Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin, (16/1/2023) seiring harapan inflasi Amerika Serikat (AS) melandai. Hal tersebut mengangkat sentimen investor di Asia Pasifik.
Pada perdagangan Jumat, 13 Januari 2023, survei sentimen konsumen Unileversitas Michigan menunjukkan prospek inflasi satu tahun turun menjadi 4 persen, penurunan bulanan ketiga beruturut-turut dan level terendah sejak April 2021.
Advertisement
Itu mengikuti laporan CPI Desember yang menunjukkan harga turun 0,1 persen dibandingkan dengan bulan lalu meningkatkan harapan the Federal Reserve akan segera memperlambat kenaikan suku bunganya.
Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,5 persen. Sementara itu, indeks Nikkei Jepang turun 1 persen dan Topix melemah 0,61 persen. Indeks Kospi Korea Selatan menguat terbatas 0,2 persen dan indeks Kosdaq naik 0,62 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Senin, 16 Januari 2023.
Pada akhir pekan, China melaporkan lonjakan hampir 60 ribu kematian akibat COVID-19 sejak mencabut pembatasan bulan lalu. Pengumuman itu muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) kritik China, menuding tidak melaporkan kematian.
Pada Minggu, 15 Januari 2023, kereta cepat yang hubungkan China daratan dan Hong Kong dibuka kembali untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
Sementara itu, bitcoin melewati USD 20.000, level psikologis utama, untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan dan terakhir diperdagangkan di USD 20.876.
Pada Jumat, 13 Januari 2023, saham di wall street akhir pekan ini berada di zona hijau seiring investor mencerna laba bank di Amerika Serikat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing membukukan kinerja positif dalam dua minggu berturut-turut dan kinerja mingguan terbaik sejak November 2022.
Bursa Saham Asia Pasifik Menghijau pada 13 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Jumat, 13 Januari 2023 setelah indeks harga konsumen Amerika Serikat (AS) dingin. Hal itu meningkatkan harapan investor kalau bank sentral AS atau the Federal Reserve dapat kembali melambatkan menaikkan suku bunga.
Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,93 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai naik 1,01 persen ke posisi 3.195,31. Indeks Shenzhen mendaki 1,19 persen ke posisi 11.602,30 setelah rilis ekspor China pada Desember 2022 dan impor.
Indeks ASX 200 menguat 0,66 persen ke posisi 7.328,1. Indeks Kospi bertambah 0,89 persen menjadi 2.386,09. Indeks Kosdaq naik 0,14 persen ke posisi 711,82. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 1,09 persen.
Indeks Nikkei 225 merosot 1,25 persen ke posisi 26.119,52. Indeks Topix tergelincir 0,27 persen menjadi 1.903,08.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 13 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Jumat, 13 Januari 2023. Penguatan wall street seiring investor mencerna laporan laba bank dan bertaruh inflasi akan berkurang pada 2023.
Pada penutupan perdagangan wall street, seluruh indeks acuan berjuang menuju zona hijau setelah memulai berada di zona merah. Indeks Dow Jones naik 112,64 poin atau 0,33 persen menjadi 34.302,61. Indeks S&P 500 menguat 0,40 persen ke posisi 3.999,09. Indeks Nasdaq bertambah 0,71 persen ke posisi 11.079,16.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing membukukan kinerja mingguan positif dalam dua minggu berturut-turut dan catat kinerja mingguan terbaik sejak November 2022. Indeks Nasdaq menguat 4,82 persen. Indeks S&P 500 mendaki 2,67 persen dan indeks Dow Jones bertambah 2 persen.
Analis Baird, Ross Mayfield menuturkan, laba bank membebani saham untuk memulai hari tetapi sentimen berbalik karena investor tampaknya mengabaikan berita negatif yang diharapkan sampai tingkat tertentu.
“Keuangan tidak benar-benar diharapkan memiliki kuartal blockbuster. Ini hanya memberikan sedikit gelombang sentimen, dan karena bank mengawali musim laporan keuangan, mereka dapat mengatur nada untuk bagaimana investor melihat gambarang yang lebih luas,” ujar dia seperti dikutip dari laman CNBC, Sabtu (14/1/2023).
Ia menambahkan, pasar telah reli dengan cukup baik selama beberapa minggu terakhir tanpa ada katalis. Melihat itu, ia menilai mungkin ada sedikit aksi ambil untung dari musim laba.
Di sisi lain, laba Wells Fargo telah menyusut pada kuartal terakhir. Pihaknya sedang mempersiapkan kondisi ekonomi yang menjadi lebih buruk daripada beberapa kuartal terakhir.
Kinerja Bank
Sementara itu, JPMorgan Chase membukukan pendapatan yang mengalahkan harapan, tetapi meski demikian, bank memperingatkan akan sisihkan lebih banyak dana untuk menutupi kerugian kredit karena “resesi ringan” adalah kasus utamanya. Bank membukukan penyisihan USD 2,3 miliar untuk kredit pada kuartal tersebut, meningkat 49 persen dari kuartal ketiga.
CEO Citigroup dan Bank of America juga mengatakan antisipasi “resesi ringan” Di sisi lain, Delta Air Lines melaporkan laba dan pendapatan yang mengalahkan perkiraan untuk kuartal terakhir pada 2022. Namun, saham turun 3,5 persen. Investor telah menunggu hasil ini untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang kesehatan ekonomi.
Dalam data ekonomi, survei sentimen konsumen Universitas Michigan menunjukkan prospek inflasi dalam satu tahun turun menjadi 4 persen, alami penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan level terendah sejak April 2021.
Hal itu mengikuti laporan CPI Desember yang dirilis Kamis pekan ini menunjukkan harga turun 0,1 persen selama November. Sementara itu, inflasi tercatat 6,5 persen dibandingkan tahun lalu. Rilis data ekonomi tersebut meningkatkan harapan the Federal Reserve akan segera memperlambat kenaikannya.
Advertisement