Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Malang Jawa Timur, Pusat Gempa Terdeteksi di Laut

Menurut BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun begitu, masyarakat tetap diimbau mewaspadai potensi terjadinya gempa susulan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 17 Jan 2023, 13:15 WIB
Ilustrasi gempa (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa 5,1 magnitudo mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Selasa (17/1/2023) sekira pukul 11.36 WIB.

Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut, 125 km Barat Daya Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Gempa dirasakan di beberapa wilayah, yakni Karangkates, Sumbermanjing Wetan, Kepanjen, Lumajang, Malang, Badung, Blitar, dan Trenggalek. BMKG memastikan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," demikian pernyataan BMKG.

 


Antisipasi Gempa Bumi

Berikut ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya