Liputan6.com, Yogyakarta - Perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek akan segera tiba. Perayaan Imlek biasanya dirayakan masyarakat Tionghoa dengan berbagai cara, seperti membagikan angpau dan bersembayang bersama.
Namun, poin penting dari perayaan Imlek adalah jamuan makan keluarga dan orang-orang terdekat. Momen itu diyakini akan membawa kemakmuran, panjang umur, dan juga keberuntungan untuk tahun mendatang.
Simbolisme keberuntungan dari makanan Tahun Baru Imlek didasarkan pada pengucapan dan penampilannya, termasuk dalam sajian kue. Salah satu kue yang dianggap dapat membawa keberuntungan saat Imlek adalah kue bulan atau moon cake.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari jurnal berjudul "Festival Kue Bulan di Kelenteng Hok An Kiong Surabaya" (2018) oleh Pricilla Synthiadewi, moon cake sebenarnya biasa dihidangkan untuk merayakan festival musim gugur.
Namun, pada perayaan Imlek, kue berbentuk bulat itu pun tidak lupa laris di pasaran dan selalu ada di meja makan. Berikut fakta menarik kue bulan atau moon cake.
1. Sudah Ada Sejak Berabad-abad
Kue tradisional yang sudah ada pada zaman dinasti Ming itu menandakan keutuhan terkait rezeki, kemakmuran, dan kesehatan. Kue ini telah dimakan di Cina selama berabad-abad.
Penyebutan paling awal dari kue-kue tradisional ini, yang dikenal sebagai yue bing () dalam bahasa Cina, berasal dari Dinasti Song (960-1279). Kue bulan secara khusus disebutkan dalam Kronik Dinasti Song Selatan oleh Wu Zhimu
Selama masa pemerintahan Kaisar Dinasti Tang Xizong (873–888), kue bulan juga diberikan oleh istana kepada para tamu selama Festival Pertengahan Musim Gugur. Praktik ini kemungkinan mengilhami asosiasi kue dengan festival.
Tetapi meskipun asosiasi tersebut mungkin berasal dari Dinasti Tang, praktik pembuatan dan makan kue bulan yang meluas selama Festival Pertengahan Musim Gugur baru dimulai pada Dinasti Ming (1368–1644).
Saksikan video pilihan berikut ini:
2. Punya Banyak Variasi
Kue bulan yang paling umum dijual bergaya Kanton, yakni berbentuk bulat, berdiameter sekitar empat inci, dan tebal sekitar satu setengah inci. Bagian atas kue bulan Kanton biasanya menampilkan karakter huruf Cina yang menguntungkan (misalnya, "umur panjang" atau "harmoni") atau nama pabriknya juga.
Isiannya pun bermacam-macam, terdiri dari pasta padat yang terbuat dari biji bunga teratai, kacang merah manis, atau jujube. Lainnya ada kuning telur asin, kacang-kacangan, biji-bijian, potongan buah, atau bahkan bahan gurih seperti ham kering.
Selain versi Kanton, ada banyak variasi lainnya, kue bulan Chao shan (Teochew), kue bulan "kulit salju" Hong Kong hingga kue bulan Suzhou. Sementara kue bulan ala Jepang disertai dengan kue-kue berbentuk kelinci.
3. Tidak Boleh Dimakan Utuh
Dalam budaya Cina, dianggap aneh, bahkan tidak sopan, untuk memakan kue bulan secara utuh. Setiap kue harus dipotong-potong dan dibagikan kepada orang lain.
Advertisement
4. Berhubungan dengan Kelinci
Dengan mengacu pada mitos di atas, salah satu dari sedikit teman Chang'e di Istana Bulan adalah Kelinci Giok yang mistis. Kelinci dengan demikian sering muncul sebagai motif dekoratif pada kotak dan wadah kue bulan.
Beberapa bahkan menawarkan kue ukuran gigitan mini dalam bentuk kelinci putih yang indah.
5. Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan
Penggunaan bahan-bahan seperti pasta biji teratai dan kuning telur asin dalam kue bulan, menghasilkan kadar gula dan garam yang signifikan. Satu kue bulan mengandung antara 700 dan 1000 kalori.
Untuk membuat kue bulan sedikit lebih sehat, banyak merek di Asia yang telah mengurangi penggunaan gula dan garam. Misalnya, varian yang kurang manis semakin banyak dipasarkan.
Varian kulit salju hijau juga dikenal lebih sehat, karena menggunakan lebih sedikit minyak.
Bukan hanya untuk dimakan bersama keluarga, kue bulan juga bisanya dijadikan hadiah bingkisan untuk diberikan ke anggota keluarga atau orang-orang terdekat saan Imlek dan perayaan musim gugur Hal ini merupakan bentuk ekspresi kasih sayang dan doa yang baik.