Liputan6.com, Jakarta - Masa-masa muda adalah masa pikiran mulai bercabang memikirkan impian, ekspektasi banyak orang, kebahagiaan orang terkasih, mencari banyak pengalaman pun menyerahkan diri mengambil banyak peran.
Akhmardiansa, atau kerap di sapa Aan, adalah seorang penulis buku 'Mengartikan Kepulangan'. Tak hanya menulis, pemuda kelahiran Kepahiang 26 tahun silam ini juga memiliki ketertarikan terhadap alam seperti, gunung, air terjun, juga tempat-tempat yang bahkan jarang dijamah atau diketahui banyak orang.
Advertisement
Aan mulai menobatkan diri menjadi pemburu gunung sejak tahun 2013. Bahkan, pemuda keturunan Minang ini berhasil merampungkan 'Wishlist' yang dia buat.
Di Bengkulu, Aan telah menyambangi Bukit Hitam, Bukit Kaba, Bukit Daun. Sementara, di Sumatera Barat, Aan pernah menjejakkan kaki di Gunung Marapi, Gunung Dempo di Sumatera Selatan. Juga telah menyelesaikan tiga puncak gunung berapi tertinggi di Indonesia, Kerinci di Jambi, Rinjani di Lombok, dan Semeru di Lumajang.
Sebagai pencinta alam, guru muda di SMK 04 Kepahiang ini juga kerap kali memilih tempat diskusi, membaca, menjalin silaturahmi dengan beberapa komunitas di Kepahiang ataupun pemuda-pemudi Kepahiang di alam, supaya memperkenalkan pariwisata dan tak lupa memamerkannya di media sosial seperti Instagram.
Gotong Royong Pemuda di Kepahiang
Kepada Liputan6.com, dia mengatakan dengan adanya komunitas anak muda dan forum diskusi maka diharapkan muncul ide-ide kreatif dalam meningkatkan kualitas diri serta lingkungan. Hal ini karena keberlangsungan alam tergantung pada kepedulian anak mudanya.
"Sebetulnya sudah banyak komunitas-komunitas yang diperankan oleh muda-mudi Kepahiang ada Komunitas Kepahiang Membaca, Aksi Desa Wisata dll, hanya terkadang sering musiman saja, ketika satu semangat, semangatnya menular ke komunitas lain, begitupun sebaliknya," dia menambahkan
Akhmardiansa pun memiliki keyakinan bahwa Kabupaten Kepahiang adalah kabupaten yang memiliki potensi dan kesempatan emas untuk terus maju. "Yang penting kita khususnya pemuda-pemudi tetap semangat mengembangkan diri, punya visi misi yang sama, mau berjuang dan berusaha bersama-sama untuk kemajuan diri dan tanah kelahiran kita," dia menambahkan.
Menariknya, Aan pada November 2022 juga telah berkecimpung membangun "Komunitas Peduli Sejarah Rejang" dan akan menyelenggarakan penerimaan anggota baru melihat antusias teman-teman yang tertarik pada kebudayaan dan sejarah Rejang.
Penulis: Anisatul Azizah
Advertisement