Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin diberi tenggat waktu oleh para kiai untuk menentukan sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Para kiai meminta agar Cak Imin memutuskan sebelum Maret 2023.
Hal tersebut merupakan hasil dari Ijtima Ulama Nusantara yang digelar Dewan Syuro DPP PKB selama dua hari mulai 13-14 Januari 2023.
Advertisement
"Para Kiai memberikan limit waktu untuk memutuskan. Tapi limitnya nanti lah ya. Limitnya sesegera mungkin tapi ada limitnya. Kalau bisa yang sebelum puasa, sebelum Maret berarti ya. Paling lambat," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, saat ditemui, di Jakarta, Sabtu (14/1/2023).
Jazilul mengungkapkan, pasangan capres dan cawapres harus segera diputuskan mengingat para kiai dan ulama akan menjadi juru kampanye (jurkam) untuk Pilpres tahun 2024.
Dengan demikian, PKB akan melakukan komunikasi-komunikasi publik melalui para kiai. Komunikasi ini tidak hanya menyasar masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), tetapi menyasar publik dan masuk ke ruang-ruang masyarakat secara umum.
Bahkan, PKB tengah merumuskan cara komunikasi dan berkampanye yang tepat agar sesuai dengan generasi milenial.
"Menurut pandangan kiai, semakin cepat pasangan presiden (capres) dan wapres (cawapres) dan para kiai menjadi jurkam. Nanti puasa ramadhan ada kegiatan event keagamaan itu sudah bisa kampanye. Apa yang mau dijurkam kalau belum ada pasangan," ujar Jazilul.
Dorong Cak Imin Jadi Capres
Hasil ijtima ulama ini juga mendorong agar Cak Imin menjadi capres atau cawapres pada Pilpres 2024.
"Hasil ijtima ulang mendorong agar Gus Muhaimin maju menjadi capres atau cawapres 2024 dan segera membentuk pasangannya. Ini yang ditunggu-tunggu," ucap Jazilul.
Namun, sebelum itu, pasangan capres dan cawapres yang akan diusung bakal dibahas terlebih dahulu oleh DPP PKB dan Partai Gerindra untuk ditindaklanjuti maupun dikoreksi.
"PKB memang sudah berkoalisi dengan Gerindra, tapi para kiai mendorong segera memastikan pasangan capres yang secara persyaratan cukup," imbuhnya.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement