Liputan6.com, Jakarta - Wilayah Bogor, Jawa Barat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5 pada Minggu (15/1/2023) pukul 03.32 WIB dini hari tadi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas menyatakan belum ada laporan kerusakan maupun korban terkait dampak gempa bumi tersebut.
Gempa bumi berpusat di 25 kilometer barat laut Kota Bogor, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dengan kedalaman 132 kilometer.
Baca Juga
Advertisement
"Terkait dampak dari gempa tadi subuh sejauh ini belum ada laporan masuk dari masyarakat maupun aparatur wilayah setempat," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Sementara itu, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Bogor ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,7.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,52° LS ; 106,58° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Cigudeg, Bogor, Jawa Barat pada kedalaman 146 km," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Daryono kepada wartawan, Minggu (15/1/2023).
Dia menuturkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Bogor ini merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun ( normal fault ).
"Berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Cikeusik, Bogor dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu ), daerah Jasinga, Bogor dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang )," ujar dia.
Masyarakat Diimbau Tetap Tenang
Hingga saat ini, Daryono mengungkapkan, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 03.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock )," ujar dia.
Dia mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat valid kebenarannya. Selain itu juga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," Daryono menandaskan.
Advertisement