Liputan6.com, Jakarta - Investor diimbau untuk mewaspadai potensi koreksi wajar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, (17/1/12023). Hal ini seiring aliran dana investor asing keluar dari pasar saham masih terjadi.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar dan berhasil menggeser resistance ke level arah lebih baik. Namun, kenaikan IHSG baru akan terkonfirmasi apabila IHSG mampu ditutup di atas level resistance secara beruntun.
Advertisement
“Untuk sementara waktu IHSG terlihat cukup dapat bertahan dalam zona hijau namun para investor masih harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar karena masih terjadi gelombang capital outflow secara year to date,” ujar William dalam catatannya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi jual saham Rp 335,60 miliar pada Senin, 16 Januari 2023. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 5,4 triliun sepanjang 2023.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 6.589-6.704 pada Selasa, 17 Januari 2023.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG kembali ditutup menguat 0,7 persen ke 6.688 dan masih didominasi oleh volume pembelian.
“Posisi IHSG saat ini masih berada di fase uptrendnya, sehingga meskipun terkoreksi diperkirakan akan menguji 6.634-6.657, selanjutnya IHSG berpeluang menguji resistance di 6.726 hingga 6.813 untuk membentuk bagian dari awal wave C di label merah,” ujar dia.
Namun, ia menuturkan, selama IHSG belum mampu menembus 6.726, IHSG masih berada pada bagian dari wave (y) dari wave [x] dari wave B pada label hitam. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.600,6.559 dan resistance 6.726,6.813.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Selain itu, ia memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI), dan PT Merdeka Copper and Gold Tbk (MDKA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) - Buy on Weakness
Saham BUMI ditutup menguat 2,1 persen ke 147 dan masih disertai dengan volume pembelian.
"Selama BUMI masih mampu bergerak di atas 132 sebagai stoplossnya, maka posisi BUMI diperkirakan sedang berada di awal wave [i] dari wave C sehingga BUMI masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 138-145
Target Price: 160, 176
Stoploss: below 132
2.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) - Spec Buy
Saham CPIN ditutup terkoreksi 0,4 persen ke 6.175 dan masih didominasi oleh volume penjualan.
"Kami perkirakan posisi CPIN saat ini sedang berada di wave iv dari wave (c) dari wave [y] sehingga CPIN masih rawan terkoreksi dalam jangka pendek," ujar dia.
Spec Buy: 6.50-6.25
Target Price: 6.00, 6.75
Stoploss: below 6.00
3.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Buy on Weakness
Saham MAPI ditutup menguat 1,9 persen ke 1.320 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Posisi MAPI saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave 5 dari wave (C) sehingga MAPI berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1.290-1.310
Target Price: 1.400, 1.530
Stoploss: below 1.265
4.PT Merdeka Coppers Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA ditutup menguat 2,2 persen ke 4.600 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatan MDKA masih tertahan oleh upper bandnya.
"Kami perkirakan, posisi MDKA saat ini sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (c) dari wave [iii]," ujar dia.
Buy on Weakness: 4.440-4.540
Target Price: 4.720, 4.860
Stoploss: below 4.340
Advertisement
Penutupan IHSG pada 16 Januari 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya melonjak pada penutupan perdagangan saham Senin (16/1/2023). Penguatan IHSG didukung sektor saham yang dominan bergerak di zona hijau dan rilis neraca perdagangan.
Mengutip data RTI, IHSG melambung 0,70 persen ke posisi 6.688,05. Indeks LQ45 naik 0,86 persen ke posisi 913,31. Mayoritas indeks saham acuan. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.688,05 dan terendah 6.627,69. Sebanyak 279 saham menguat dan 250 saham melemah. 188 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.070.858 kali dengan volume perdagangan 19,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.873.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham nonsiklikal turun 0,58 persen. Sementara itu, sektor saham energi melonjak 0,26 persen, sektor saham basic mendaki 1,55 persen, sektor saham industri menguat 0,56 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal bertambah 0,52 persen, sektor saham kesehatan menanjak 0,21 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,59 persen, sektor saham properti mendaki 0,15 persen. Kemudian sektor saham teknologi mendaki 0,27 persen, sektor saham infrastruktur naik 0,05 persen dan sektor saham transportasi melonjak 0,66 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG pada Senin, 16 Januari 2023 sejalan dengan laporan teknikal dan tambahan rilis data neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus USD 3,89 miliar. Hal ini turut mendorong laju IHSG. “Pergerakan IHSG ini juga sejalan dengan penguatan bursa global yang mayoritas menguat,” ujar dia.
Bursa Saham Asia pada 16 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Senin, 16 Januari 2023. Hal ini seiring inflasi Amerika Serikat melandai sehingga angkat harapan investor di Asia Pasifik.
Di China, indeks Shenzhen bertambah 1,58 persen ke posisi 11.785,77, dan memimpin di regional. Indeks Shanghai menguat 1,01 persen ke posisi 3.227,59. Indeks Hang Seng cenderung mendatar.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,82 persen ke posisi 7.388,2. Sementara itu, indeks Nikkei 225 melemah 1,14 persen ke posisi 25.822,32. Indeks Topix tergelincir 0,88 persen ke posisi 1.886,31. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,58 persen ke posisi 2.399,86. Indeks Kosdaq naik 0,71 persen ke posisi 716,89.
Selama akhir pekan, China melaporkan lonjakan hampir 60.000 kematian akibat COVID-19 sejak mencabut pembatasan bulan lalu. Pengumuman itu muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia kritik China, dan menuding tidak melaporkan kematian.
Advertisement