Polisi Masih Selidiki Dugaan Keracunan Satu Keluarga di Bekasi

Polisi masih menyelidiki kasus dugaan keracunan yang menimpa satu keluarga di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2023.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 14 Jan 2023, 18:02 WIB
Polres Metro Bekasi Kota menggelar konferensi pers kasus dugaan keracunan yang menimpa satu keluarga di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. (Foto: Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih menyelidiki kasus dugaan keracunan yang menimpa satu keluarga di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2023.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga yang diterima kepolisian, kelima korban dipastikan terdiri dari ibu (AM), anak (RA, MR dan NA) serta ipar (MDS). Hal ini sekaligus menegaskan identitas para korban yang sempat simpang siur.

"Korban AM ini memiliki dua orang putra, RA dan MR yang meninggal. Sedangkan satu yang masih dirawat merupakan putrinya juga," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki, Sabtu (14/1/3023).

Hengki menuturkan, RA dan MR merupakan putra AM dari suami pertama. Usai bercerai, AM menikah lagi dan memiliki anak, yakni NA. Seluruh korban tinggal dalam satu rumah bersama sang ipar, MDS.

"Suami korban saat kejadian tidak ada di rumah berdasarkan keterangan saksi-saksi," ucap Hengki.

Ia menjelaskan, para korban awalnya ditemukan oleh warga sekitar dalam kondisi tergeletak dan mulut mengeluarkan busa. Sebelum kejadian tersebut, warga sempat mendengar suara rintihan dari rumah korban.

Polisi yang tiba kemudian melakukan olah TKP dan memeriksa sedikitnya tujuh orang saksi, termasuk mantan suami korban, pemilik kontrakan dan pemilik warung.

Polisi juga membawa 14 sampel dari lokasi kejadian, untuk diperiksa di lab forensik RS Polri Kramat Jati. Hasil pemeriksaan nantinya akan mengungkap penyebab kematian para korban.

"Kita mengamankan berbagai barang bukti yang tertinggal di TKP. Ada sisa makanan, muntahan, feses, kopi, air mineral, air sumur," ujar Hengki.


Sempat Beli Kopi

Ilustrasi sianida | Via: tanyasehat.com

Menurutnya, sebelum kejadian nahas tersebut, seorang korban sempat membeli kopi di warung dekat rumah. Namun belum bisa dipastikan apakah dugaan keracunan berasal dari kopi.

"Diinformasikan dari (korban) yang masih hidup, malam hari membeli kopi merek suatu produk tertentu di warung. Kita sudah amankan, sedang diperiksa di laboratorium," ungkapnya.

Hengki menyampaikan, polisi juga telah melakukan autopsi terhadap ketiga korban meninggal dunia yang hasilnya masih belum diketahui.

"Sudah dilakukan autopsi dan sudah diserahkan ke pihak keluarga yang datang dari Cianjur," paparnya.

Untuk korban MDS, lanjut Hengki, saat ini masih dirawat di ruang ICU RSUD Bantargebang. Meski kondisinya mulai membaik, namun yang bersangkutan belum bisa dimintai keterangan lantaran masih menunggu proses pemulihan.

"Mudah-mudahan dalam 3-4 hari sudah sehat, baru kita periksa. Termasuk sambil menunggu hasil pemeriksaan lab forensik, terutama setelah dilakukan autopsi," jelasnya.


Kondisi Terus Membaik

Ilustrasi mengonsumsi makanan/credit: pexels.com/helena

Sedangkan satu korban lainnya, yakni NA yang masih berusia lima tahun, kondisinya terus membaik dan sudah dipindahkan ke ruang inap.

Saat ini polisi masih terus mendalami kasus ini sambil menunggu hasil lab dan autopsi. Polisi juga mencari keberadaan suami kedua korban untuk dimintai keterangan.

"Kita akan lakukan pemanggilan, kita akan cari karena sampai sekarang Bareskrim belum ada data keberadaan yang bersangkutan ada dimana," tandasnya.

Infografis Penawar Racun & Silang Tunjuk Kasus Gagal Ginjal Akut Anak (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya