Liputan6.com, Jakarta Keputusan mengejutkan PSSI menghentikan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 mengundang kecaman banyak pihak. Tak cuma klub Liga 2 yang kecewa, klub Liga 3 juga banyak yang menyesalkan langkah ekstrim ini.
Salah satunya adalah Serpong City FC. CEO klub Jerry Nugraha mengecam dihentikannya Liga 2 dan Liga 3. Jerry menilai keputusan PSSI telah menghancurkan impian dan harapan banyak pemain di kedua kompetisi tersebut.
Advertisement
"Keputusan ini sudah menghancurkan mimpi pemain, gimana selanjutnya nasib pemain? Selain mimpi, mereka juga punya keluarga yang harus dihidupi," ujar CEO Serpong City, Jerry Nugroho dalam keterangan tertulis pada Jumat (13/1/2023).
Menurut Jerry penghentian ini juga akan berdampak bagi timnas Indonesia. "Bagaimana timnas akan bagus tanpa kompetisi yang baik, jangan berharap timnas akan lebih baik kalau masih seperti ini kondisinya," lanjut Jerry.
"Kejadian ini tentu akan menambah trauma anak-anak Indonesia yang bercita-cita untuk menjadi pesepak bola, setiap tahun liganya tidak jelas. Mulai dari segi jadwal hingga format semua tidak pernah dibuat dengan baik," ungkap Jerry.
Merusak Target Klub
"Berapa banyak biaya, waktu, tenaga yang sudah klub-klub habiskan? Sepak bola Indonesia tak akan menjadi industri yang maju, ini sama saja keegoisan para pengurus telah membunuh nasib para klub dan pemain," kata Jerry.
Serpong City sendiri merupakan klub peserta Liga 3 Banten yang sejak awal memiliki target untuk bisa promosi ke Liga 2. Keputusan yang diambil oleh PSSI ini tentu menjadi sangat berat bagi para elemen klub mulai dari manajemen, pemain hingga official.
"Saya berharap federasi ke depannya bisa lebih berbenah dan diisi oleh orang-orang yang berkompeten sehingga menghasilkan liga yang bagus, dan timnas yang kuat yang tentu akan membuat iklim investasi di klub sepak bola menjadi lebih baik lagi," tutup Jerry.
Advertisement
Alasan Penghentian
PSSI resmi menghentikan kelanjutan Liga 2 musim 2022/2023. Keputusan ini diambil melalui rapat Exco yang berlangsung di kantor PSSI, GBK Arena, Kamis (12/1/2023).
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi menyampaikan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan berbagai faktor. Dia mengatakan tidak dilanjutkannya Liga 2 juga didasari adanya permintaan dari klub.
"Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak dilanjutkan. Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023," kata Yunus Nusi seperti dilansir situs resmi PSSI.
Yunus Nusi juga mengatakan, adanya rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia. Seusai tragedi Kanjuruhan, tim transformasi menemukan sarana dan prasarana stadion klub Liga 2 belum memenuhi syarat.
"Perpol No. 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan," kata Yunus Nusi.