Liputan6.com, Jakarta - JasmyCoin (JASMY) adalah proyek cryptocurrency dari penyedia Internet of Things (IoT) yang berbasis di Tokyo, Jasmy Corporation. Sebagai sebuah sistem, Internet of Things mencakup elemen mekanis dan digital yang dilengkapi dengan pengenal dan kemampuan untuk mengirimkan data.
Perusahaan IoT Jasmy mengkhususkan diri dalam membeli atau menjual data, dan platform Jasmy menghubungkan dua kategori yaitu penyedia layanan dan pengguna data.
Advertisement
Platform Jasmy dibangun untuk memulihkan dan melindungi kedaulatan data individu dengan menggabungkan teknologi IoT dengan teknologi blockchain dan memberi pengguna kendali penuh atas informasi pribadi mereka.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Senin (16/1/2023), harga JASMY Coin adalah Rp 78,86 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 1,6 triliun.
JASMY Coin menguat 3,56 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 123 dengan kapitalisasi pasar Rp 3,6 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 46,3 miliar JASMY Coin dari maksimal suplai 50 miliar koin.
Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk membangun lingkungan yang aman pada platform di mana pengguna dapat bertukar data dengan cara yang tidak dapat dipercaya antara perangkat IoT (komputer, mobil, telepon) dan protokol terdesentralisasi.
Misi pengembang Jasmy adalah menciptakan lingkungan dengan membentuk infrastruktur di mana pengguna dapat dengan mudah, aman, dan lancar menggunakan data.
Akibatnya, Jasmy bertujuan untuk menyediakan infrastruktur yang kuat bagi penggunanya, antarmuka yang intuitif, dan lingkungan yang aman untuk menyimpan dan berbagi data. Di ruang Jasmy, informasi dapat diubah menjadi aset pribadi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi
Harga Kripto pada Senin 16 Januari 2023
Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Senin (16/1/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona hijau dengan kenaikan signifikan.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin, 16 Januari 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 0,19 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 22,90 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 20.848 per koin atau setara Rp 315,1 juta juta (asumsi kurs Rp 15.114 per dolar AS).
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 0,55 persen dalam sehari terakhir dan 21,79 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 23,3 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali terkoreksi Dalam 24 jam terakhir BNB melemah 0,93 persen, tetapi masih menguat 11,52 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,55 juta per koin.
Kemudian Cardano, masih bertahan di zona hijau. Dalam satu hari terakhir ADA naik tipis 0,08 persen dan 19,89 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.269 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) masih menguat dalam satu hari terakhir sebesar 1,42 persen dan 66,54 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 347.036 per koin.
Sedangkan XRP sayangnya harus kembali melemah. XRP ambles 2,28 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 12,32 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 5.796 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali terkoreksi. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 1,41 persen, tetapi masih menguat 16,75 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.286 per token.
Sementara itu, harga kripto hari ini antara lain stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 983,4 miliar atau setara Rp 14.863 triliun.
Harga Bitcoin Menguat Sepekan Terakhir, Ini Faktor Pendorongnya
Sebelumnya, pergerakan pasar kripto pada Kamis pagi (12/1.2023) duduk nyaman di zona hijau. Nilai Bitcoin bahkan menembus level tertinggi dalam tiga minggu terakhir.
Analis Tokocrypto melalui Public Relations Tokocrypto, Bianda Ludwianto mengatakan, telah melihat pergerakan harga dalam seminggu terakhir, investor mulai tampak ke kondisi risk on. Investor sedang optimistis terhadap prospek kondisi market ke depan yang kemungkinan membaik untuk sementara.
Pergerakan pasar kripto pada Kamis pagi (12/1.2023) duduk nyaman di zona hijau. Nilai Bitcoin bahkan menembus level tertinggi dalam tiga minggu terakhir.
Analis Tokocrypto melalui Public Relations Tokocrypto, Bianda Ludwianto mengatakan, telah melihat pergerakan harga dalam seminggu terakhir, investor mulai tampak ke kondisi risk on. Investor sedang optimistis terhadap prospek kondisi market ke depan yang kemungkinan membaik untuk sementara.
Advertisement
Analisis Teknikal
"Ada target kenaikan bisa mencapai level USD 18.522 atau setara Rp 285,4 juta (asumsi kurs Rp 15.413 per dolar AS) sebagai posisi resistance terdekatnya," ujar Bianda.
Dalam jangka panjang, jika terus ada sentimen positif, maka BTC bisa bergerak ke harga USD 19.010 atau setara Rp 293 juta. Level support terdekat BTC di USD 18.010 atau setara Rp 277,6 juta.
Momentum kenaikan harga ini kemungkinan akan diuji menjelang akhir pekan nanti. Biro Statistik Ketenagakerjaan AS pada Kamis malam nanti akan merilis CPI yang melihat data inflasi Desember 2022, biasanya akan menjaga jarak dari market, sehingga akan menimbulkan penurunan harga.
"Jika data inflasi AS yang terbaru nanti turun, maka pergerakan pasar kripto akan melanjutkan kenaikannya. Data inflasi baru yang keluar akhir pekan ini akan membantu The Fed memutuskan apakah mereka dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang," pungkas Bianda.