Liputan6.com, Jakarta - BYD tengah merencanakan untuk invasi ke pasar kendaraan listrik (EV) di India. pabrikan asal Cina ini, mencoba mengadu nasib dengan banyak pembuat mobil global untuk memperebutkan pangsa pasar yang lebih besar di pasar roda empat keempat terbesar di dunia.
Disitat dari Autonews, Senin (16/1/2023), BYD yang didukung Warren Buffet berusaha untuk merebut 40 persen pasar EV di India pada 2030. Hal tersebut, ditegaskan langsung oleh Sanjay Gopalakrishnan, Wakil Presiden Senior unit lokal BYD, dalam sebuah wawancara di India Auto Expo 2023.
Advertisement
"Sebagai pabrikan global, kami harus menjaga tujuan agresif," kata Gopalakrishnan.
"India ada taruhan yang bagus, karena orang-orang menyadari kebutuhan akan EV dan infrasturktur pengisian daya semakin meningkat," tambahnya.
Peralihan India ke kendaraan listrik memang tertinggal dari negara lain, seperti China dan Amerika Serikat. Pasalnya, kondisi tersebut terhambat oleh biaya di muka yang tinggi dan kurangnya infrastruktur pengisian daya.
Namun, hal itu tidak menghalangi pembuat mobil asing untuk memamerkan EV di pameran otomotif pekan lalu, karena bersaing untuk mendapatkan bagian dari pasar yang berpotensi sangat menguntungkan.
BYD yang memasuki India pada 2007 akan meluncurkan model listrik ketiganya, sebuah sedan mewah bernama Seal pada kuartal terakhir 2023. Sedangkan EV pertamanya, yaitu crossover Atto 3 pada tahun lalu.
BYD sendiri berencana untuk menjual 15 ribu unit EV pada tahun ini.
BYD Siap Bangun Pabrik Suku Cadang Baru
BYD Auto Co berencana untuk membangun pabrik di Vietnam untuk produksi suku cadang mobil. Demikian disampaikan oleh tiga orang yang mengetahui rencana tersebut, kepada Reuters, Jumat (13/1/2023).
Langkah tersebut, dilakukan oleh pabrikan asal Cina tersebut untuk mengurangi ketergantungan di negara sendiri. Selain itu, pembangunan fasilitas pembuatan suku cadang ini juga untuk memperdalam rantai pasokannya di Asia Tenggara.
Investasi yang akan dilakukan oleh BYD di Vietnam Utara ini, akan melebihi US$250 juta. Dana tersebut, sekaligus untuk memperluas kehadiran induk BYD di Vietnam, di mana unit elektroniknya sudah memproduksi panel surya.
Sementara itu, langkah untuk investasi di Vietnam ini, juga menggarisbawahi tren oleh produsen untuk mengurai paparan ke Cina.
Hal tersebut, di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat dan juga gangguan produksi yang disebabkan oleh lockdown akibat Covid-19 di Beijing.
Terkait rencana pendirian pabrik ini, BYD sendiri masih menolak untuk berkomentar.
Advertisement