Liputan6.com, Jakarta Kementerian Investasi/BPKM menyebut mengungkapkan bahwa realisasi investasi pada tahun 2022 mencapai target Rp 1.200 triliun. Bahkan, di tahun 2023 target sebesar Rp 1.400 triliun dengan estimasi pertumbuhan 5 persen bisa tercapai.
Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa mengatakan, itu perlu diapresiasi. Karena pasti ada hal yang positif lantaran target tercapai.
Advertisement
Menurutnya, realisasi target investasi bukan sekedar angka statistik, tetapi yang lebih penting adalah realisasi investasi itu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Dirasakan terutama dalam menggerakkan roda ekonomi memacu pertumbuhan ekonomi nasional terus menyerap tenaga kerja dan tentu saja memberi pendapatan bagi negara yaitu yang paling penting,” kata Hendrik, Sabtu (14/1/2023).
"Jika realisasi investasi itu dia paralel dengan parameter-parameter yang tadi saya sampaikan maka tentu saya ya, kita harus menyambut positif fakta itu," sambungnya.
Hendrik juga mengingatkan, investasi harus merata. Setelah itu dilakukan, maka kesiapan infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) yang cakap dan pemerintah daerah yang melayani harus segera diterapkan.
"Seperti infrastruktur, ketersediaan pekerja yang mempunyai skill, regulasi yang cenderung tetap aparatur yang melayani dan kondusif itu kan indikasinya," jelas dia.
Target 2023
Sebelumnya, Kementerian Investasi/BPKM optimis target investasi tahun 2023 sebesar Rp 1.400 triliun dengan estimasi pertumbuhan 5 persen bisa tercapai. Syaratnya, stablitas politik Indonesia terjaga baik.
Demikian disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada Seminar Nasional bertajuk Aktualisasi Ekonomi Kebangsaan Dalam Mewujudkan Indonesia Emas yang diselenggarakan Universitas Kristen Maranatha (UKM), Bandung pada Kamis, (12/1/2022).
Menurutnya, pemimpin negara selain pintar harus memiliki leadersip, berani mengambil keputusan, berani berbeda pandangan dan menghadapi Negara lain. Presiden Jokowi yang baru saja melepas presidensi G20 memiliki kapasistas tersebut..
Berbicara bagaimana menuju ekonomi nasional 2045, Menteri Bahlil memaparkan bahwa investasi Indonesia tahun 2021 yang ditargetkan Presiden Jokowi Rp 900 triliun. Adapun pencapain kementerian yang dipimpinnya Rp 901 triliun, berarti melebihi target. Pada 2021 masih puncak Covid--19, dunia menghadapi masalah sama, Indonesia bisa melewati dengan baik.
Sejak Indonesia merdeka, kata mantan Ketum HIPMI ini, investasi lebih banyak di Jawa. Sementara membangun Indonesia seperti diperintahkan Jokowi harus Indonesia centris. Pada 2020-2022, investasi di luar Jawa sudah berjalan baik di mana pemerataan sudah terjadi, meski dulunya hanya berpusat Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
“Masuknya investasi yang melampau target ini, buah dan dampak dari UU Cipta Kerja. Jadi jangan percaya pada orang mengatakan investasi di Indonesia hanya dikuasai satu negara, itu hoaks. Penyebaranya dari Jawa Barat, Jakarta, Sulawesa Tengah, Maluku dan Riau. Jadi sudah mulai merata,” paparnya.
Advertisement