China Akuisisi ‘Saham Emas’ di Alibaba dan Tencent

Pemerintah China melalui perusahaan investasi milik negara mengambil 1 persen saham atau disebut saham emas di Alibaba dan Tencent. Untuk apa?

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jan 2023, 15:46 WIB
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Liputan6.com, Jakarta - China akuisisi saham minoritas dengan hak khusus di dua unit domestik raksasa teknologi grup Alibaba Ltd dan Tencent Holdings Ltd.

Demikian laporan Financial Times pada Jumat, 13 Januari 2023 yang dikutip dari Channel News Asia pada Sabtu (14/1/2023). Beijing mulai mengambil saham ini disebut “saham emas” di perusahaan media online swasta biasanya sekitar 1 persen perusahaan lebih dari lima tahun lalu. Langkah ini untuk mencari pengaruh.

Pembelian saham emas oleh pemerintah yang didukung dari perusahaan yang mendapatkan kursi dewan dan atau hak veto untuk keputusan bisnis utama atau yang didukung pemerintah.

Sebuah entitas di bawah perusahaan investasi pemerintah yang didirikan oleh regulator internet China pekan lalu mengambil 1 persen saham dari unit Alibaba di Guangzhou untuk memperketat kontrol atas konten di unit video streaming raksasa e-commerce Youku dan web browser UCWeb, menurut laporan tersebut, mengutip sumber yang mengetahui hal tersebut dan catatan publik.

Berdasarkan catatan pendaftaran terpisah menunjukkan pada Desember, WangTouSuiCheng (Beijing), entitas di bawah China Internet Investment Fund (CIIF) yang didirikan oleh Cyberspace Administration of China (CAC) akuisisi 1 persen saham di unit Alibaba Guangzhou Lujiao yang fokus utama pada penelitian dan eksperimen.

Mengutip Business Today, Alibaba telah menjadi salah satu target paling menonjol dari tindakan keras China selama dua tahun terhadap raksasa teknologi.

Namun, secara spesifik rencana pemerintah untuk mengambil saham emas di Tencent masih dalam pembahasan, tetapi mereka akan melibatkan saham di salah satu anak perusahaan operasi utama grup di China, demikian dikutip dari laporan tersebut.

Tencent dan Alibaba tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

 


Aksi Regulator China Ini Bikin Saham Alibaba dan Tencent Lesu

Seorang wanita berlari di depan kantor pusat Alibaba di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (5/2/2020). Pemerintah Hangzhou memberlakukan pembatasan pergerakan bagi warganya menyusul mewabahnya virus corona. (NOEL CELIS/AFP)

Sebelumnya, China berencana mengambil saham minoritas dengan hak khusus di unit lokal Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holdings Ltd. Beijing mulai mengoleksi saham yang disebut "saham emas" di perusahaan media online swasta lebih dari lima tahun lalu. Biasanya, bagian yang diambil 1 persen dari sebuah perusahaan.

Melansir Yahoo Finance, Jumat (13/1/2023), sebuah entitas di bawah dana investasi negara yang dibentuk oleh regulator internet China minggu lalu mengambil 1 persen saham dari unit Alibaba di Guangzhou. Hal itu dilakukan untuk memperketat kontrol atas konten di unit video streaming raksasa e-niaga Youku dan browser web UCWeb.

Menyusul kabar tersebut, saham Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd. tergelincir. Tencent merosot lebih dari 2 persen sementara saham Alibaba turun sebanyak 1,6 persen di pasar Hong Kong yang sebagian besar tidak berubah.

Badan-badan negara China selama bertahun-tahun telah menginvestasikan miliaran dolar AS ke perusahaan rintisan swasta terkenal, mulai dari Didi Global Inc. hingga Ant Group Co milik Jack Ma.

Saham yang diambil biasanya sebesar 1 persen, ‘bagian emas’ yang secara teori memungkinkan Beijing untuk ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan, seperti mencalonkan direktur atau mempengaruhi dan memveto keputusan penting perusahaan. Induk TikTok, ByteDance Ltd., dan Weibo Corp adalah beberapa perusahaan internet besar yang telah mengungkapkan pengaturan semacam itu.

 

 


Saham Alibaba Melonjak Setelah Jack Ma Lepas Kendali Grup Ant

Kantor Alibaba Group di Hangzhou, Tiongkok. (Liputan6.com/Sunariyah)

Sebelumnya, saham Alibaba di bursa Hong Kong menguat pada perdagangan Senin, 9 Januari 2023 usai pengumuman pendiri Ant, Jack Ma tidak lagi menjadi pengendali di Ant. Hal ini seiring perombakan di raksasa financial technology (fintech)

Mengutip Channel News Asia, Senin (9/1/2023),  saham Alibaba di bursa Hong Kong melonjak lebih dari 5 persen. Saham Alibaba ditutup naik 8,66 persen ke posisisi 110,40 dolar Hong Kong.

Tak hanya saham Alibaba, saham Longshine Technology Group Co Ltd, Jilin Zhengyuan Shanghai Golden Bridge Infotech Co, Orbbec Inc dan Hundsun Technologies, dengan Ant memiliki lebih dari 5 persen juga menguat.

Ant mengatakan pada akhir pekan lalu, kalau pendiri Jack Ma akan menyerahkan kendali atas perusahaan. Perombakan itu menarik garis di bawah tindakan peraturan ketat yang dipicu setelah rencana pelepasan saham ke publik oleh Ant dibatalkan dua tahun lalu.

Sebelumnya, Jack Ma melepaskan hak kendali Ant Group Co. Miliarder itu mundur dari kerajaan daringnya usai tindakan keras China yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Melansir Yahoo Finance, Sabtu, 7 Januari 2023, perusahaan menawarkan 10 orang, termasuk pendiri, manajemen dan staf, hak suara secara independen, secara efektif menghilangkan kendali Ma atas Ant, menurut pengumuman pada Sabtu. Penyesuaian tersebut tidak akan mengubah kepentingan ekonomi setiap pemegang saham.

Ma mulai menghilang dari sorotan publik sejak memberikan pidato yang mengkritik regulator China ketika pencatatan saham Ant dibatalkan pada 2020.


Fokus Ant

Fairtual menggandeng Alibaba Cloud sebagai mitra kerja strategis dalam rangkaian kegiatan Grand Launching Alibaba Cloud Scrubbing Center Indonesia yang akan digelar pada 7 April 2021.

Banyak rekannya telah melepaskan peran formal perusahaan dan meningkatkan sumbangan untuk amal agar sejalan dengan visi Presiden Xi Jinping mengenai kemakmuran bersama atau common prosperity.

Sejak saat itu, Ant fokus pada perombakan operasi bisnisnya untuk menenangkan regulator. Di sisi lain, perubahan kontrol dapat berarti bahwa Ant harus menunggu lebih lama untuk kembali emulai penawaran umum perdananya.

Perusahaan tidak dapat mendaftar secara domestik di negara yang disebut pasar A-share jika mereka memiliki perubahan pengontrol dalam tiga atau dua tahun terakhir, jika mendaftar di pasar STAR Shanghai. Untuk bursa saham Hong Kong, masa tunggu ini adalah satu tahun.

Raksasa fintech Ma siap untuk melakukan listing terbesar di dunia pada tahun 2020, sebelum dibatalkan karena regulator melancarkan tindakan keras terhadap industri tersebut.

Ma akan tetap memegang hak suara dan kepentingan ekonomi di perusahaan setelah perubahan tersebut. Dalam pengajuan pada Juli 2022, afiliasi Alibaba Group Holding Ltd., menegaskan kembali bahwa Ma bermaksud untuk mengurangi dan membatasi kepentingan ekonomi langsung dan tidak langsungnya di Ant Group dari waktu ke waktu, hingga persentase yang tidak melebihi 8,8 persen. Ma diperkirakan akan memiliki sekitar 6,2 persen hak suara setelah penyesuaian.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya