Kendalikan Inflasi, Ganjar Lakukan Intervensi Harga Pasar di Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku, terus melakukan intervensi dan pemantauan harga komoditas yang berpotensi menjadi penyumbang inflasi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Jan 2023, 17:46 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terus melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku, terus melakukan intervensi dan pemantauan harga komoditas yang berpotensi menjadi penyumbang inflasi.

Menurut catatannya, tingkat inflasi di Jawa Tengah (Jateng) terus menurun dengan data terakhir Desember 2022, tingkat inflasi di Jawa Tengah yaitu sebesar 5,63 persen.

"Kita sedang konsentrasi pada volatile food bahan pokok. Maka intervensi yang kita coba lakukan saya minta memantau perkembangan harga harian melalui aplikasi SiHati," ujar Ganjar dalam keterangan pers diterima, Sabtu (14/1/2023).

Ganjar memastikan, sejumlah komoditas pangan dari Jawa Tengah yang akan dikirim keluar daerah juga masih memiliki kecukupan stok dan distribusi guna menjaga pasar dari kelangkaan pasokan yang dapat menyebabkan kenaikan harga barang.

Kemudian, lanjut Ganjar, pihaknya juga melakukan kerja sama antar daerah untuk memperkuat ketahanan pangan antar daerah, seperti kerja sama dengan Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Umpama kerja sama dengan Jawa Barat, dengan Jawa Timur kita bisa bareng-bareng. Karena beberapa komoditas kita juga lari ke Kalimantan, Sumatera, ini kita coba pantau terus menerus," jelas Ganjar.

Tak hanya itu, Ganjar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah juga masih terus melakukan pemantauan harga komoditas dengan operasi pasar.


Berharap Gejala Inflasi Segera Diketahui

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terus melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. (Istimewa)

Dia berharap, gejala-gejala inflasi yang timbul dari pasar dan pelaku usaha bisa segera diketahui sehingga langkah antisipasi dan penanggulangannya bisa cepat dilakukan.

"Kita mendorong kawan-kawan Tim Pengendali Inflasi untuk rajin ke pasar. Kalau mereka memantau harga pasar disiplin, kita bisa lebih cepat mengatasinya," Ganjar menutup.

Sebagai informasi, berdasarkan data terakhir SiHati pada Kamis (12/1), harga beras IR 64 medium di Jawa Tengah Rp11.008 per kilogram, sementara IR 64 premium Rp12.488 per kilogram dan gula pasir kristal Rp13.640 per kilogram.

Untuk komoditas yang berpotensi menjadi penyebab inflasi, yakni minyak goreng curah rata-rata harganya Rp14.745 per kilogram, cabai rawit merah Rp54.433 per kilogram dan bawang merah Rp35.188 per kilogram.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya