Bentrok Maut PT GNI Tak Ganggu Iklim Investasi

Menperin terus melakukan koordinasi dengan PT GNI terkait penanganan kasus bentrok maut yang menewaskan 2 pekerja.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2023, 11:00 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan tanggapan terhadap kejadian bentrokan antar karyawan yang berujung kericuhan di perusahaan smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), Morowali Utara pada Sabtu (14/1).

Liputan6.com, Jakarta - Iklim investasi di Indonesia tak terganggu unjuk rasa yang berakhir ricuh di perusahaan smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), Morowali Utara. Untuk diketahui, unjuk rasa berujung bentrok maut terjadi di proyek Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pada Sabtu 14 Januari 2023 yang menyebabkan 2 orang pekerja tewas.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, bentrok maut ini tak ganggu iklim investasi. Ia pun meminta sinergi seluruh pihak untuk menjaga iklim investasi di Tanah Air tetap kondusif.

"Pemerintah memastikan bahwa Indonesia aman untuk investasi, sehingga perlu kerja sama dari semua pihak untuk bersinergi mewujudkan iklim usaha yang kondusif dengan menaati aturan-aturan yang berlaku," kata Agus Gumiwang dalam keterangan tertulis, Selasa (17/1/2023).

Pemerintah terus berupaya menarik investasi ke Indonesia untuk penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya industri smelter nikel.

"Smelter nikel berperan penting bagi hilirisasi industri dan penguatan struktur industri di tanah air. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga sedang menyusun tata kelola industri berbasis mineral (smelter) yang mengatur antara lain insentif-insentif, kewajiban dan hak," jelasnya.

Pasca bentrokan maut, Menperin Agus mendukung penuh dialog yang konstruktif antara PT GNI dengan para karyawan agar tercapai kesepakatan serta mewajibkan perusahaan untuk mematuhi peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. Termasuk yang berkaitan dengan pemenuhan hak pekerja serta Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).

"Kami juga meminta agar para karyawan dapat menjaga situasi kondusif serta mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) khususnya yang berkaitan dengan K3L, agar persoalan dapat segera diselesaikan sehingga hak-haknya terpenuhi dan kembali beraktivitas," jelas Menperin Agus.

 


Koordinasi

Menperin Agus menjelaskan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan PT GNI terkait penanganan kasus tersebut. Perusahaan menyatakan tengah melakukan investigasi yang mendalam bersama dengan pihak berwajib dan mengusut tuntas seluruh kejadian yang menimbulkan kerugian.

Kemenperin juga meminta dukungan pemerintah Kabupaten Morowali Utara untuk segera memfasilitasi mediasi bagi semua pihak terkait dengan sebaik-baiknya, dan kepada aparat keamanan untuk penanganan hukumnya. “Pemerintah meminta kepada semua pihak agar bersama-sama menjaga situasi yang kondusif. Hal ini juga untuk menjaga iklim investasi yang memberi manfaat bagi banyak pihak," pungkas Menperin Agus.

PT GNI yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah mulai beroperasi pada Desember 2021 dengan kapasitas 1,8 juta ton Nickel Pig Iron (NPI) per tahun dan sekitar 10.000 tenaga kerja.

Infografis: Deretan Bentrok TNI vs Polri (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya