minutes Productions

Kematian Kitty Genovese terjadi setengah abad yang lalu pada malam Friday the 13th tahun 1964. Wanita 28 tahun ini kehilangan nyawa usai diserang secara sadis pada tengah malam.

Mengapa kematian Kitty Genovese menjadi perhatian di AS? Pasalnya, ada laporan bahwa ada lebih dari 30 saksi yang mengetahui kejahatan tersebut, tetapi tidak lapor polisi. 

Hal itu memunculkan istilah Bystander Effect, ketika orang-orang malah tidak berdaya ketika melihat suatu insiden.

Menurut History.com, Jumat (13/1/2023), Catherine Susan Genovese lahir pada 7 Juli 1935 di Brooklyn. Di sekolah, Kitty terkenal sebagai seorang murid yang baik. 

Meski lahir di New York City, Catherine tinggal sendirian di kota tersebut. Keluarga wanita itu pindah ke Connecticut pada awal tahun 1950-an setelah ibunya menyaksikan pembunuhan.

Akan tetapi, Kitty memilih tetap berada di New York City untuk bekerja di sebuah bar. Lokasi kerjanya berada di Queens.

Kitty tinggal bersama kekasih perempuannya bernama Mary Ann Zielonko. 

Pada 13 Maret 1964 pukul 02.30 pagi, Kitty baru saja pulang kerja, namun ternyata diikuti oleh seseorang ke apartemennya. Awalnya ia ditusuk, namun si penusuk itu kabur karena ada tetangga di lantai atas yang sempat melihat.

Kitty yang terluka parah berusaha terus merangkak ke apartemennya. Nahas, pelaku kembali dan menusuk dirinya lagi, memperkosa lalu mencuri uangnya. 

Jasad Kitty ditemukan seorang tetangga.

Pada pukul 04.00 pagi, polisi mengetuk pintu apartemen Kitty dan menyampaikan kabar duka kepada kekasihnya. Sementara si penjahat berhasil melarikan diri.


3. 13 November 1970: Siklon Bhola Mereda, 500 Ribu Orang Tewas

Ilustrasi jenazah. (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mengutip sejumlah sumber, Siklon Bhola 1970 adalah siklon tropis mematikan yang menyerang Pakistan Timur (kini Bangladesh) dan Benggala Barat India pada tanggal 12 November 1970. Siklon ini merupakan siklon tropis paling mematikan.

Lebih dari 500.000 orang tewas. Siklon ini merupakan siklon ke-6 dari musim siklon Samudra Hindia Utara 1970.

Siklon ini merupakan peristiwa alam pertama yang menyebabkan perang saudara, yaitu Perang Kemerdekaan Bangladesh, yang berakhir dengan pembentukan negara Bangladesh.

4. 13 Oktober 1972: Hilangnya pesawat Angkatan Udara Chile di Andes

Penerbangan Angkatan Udara Uruguay 571, yang dikenal dengan julukan Penerbangan Keajaiban 571, adalah penerbangan sewaan (carter), dengan rute dari Montevideo, Uruguay menuju Santiago de Chile, Chile, yang jatuh di Pegunungan Andes pada tanggal 13 Oktober 1972.

Peristiwa kecelakaan beserta cerita kesintasan para korbannya kemudian dikenal dengan julukan bencana penerbangan Andes, Tragedi Andes (Tragedia de los Andes), atau Keajaiban Andes (El Milagro de los Andes).

Saat melintasi Pegunungan Andes selama cuaca buruk saat itu, kopilot bernama Lagurara yang memegang kendali pesawat jenis Fairchild FH-227D tersebut dengan keliru mengira bahwa pesawat telah mencapai Curicó, karena dari sana, pesawat seharusnya berbelok untuk turun ke Bandar Udara Internasional Arturo Merino Benítez.

Dia gagal dalam memperhatikan dengan baik instrumen penerbangan yang menunjukkan bahwa pesawat masih berjarak 60–70 km dari Curicó. Pesawat yang sudah terlanjur turun kemudian menabrak sebuah gunung, yang mengakibatkan bagian sayap dan ekor pesawat terpotong.

Bagian badan pesawat yang tersisa kemudian meluncur di sepanjang gletser yang ada di sana dengan kecepatan sekitar 350 km/jam (220 m/jam) dan kemudian jatuh sedalam 725 meter sebelum menabrak es dan salju di dasarnya.

Penerbangan tersebut memuat 45 orang penumpang dan awak kabin, yang termasuk di antaranya 19 anggota tim uni rugbi Old Christians Club beserta teman, keluarga, kerabat, dan pendukung mereka. Tiga awak kabin dan sembilan penumpang tewas seketika di tempat, sementara beberapa lainnya meninggal tidak lama setelah itu karena suhu dingin dan luka-luka yang parah.

Bangkai kapal tersebut terletak di ketinggian 3.570 meter di bagian Andes yang terpencil di barat jauh Argentina, yaitu tepat di sebelah timur dari perbatasan Argentina dengan Chile.

Pihak berwenang terbang di atas lokasi kecelakaan tersebut beberapa kali selama beberapa hari berikutnya dalam upaya untuk mencari pesawat, tetapi tidak dapat melihat badan pesawat yang putih di atas salju. Upaya pencarian tersebut akhirnya dibatalkan setelah delapan hari.

Selama 72 hari setelah kejadian, para penyintas mengalami kesulitan yang luar biasa dalam bertahan hidup, yang di antaranya disebabkan oleh suhu dingin, kelaparan, dan longsoran salju, yang akhirnya secara perlahan menyebabkan 13 penumpang lainnya meninggal.

Penumpang yang tersisa juga terpaksa melakukan antropofagi (kegiatan memakan daging manusia) terhadap jasad para penumpang lainnya yang telah mati.

Saat cuaca mulai membaik karena datangnya musim semi, dua orang dari para penumpang yang selamat, Nando Parrado dan Roberto Canessa, berusaha mendaki puncak gunung setinggi 4.650 meter tersebut tanpa peralatan dan menempuh perjalanan mendaki sejauh 61 km selama 10 hari ke Chile untuk mencari bantuan.

Pada tanggal 23 Desember 1972, dua bulan setelah kecelakaan tersebut, semua korban yang masih hidup yang berjumlah 16 orang berhasil diselamatkan. Cerita tentang penyintasan ajaib mereka menjadi viral di seluruh dunia.


5. 13 September 1996: Kematian Rapper Tupac Shakur

Penyanyi rap Tupac Shakur. (ambrosiaforheads.com)

Tupac Shakur, rapper yang telah menjual 72 juta keping album sepanjang karirnya tersebut terkenal memiliki banyak musuh. Dalam scene musik yang diusungnya kala itu, perselisihan geng adalah sesuatu yang tidak terpisahkan.

Tupac Shakur tewas ditembak pada 13 September 1996 di Las vegas, oleh orang tak dikenal yang menembakan pistolnya dari dalam mobil yang memepet mobil yang ditumpangi Tupac.

Saat itu, Tupac Shakur sedang dalam perjalanan pulangnya setelah menonton pertandingan Bruce Sheldon vs Mike Tyson.

6. 13 Januari 2012: Kapal Pesiar Costa Concordia Karam di Lepas Pantai Italia, 32 orang Tewas

(Foto: GREGORIO BORGIA/AP via NY Daily News) Detik-detik kapal pesiar Costa Concordia tenggelam.

Jumat malam, 13 September 2012, sebuah kapal pesiar mewah Costa Concordia karam di sekitar Pantai Tuscan, dekat Pulau Isola del Giglio. Akibatnya 32 orang tewas. Jasad korban terakhir, Russel Rebello yang merupakan seorang pramusaji ditemukan di bangkai kapal mewah pada 3 Desember 2014 lalu.

Kapal yang mengangkut 4.299 orang itu berangkat mulai pukul 19.00 waktu setempat dari Pelabuhan Civitavecchia, dekat Roma untuk mengelilingi Laut Tengah dan dijadwalkan akan berhenti di Palermo, Cagliari, Palma, Bercelona (Spanyol) dan Marseille (Prancis).

Baru 2,5 jam perjalanan, kapal tiba-tiba menabrak karam. Kendaraan laut itu terguncang. Penumpang panik dan berlarian menyelamatkan diri. Namun listrik mati beberapa menit kemudian. Kapal mulai miring ke kanan. Sedikit demi sedikit kapal tenggelam sebagian.

Suasana di kapal sungguh kacau balau. Sejumlah penumpang memakai pelampung dan berkumpul di dek, yang menjadi pangkalan sekoci. Sementara kapten kapal mencoba melakukan manuver agar mendekatkan kapal ke pantai. Sekoci mulai diturunkan dan pengawas pantai mulai beraksi melakukan penyelamatan terhadap penumpang.

"Rasanya mirip berada di kapal Titanic. Situasi sungguh kacau. Kru yang satu meminta untuk tetap di kabin namun kru lain menyuruh untuk ke sekoci," ungkap salah satu penumpang, Silvano, seperti dikutip Liputan6.com dari Dailymail, Selasa (13/1/2015).

Ulah memalukan dilakukan Francesco Schettino saat Costa Concordia hancur. Ia tak seheroik nakhoda Titanic yang memilih mati bersama kapalnya. Schettino disebutkan ngacir duluan, meninggalkan 4.200 penumpang dan para kru yang berjibaku melakukan evakuasi. Belakangan, ia balik menuduh para bosnya, yang memerintahkan berlayar dekat dengan Pulau Giglio, lokasi karamnya kapal, demi kepentingan publikasi.

Kapten Francesco Schettino ditemukan di darat dalam kondisi kelelahan. Ia selamat bersama ribuan penumpang lainnya yang berhasil naik sekoci. Sementara puluhan orang lainnya saat itu diyakini menghilang. Namun pada akhirnya jumlah korban ditetapkan sebanyak 32 orang.

infografis journal Kenapa Film Horor Banyak Diminati di Indonesia?. (Liputan6.com/Tri Yasni).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya