Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, neraca perdagangan Indonesia di Desember 2022 mengalami surplis USD 3,89 miliar. Dengan begitu neraca perdagangan Indonesia surplus selama 32 bulan berturut-turut.
"Ini berarti neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 32 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Margo dalam konferensi pers, di Gedung BPS, Senin (16/1/2022).
Advertisement
surplus neraca perdagangan Indonesia di Desember 2022 ini karena dikarenakan oleh nilai ekspor yang sebesar USD 23,83 miliar lebih tinggi jika dibanding nilai impor yang tercatat USD 19,94 miliar.
Sedangkan jika dhitung secara kumulatif Januari sampai Desember 2022, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 54,46 miliar atau naik 53,76 persen dibandingkan pada 2021.
"Jadi secara tahunan ekspor kita tumbuhnya cukup impresif yaitu sebesar 53,76 persen," katanya.
Perlu diketahui secara tahunan neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar USD 5,61 miliar, sementara untuk migas mengalami defisit USD 1,73 miliar.
"Surplusnya neraca perdagangan barang masih ditopang oleh surplus neraca komoditas nonmigas," terang dia.
Reporter: Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 5,6 Miliar per November 2022
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali surplus USD 5,16 miliar pada November 2022. Surplus neraca perdagangan ditopang oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibanding impor.
"Neraca perdagangan barang surplus sebesar USD 5,16 miliar. Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan November 2022 membukukan surplus selama 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Statistik dan Produksi BPS M Habibullah dalam konferensi pers, Kamis (15/12/2022).
Untuk rinciannya, nilai ekspor Indonesia November 2022 mencapai USD 24,12 miliar atau turun 2,46 persen dibanding ekspor Oktober 2022. Dibanding November 2021 nilai ekspor naik sebesar 5,58 persen.
"Secara month to month nilai ekspor November 2022 mencapai USD 24,12 miliar atau turun sebear 2,46 persen dibanding bulan sebelumnya," ujarnya.
Dilihat dari komposisi secara bulanan, untuk ekspor migas turun sebesar-11,85 persen atau secara nilai turun dari USD 1,29 miliar menjadi USD 1,14 miliar. Sementara untuk ekspor nonmigas November 2022 mencapai USD 22,99 miliar, turun 1,94 persen dibanding Oktober 2022 sebesar USD 23,44 miliar, sementara itu naik 6,88 persen jika dibanding ekspor nonmigas November 2021.
Advertisement