Liputan6.com, London - Seorang pria berusia 60-an ditangkap sehubungan dengan penyelidikan terkait penemuan jejak uranium di dalam paket kargo di Bandara Heathrow London. Hal tersebut disampaikan Polisi Metropolitan Inggris pada Minggu (16/1/2023).
Polisi menjelaskan bahwa pria itu ditangkap atas dugaan pelanggaran teror pada Sabtu (15/1), namun dibebaskan dengan jaminan sebagai bagian dari penyelidikan. Demikian dikutip dari New Straits Times, Senin (16/1).
Advertisement
Sejumlah kecil uranium terdeteksi dalam sebuah paket yang tiba di Bandara Heathrow pada 29 Desember.
Kepala Komando Kontra Terorisme Kepolisian London Richard Smith mengatakan bahwa meskipun telah ditangkap, insiden tersebut tidak terkait dengan ancaman langsung kepada publik.
Uranium dapat digunakan untuk pembangkit listrik sipil dan tujuan ilmiah serta merupakan bahan utama dalam senjata nuklir. Isotop tertentu memancarkan radiasi yang dapat berbahaya bagi manusia dan logamnya sendiri beracun jika tertelan atau terhirup.
Penemuan Kucing dalam Koper di Bandara
Dalam kejadian terpisah, beberapa waktu lalu, perwakilan Adminstrasi Transportasi Keamanan (TSA) mengatakan bahwa pihaknya menemukan seekor kucing di dalam koper. Kucing berwarna oranye ini tidak sengaja terbawa oleh salah satu penumpang pesawat saat diperiksa di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari New York Post pada Rabu, 23 November 2022, seorang petugas menyadari hal tersebut saat dirinya menemukan beberapa helai bulu kucing berwarna oranye yang keluar dari koper penumpang.
Bulu-bulu Saat Melewati Sinar X-ray
Kemudian, dirinya juga terkejut karena menemukan bulu dan terlihat juga saat diperiksa dengan sinar X-ray. "Penumpang menyebutkan bahwa kucing tersebut milik orang lain yang tidak ada di dalam pesawat," ujar Lisa Farbstein, juru bicara TSA.
"Penumpang gelap" itu ditemukan ketika alarm berbunyi di titik pemeriksaan bagasi terdaftar JFK pada 16 November. Petugas melihat gambar sinar-X dan tampak garis besar binatang yang jelas.
Petugas pun mengunggah foto kejadian tersebut, yang menunjukkan koper hitam, sedikit terbuka, dengan bulu oranye terlihat jelas menyembul dari koper.
"Terkejut menemukan kucing oranye di dalam tas di @JFKairport setelah melewati unit sinar-X. Traveler mengatakan kucing itu milik orang lain... Sisi baiknya, kucing itu keluar dari tas dan kembali ke rumah dengan selamat," ungkap petugas.
Lalu, bagaimana kucing itu bisa masik di dalam tas tanpa ada yang mengetahui? Penyebabnya tak terduga.
Advertisement
Tidak Sadar Kucing Hilang
Pemilik kucing, Alix tidak menyangka bahwa Smells masuk ke dalam tas seorang tamu yang sempat berkunjung ketika dirinya sedang bekerja. Pemillik yang berusia 37 tahun ini tidak sadar ketika kucingnya hilang sampai akhirnya dirinya mendapat telepon dari pihak Bandara JFK yang menyatakan bahwa kucingnya ada di Bandara.
"Dia ingin tahu apakah ada alasan seseorang mencuri kucing saya dan pergi ke Florida," ujarnya kepada New York Post.
Setelah mendapatkan telepon, dirinya langsung meluncur ke JFK untuk menyelamatkan kucing kesayangannya itu.
Komentar Warganet
Cuitan akun resmi TSA yang mendapatkan 153 retweet dan disukai 283 orang ini ramai oleh komentar warganet yang pernah mengalami hal yang sama.
"Saya pernah bersiap untuk meninggalkan Los Angeles untuk pulang. Tante saya tertawa, berkata, lihat kalian semua sudah berkemas!. Di saat itu kucing oranye sedang menggali mencoba masuk ke dalam saku samping yang terbuka," ujar salah satu akun.
"Sangat masuk akal karena saya punya satu kucing yang suka menggali ke dalam dan di bawah suatu benda," ujar akun @CatioBoB.
Namun, beberapa akun lainnya menganggap bahwa ini adalah kejadian yang disengaja oleh si pemilik koper.
"Tolonglah itu bukan sebuah kecelakaan," ujar @njcamich.
Advertisement