Liputan6.com, Bandung - Hari Valentine adalah perayaan yang diperingati setiap tanggal 14 Febuari dikenal sebagai hari kasih sayang. Namun meskipun tidak semua orang Indonesia merayakan momen Hari Valentine perayaan ini cukup dinanti-nantikan di beberapa negara lain.
Bahkan biasanya beberapa produk sering membuat produk khusus dengan desain hari kasih sayang ini. Adapun hari kasih sayang ini identik dengan memberikan bunga, kado, coklat, ataupun ucapan khusus kepada pasangan, orang tua, sahabat, hingga anak.
Advertisement
Setiap negara mempunyai caranya masing-masing dalam merayakan Hari Valentine ini bahkan diantaranya menjadi suatu kebudayaan yang patut dirayakan setiap tahunnya. Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana Hari Valentine ini bisa menjadi perayaan yang dinantikan banyak orang.
Sejarah Hari Valentine
Melansir dari Gramedia Hari Valentine tercipta karena adanya kematian dari seorang imam dan uskup di Terni, Italia yang mempunyai nama Santo Valentine. Pada saat itu diceritakan bahwa St. Valentine adalah seorang pendeta yang taat pada agamanya dan senang membantu orang lain.
Ia juga dikenal sebagai pendeta yang juga sering membantu orang-orang beragama Kristen yang ingin melarikan diri dari penjara Romawi. Penjara ini dikenal sebagai penjara yang sangat kejam karena banyak perlakukan tidak manusiawi yang terjadi disana.
St. Valentine saat itu mengabdi kepada Kaisar Claudius II dan memerintah Roma. Namun tiba-tiba saja sang Kaisar memberikan keputusan mengenai para laki-laki yang masih lajang untuk tidak diperbolehkan menikah dan harus menjadi bala tentara.
Ia pun menentang keputusan tersebut karena dinilai tidak adidl ia melanggar keputusan tersebut dengan cara menikahkan para pasangan muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Namun karena hal tersebut Kasiar Claudius II yang mendengarnya pun akhirnya menghukum St. Valentine berupa hukuman mati dengan cara dipenggal kepalanya.
Sempat Dipenjara
Sebelum mendapatkan hukuman mati St. Valentine juga sempat dipenjara dan bertemu dengan anak gadis dari kepala sipir penjara yang saat itu buta. Ia berusaha menyembukannya dan ketika anak gadis tersebut sembuh sang kepala sipir ingin membalaskan jasanya.
Ia membantu St. Valentine dalam menyelundupkan surat cinta kepada anak gadis yang ia sembuhkan. Dalam surat terakhirnya tertulis frasa penutup “From Your Valentine” atau “Dari Valentine-mu”.
Karena hal tersebut juga membuat banyak orang yang meniru tindakan dari St. Valentine dengan menulis surat cinta dan puisi kepada orang tersayang mereka. Adapun di abad ke 17 ada sebuah tradisi untuk merayakan Hari Valentine di seluruh dunia dan cara merayakannya adalah dengan menulis kartu ucapan hingga surat cinta dan bertukar hadiah.
Advertisement