Demam Lato-Lato di Gorontalo, Begini Tanggapan Warga

Tidak hanya anak-anak, orang dewasa hingga kaum tua turut memainkan permainan asal amerika tersebut.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 17 Jan 2023, 00:00 WIB
Banner Infografis Larangan Siswa Bawa Lato-Lato ke Sekolah di Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Gorontalo - Demam lato-lato, atau warga Provinsi Gorontalo menyebutnya nok-nok kian merambah anak-anak di tanah serambi madinah. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa hingga kaum tua turut memainkan permainan asal amerika tersebut.

Meski tengah ramai dimainkan oleh semua kalangan, sebagian warga Gorontalo tidak suka dengan permainan ini. Menurut sebagian mereka, bermain ini bisa membahayakan pemain hingga yang melihat.

Selain itu, permainan nok-nok yang muncul di tahun 70-an ini, dianggap mengganggu suasana. Bunyi yang ditimbulkan permainan tersebut kerap kali mengganggu pendengaran hingga memecah konsentrasi para pendengar.

"Bagi saya lato-lato itu sangat mengganggu pendengaran. Apalagi saat kita bekerja, kemudian ada yang main lato-lato, pasti tengganggu," kata Yusni Mahmud, salah satu warga Gorontalo kepada Liputan6.com, Minggu (15/01/2023).

"Bisa jadi membahayakan pemain dan yang melihat secara dekat. Ditakutkan lato-lato terlepas dan bisa mengena kepada yang bermain maupun yang berdekatan," tuturnya.

Meski dinilai mengganggu dan membahayakan, permainan ini masih banyak digandrungi masyarakat. Selain ada dampak buruk, permainan ini, juga memberi dampak positif.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Kurangi Anak Bermain Gawai

Seperti halnya yang diungkapkan Rizki Wartabone, menurutnya, bahwa lato-lato bisa mengurangi anak-anak bermain gadget. Selain itu, keakraban anak-anak pun terjadi karena permainan lato-lato.

"Semenjak permainan lato-lato viral, anak saya mulai berkurang menyentuh gawai. Ia lebih banyak berkumpul dengan teman-teman sebayanya untuk beradu lato-lato," kata Riski.

Hal yang paling menarik kata Rizki, bahwa lato-lato ini bisa melatih konsentrasi anak-anak. Musabab, bermain lato-lato memerlukan keseimbangan dan fokus hingga bisa bermain sempurna.

"Secara tidak langsung, dengan lato-lato anak bisa belajar keseimbangan dan konsentrasi. Sementara permainan  lato-lato tidak bisa kita hindari karena memang itu berkaitan dengan dunia anak-anak," ujarnya.

"Sebenarnya yang harus kita lakukan adalah pengawasan dan memastikan ikatan lato-lato yang dimainkan itu sudah baik dan benar," ia menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya