Serangan Baru Rusia Tewaskan 9 Orang, Ukraina: Kami Butuh Senjata

Sebagian besar Ukraina sekarang mengalami pemadaman darurat setelah rudal menghantam infrastruktur listrik di beberapa kota.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 15 Jan 2023, 07:40 WIB
Tentara Ukraina memindahkan howitzer M777 yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke posisi untuk menembaki posisi Rusia di wilayah Donbas, Ukraina, 18 Juni 2022. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Foto ini menunjukkan pusat kota saat pemadaman listrik setelah serangan roket Rusia di Kiev, Ukraina, Rabu (23/11/2022). Rusia melepaskan serangan rudal baru ke infrastruktur energi Ukraina, merampas listrik kota dan sebagian air serta ftransportasi umum, juga menambah kesulitan musim dingin bagi jutaan orang. (AP Photo/Andrew Kravchenko)

Liputan6.com, Kyiv - Rusia meluncurkan gelombang baru serangan rudal di seluruh Ukraina pada Sabtu (14/1/2023), menewaskan sedikitnya sembilan orang di sebuah apartemen di timur kota Dnipro. Otoritas Ukraina menyebutkan bahwa 64 orang terluka, termasuk 14 anak-anak.

Sejumlah kota lain, termasuk Kyiv, Kharkiv, dan Odesa, juga terkena dampaknya. Demikian dikutip dari BBC, Minggu (15/1).

Sebagian besar Ukraina sekarang mengalami pemadaman darurat setelah rudal menghantam infrastruktur listrik di beberapa kota.

Sementara itu, serangan di Dnipro menghantam pintu masuk gedung sembilan lantai, mengubah bangunan itu menjadi puing-puing.

Dalam pidatonya pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pembersihan puing-puing di Dnipro akan berlanjut sepanjang malam.

"Kami berjuang untuk setiap orang, setiap kehidupan," kata dia.

Belum ada informasi mengapa apartemen tersebut menjadi objek kehancuran karena jaraknya cukup jauh dari fasilitas listrik terdekat.


Targetkan Jaringan Listrik Ukraina

Bendera Ukraina berkibar ditiup angin saat tanda perdamaian raksasa dipasang para demonstran jelang KTT Uni Eropa dan NATO di Brussels, Belgia, 22 Maret 2022. Pengunjuk rasa meminta para pemimpin Uni Eropa memberlakukan larangan penuh terhadap bahan bakar Rusia. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Serangan pada Sabtu terjadi dua minggu sejak serangan terakhir Rusia menargetkan jaringan listrik Ukraina. Zelensky mengatakan serangan terbaru pada fasilitas infrastruktur listrik paling berdampak pada wilayah Kyiv dan Kharkiv.

Perusahaan listrik negara Ukraina, Ukrenergo, sebelumnya mengumumkan pemberlakuan batas konsumsi listrik untuk semua wilayah hingga tengah malam.


Ukraina Butuh Senjata

Tentara Ukraina menembakkan mortir ke arah posisi Rusia di dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Desember 2022. Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rusia seharusnya mulai melakukan penarikan pasukan karena sudah menjelang Natal, yang bisa juga menjadi langkah untuk mengakhiri konflik. (AP Photo/Libkos)

Inggris sudah menyampaikan komitmennya akan mengirim tank Challenger 2 ke Ukraina. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengungkapkan Challenger, tank tempur utama tentara Inggris, akan membantu pasukan Kyiv mendorong mundur pasukan Rusia.

Rusia menanggapi pernyataan PM Sunak dengan mengatakan bahwa memberikan lebih banyak senjata ke Ukraina akan menyebabkan operasi Rusia yang intensif dan lebih banyak korban sipil.

Kemudian pada Sabtu, Presiden Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia terhadap sasaran sipil dapat dihentikan hanya jika mitra Barat Ukraina memasok senjata yang diperlukan.

"Apa yang dibutuhkan untuk ini? Senjata-senjata yang ada di gudang mitra kami dan yang sangat ditunggu-tunggu oleh tentara kami," katanya.

Zelensky mengklaim bahwa pasukannya telah menembak jatuh lebih dari 20 dari 30 rudal Rusia yang ditembakkan ke Ukraina.

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya