Reshuffle Kabinet Hak Prerogatif Presiden, Tak Ada Aturan Harus Lapor

Bayang-bayang akan adanya reshuffle kabinet masih menjadi wacana hangat.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2023, 19:46 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kiri), bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (kiri), Menteri Pertanian Syahrul Yasin dan Menteri ESDM Arifin Tasrif, saat menghadiri sidang pleno Dewan SDA Nasional 2022 di Jakarta (20/12/2022). (Liputan6.com/HO)

Liputan6.com, Jakarta Bayang-bayang akan adanya reshuffle kabinet masih menjadi wacana hangat.

Terakhir, NasDem yang terus diisukan angkat kaki, mencoba menegaskan bahwa partainya sudah siap, meskipun ada narasi untuk membicarakan ini semua terlebih dahulu.

Pengamat politik Karyono Wibowo mengatakan, sebenarnya tak ada regulasi untuk seorang presiden meminta izin kepada ketua umum untuk melakukan reshuffle kabinet, terlebih itu bukan berasal dari partainya sendiri.

"Menurut saya, tidak ada regulasi yang mewajibkan presiden untuk membicarakan rencana reshuffle ke pimpinan parpol," kata dia, Minggu (15/1/2023).

Karyono mengingatkan, perombakan kabinet termasuk mengangkat dan memberhentikan menteri adalah hak prerogatif presiden. Sehingga apapun alasannya, semuanya harus berserah diri, dalam hal ini ke tangan Presiden Jokowi.

Terlebih, lanjut dia, jika dianggap tak sejalan dalam konteks kepentingan politik di Pemilu 2024, maka wajar saja sebenarnya.

"Maka wajar jika presiden mereshuffle menteri-menteri dari NasDem," jelas Karyono.

 

 


NasDem Siap

Sebelummnya, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi membenarkan memang ada kabar reshuffle kabinet di internal partainya. Meski demikian, dia mengungkapkan hal tersebut tak masalah.

"Bagi NasDem enggak ada masalah, di NasDem ya kabar itu kabar bukan kabar angin, memang kabar beneran," kata Gus Choi di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).

Menurut dia, NasDem sudah siap jika kadernya dicopot dari kabinet. Gus Choi berkata, partainya sudah memikirkan untung dan ruginya.

"Kita sudah siap semua, kita diajak siap setiap mengambil keputusan, itu kita sudah memikirkan risikonya, keuntungannya, itu sudah, sudah dihitung plus minusnya jadi enggak masalah," ucapnya.

Lebih lanjut, NasDem tak merasa sakit hati bila menterinya dicopot. Namun, Gus Choi menilai cara itu kurang dewasa dalam berpolitik.

"Enggak perlu sakit hati, enggak perlu baper, biasa aja hanya meskipun biasa saja tetap ada catatan 'oh begini cara berpolitiknya' 'oh ini kurang dewasa' jadi tetap ada penilaian tapi kesiapan mah tetap harus ada," jelas dia.

Diketahui, tiga menteri NasDem yang berada di kabinet Indonesia Maju adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya