Kuliner Lokal Disorot Media Asing: Ciki Ngebul Nitrogen

Risiko ciki ngebul nitrogen sudah sampai ke negeri jiran.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Jan 2023, 17:41 WIB
Makanan Nitrogen Cair (Dragon Breath) diangap membahayakan kesehatan. (dok.Instagram @starburstsaturn/https://www.instagram.com/p/BsGmxP8HXqb/Henry

Liputan6.com, Jakarta - Makanan ciki ngebul nitrogen yang notorious di Indonesia mulai disorot media di negeri jiran Malaysia dan Singapura. Pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa ciki ngebul nitrogen tersebut memiliki risiko kesehatan yang riil.

Kementerian Kesehatan menjelaskan bahaya-bahaya dari ciki ngebul nitrogen seperti  radang dingin, luka bakar (cold burn) pada jaringan kulit, tenggorokan terasa seperti terbakar, hingga kerusakan internal organ. Penyebabnya adalah suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh dalam waktu yang panjang.

“Nitrogen cair ternyata tidak hanya berbahaya bila dikonsumsi, uap asap nitrogen yang dihirup dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kesulitan bernafas yang cukup parah,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

Media Singapura, The Straits Times, menulis tajuk bahwa pemerintah Indonesia meminta masyarakat waspada pada kuliner yang mengandung cairan nitrogen, sebab membuat anak-anak sakit perut. Media itu juga menyorot bahwa anak-anak kerap merekam diri mereka sendiri saat ciki itu ngebul di mulut mereka. Kasus-kasus yang disorot mulai dari area Bekasi hingga Jawa Timur. 

Di Malaysia, The Star, menjelaskan bahwa kasus kesehatan akibat ciki ngebul ini sudah terdeteksi sejak Juli 2022 karena ada luka di kulit anak akibat mengkonsumsi snack tersebut. Kemudian, ada kasus-kasus pada bulan November ketika anak-anak di Tasikmalaya merasakan mual, muntah, pusing, dan sakit perut.

Kemenkes pun mengambil langkah yang lebih masif di awal 2023 ini untuk memberikan edukasi ke para dinas kesehatan, pendidik, orang tua, dan pelaku bisnis. 

“Memberikan edukasi kepada pelaku usaha dan pihak-pihak terkait terhadap bahaya nitrogen cair terhadap pangan siap saji. Selain itu, edukasi juga harus diberikan kepada sekolah-sekolah, anak-anak dan masyarakat terhadap bahaya nitrogen cair pada pangan siap saji,” ujar Dirjen Maxi.

 


Label Tak Jelas

Ilustrasi 'chiki ngebul' yang megandung nitrogen cair. credit: instagram.com/nomdicted.

Tabung nitrogen cair yang digunakan penjaja ciki ngebul ternyata banyak tak memiliki keterangan label secara jelas. Temuan ini merupakan hasil pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia di seluruh daerah.

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI Rita Endang menjelaskan, pelabelan yang dimaksud adalah para penjaja tidak memberikan keterangan label kalau tabung tersebut berisi nitrogen cair. Padahal, dalam persyaratan penggunaan, harus ada label yang menunjukkan bahwa tabung itu nitrogen cair.

Lebih lanjut, penggunaan nitrogen cair pada bahan pangan siap saji juga harus sesuai standar food grade. Food grade adalah standardisasi material yang layak digunakan untuk memproduksi perlengkapan makanan.

Material akan dianggap memenuhi food grade jika tidak memindahkan zat-zat berbahaya dari produk wadah tersebut ke makanan yang akan dikonsumsi.

"Kenapa membutuhkan perhatian? Karena kami perhatikan, tabung nitrogen cair (yang digunakan) itu enggak ada labelnya. Label yang menunjukkan bahwa itu nitrogen cair yang diterapkan sesuai food grade," jelas Rita saat ditemui Health Liputan6.com di sela-sela acara 'Open House BPOM' di Kantor BPOM, Jakarta pada Kamis, 12 Januari 2023.

"Jadi ini (nitrogen cair) kan (masuk kategori) bahan penolong. Nah, bahan penolong harus wajib punya label yang jelas."

 


Standar Cairan Nitrogen

Ilustrasi anak mimisan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Nitrogen cair yang digunakan untuk produk pangan, lanjut Rita Endang juga harus sesuai dengan Kodeks Makanan Indonesia (KMI). Artinya, pencantuman label harus jelas kalau yang digunakan adalah tabung nitrogen cair.

"Jadi standarnya itu harus ada di tabung dan sesuai dengan Kodeks Makanan Indonesia (KMI)," katanya.

Persyaratan penggunaan nitrogen cair pada pangan di antaranya, nitrogen cairnya tidak kurang dari 99 persen. Kemudian oksigennya tidak lebih dari 1,1 persen.

Dalam hal ini, BPOM menemukan bahwa tabung nitrogen cair yang digunakan para penjaja ciki ngebul tidak sesuai standar food grade.

"Lalu juga monooksigennya tidak lebih dari 10 mikroliter. Persyaratan dalam KMI itu yang harus dipertahankan. Harus ada juga labelnya, harus ada di dalam kemasan," terang Rita.

"Di dalam kemasan dari tabung nitrogen tadi. Itu hasil temuan kami dan memang semuanya (tabung nitrogen cair) enggak ada yang food grade."


Pengawasan BPOM

(Unsplash.com/nathanhanna)

Berkenaan dengan standar penggunaan tabung nitrogen cair dan kapasitas gas yang digunakan, BPOM sudah menyampaikan hal tersebut ke seluruh pemerintah daerah (pemda). Diharapkan pemda dapat mengawasi penggunaan nitrogen cair pada pangan. 

"Kami sampaikan kepada pemerintah daerah, ya harus memang penggunaannya sesuai standar. Kan sekali lagi ini nitrogen cair ya. Dikasih sedikit saja, itu sudah dingin sekali," Rita Endang menegaskan.

"Memang mikroba mati di situ, tapi kualitas harus tetap sesuai standar."

Pada pengawasan jajanan ciki ngebul, BPOM sudah melakukannya melalui Balai POM dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya, beberapa tempat yang dikunjungi oleh BBPOM di Pekanbaru, Riau antara lain:

PT. Aneka Gas Industri TbkMall SKA PekanbaruMall Ciputra Seraya PekanbaruMall PekanbaruAsia Heritage Pekanbaru

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya