Keumamah, Kuliner Tradisional Aceh Bertekstur Keras yang Kaya Rempah

Keumamah sangat berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 16 Jan 2023, 04:00 WIB
Warung Jame Sajkan Kuliner Tradisional Aceh dan Dukung Komunitas Anak Muda.  foto: istimewa

Liputan6.com, Aceh - Keumamah merupakan salah satu kuliner tradisional masyarakat Aceh. Selain disebut keumamah, makanan ini juga populer dengan nama ikan kayu.

Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, keumamah disebut sebagai ikan kayu karena ikan yang disajikan bertekstur keras, layaknya kayu. Secara definisi, keumamah merupakan alahan ikan kaya rempah yang diawetkan dengan beberapa proses pembuatan.

Proses pembuatan kuliner Aceh ini dimulai dari pembersihan ikan, perebusan, pengeringan, dan penyimpanan. Sementara itu, ikan yang digunakan sebagai bahan dasar keumamah berasal dari ikan tongkol atau cakalang.

Keumamah sangat berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh. Bahkan, bagi masyarakat Aceh, keberadaan ikan ini telah melewati sejarah yang sangat panjang.

Menurut sejarah yang beredar, kehadiran keumamah dimulai ketika masa kerajaan. Hingga saat ini, keumamah masih sangat berkembang dalam kehidupan masyarakat Aceh.

Makanan ini juga memiliki fungsi sosial bagi masyarakat setempat. Pasalnya, masyarakat setempat sering merekomendasikan makanan ini sebagai salah satu makanan yang dikirimkan untuk sanak saudara di berbagai daerah, baik di Aceh maupun di luar Aceh.

Bahkan, pada zaman dahulu, keumamah menjadi barang bawaan untuk jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci. Selain itu, keumamah juga sering dimasak untuk kegiatan adat istiadat dan perayaan hari besar Islam lainnya.

Mengutip dari 'Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Pangan Tradisional Aceh Ikan Keumamah Berskala Industri Rumah Tangga' oleh V Muhardina dan TM Rahmiati, keumamah juga bisa menggunakan ikan tuna sebagai bahan dasarnya. Masyarakat setempat bahkan ada yang menjual keumanah berbentuk industri rumahan.

Karena dibuat dengan skala industri rumahan, menyebabkan adanya keterbatasan dalam kuantitas dan kualitas produksi keumamah siap saji yang dihasilkan. Meski demikian, keumamah tetap menjadi salah satu kuliner khas tradisional yang menjadi identitas masyarakat Aceh.

(Resla Aknaita Chak)

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya