Apa Penyebab Ruam? Ini Asal-Usul dan Bantuan Pengobatannya

Sebagian dari kita mungkin tak asing mendengar kata ruam, terlepas dari itu sebenarnya apa sih penyebabnya?

oleh Linda Sapira diperbarui 17 Jan 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi ruam. Foto: Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penyebab ruam adalah dermatitis kontak.

Melansir dari mayoclinic.or, Selasa (17/1/2023), dermatitis kontak merupakan salah satu penyebab ruam yang paling umum. Ruam jenis ini terjadi saat kulit bersentuhan langsung dengan zat asing yang menyebabkan reaksi merugikan, yang menyebabkan ruam.

Ruam yang dihasilkan mungkin seperti gatal, merah, atau meradang. 

Kemungkinan penyebab dermatitis kontak meliputi:

  • Produk kecantikan
  • Sabun
  • Deterjen
  • Pewarna pada pakaian
  • Bahan kimia dalam karet, elastis, atau lateks
  • Tanaman beracun seperti poison oak, poison ivy, atau poison sumac 

Selain itu, juga bisa disebabkan oleh obat-obatan.

Minum obat juga dapat menyebabkan ruam, reaksi alergi terhadap obat, efek samping obat, dan fotosensitivitas dari obat.

Kemungkinan penyebab ruam lainnya adalah sebagai berikut:


Perkembangan Ruam

Ruam Kulit

Ruam terkadang bisa berkembang di area gigitan serangga, seperti gigitan kutu.

Gigitan kutu menjadi perhatian khusus karena dapat menularkan berbagai jenis penyakit ruam.

1. Psoriasis

Adalah kondisi kulit umum yang dapat menyebabkan ruam bersisik, gatal, merah, atau keunguan terbentuk di sepanjang kulit kepala, siku, dan persendian.

2. Eksim seboroik

Adalah jenis eksim yang paling sering menyerang kulit kepala dan menyebabkan kemerahan, bercak bersisik, dan ketombe. Hal ini juga bisa terjadi di telinga, alis, atau hidung. Ketika bayi memilikinya, itu dikenal sebagai cradle cap.

3. Lupus Eritematosus Sistemik

Merupakan penyakit autoimun yang dapat memicu timbulnya ruam pada pipi dan hidung. Ruam ini dikenal sebagai ruam "kupu-kupu", atau malar.

4. Rosacea

Adalah kondisi kulit kronis yang tidak diketahui penyebabnya. Ada beberapa jenis rosacea, namun semuanya ditandai dengan kemerahan dan ruam pada wajah. 

5. Dermatitis Atopik

Ini adalah suatu bentuk eksim yang paling umum. Biasanya ruam ini mungkin lebih sering terjadi pada penderita asma atau alergi. Bentuk ruam ini sering kemerahan, meski bisa berwarna kulit atau lebih gelap pada orang dengan warna kulit lebih gelap. Mempunyai gejala atau terasa gatal dengan tekstur yang bersisik.

Penyebab ruam pada anak-anak

Anak-anak sangat rentan terhadap ruam yang berkembang akibat penyakit salah satunya adalah:

1. Cacar air

Disebabkan oleh virus, dan ruamnya ditandai dengan benjolan-benjolan kecil yang gatal dan lepuh yang terbentuk di seluruh tubuh.

2. Campak

Adalah infeksi pernapasan virus yang menyebabkan ruam luas yang terdiri dari benjolan merah yang gatal.

3. Scarlet Fever

Yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A yang menghasilkan racun, menyebabkan ruam merah cerah atau warna kulit, seperti amplas.

4. Penyakit tangan, kaki, dan mulut

Adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan lesi merah pada mulut dan ruam pada tangan dan kaki.

5. Penyakit kelima

Merupakan infeksi virus yang menyebabkan ruam merah datar di badan, lengan, dan kaki.

6. Penyakit Kawasaki

Adalah penyakit langka namun serius yang memicu ruam dan demam pada tahap awal dan dapat menyebabkan komplikasi jantung.

7. Impetigo

Adalah infeksi bakteri menular yang menyebabkan ruam gatal, berkerak, dan luka kuning berisi cairan di area yang terkena, seperti wajah, leher, atau tangan.


Cara Mengobati Ruam pada Kulit

Ilustrasi alat-alat dokter. (Sumber foto: Pexels.com)

Ruam-ruam dapat diobati, tetapi Sebagian besar yang bisa diobati yaitu ruam yang terkena kontak langsung dengan penderita, tetapi tergantung pada penyebabnya.

Berikut panduan untuk membantu meredakan ketidaknyamanan dan mempercepat proses penyembuhan:

  • Gunakan pembersih ringan dan lembut daripada sabun batangan beraroma.

  • Gunakan air hangat sebagai pengganti air panas untuk mencuci kulit dan rambut yang terkena ruam.

  • Tepuk-tepuk ruam hingga kering alih-alih menggosoknya.

  • Biarkan ruam bernafas, jika memungkinkan, hindari menutupinya dengan pakaian.

  • Hentikan penggunaan kosmetik atau lotion baru yang mungkin memicu ruam.

  • Oleskan lotion pelembab tanpa pewangi ke area yang terkena eksim.

  • Hindari menggaruk ruam karena hal itu dapat memperburuknya dan dapat menyebabkan infeksi.

  • Oleskan krim hidrokortison over thecounter (OTC) ke area yang terkena jika ruam sangat gatal dan menyebabkan ketidaknyamanan. Losion kalamin juga dapat membantu meredakan ruam akibat cacar air, poison ivy, atau poison oak.

  • Mandi oatmeal, Ini dapat meredakan rasa gatal yang terkait dengan ruam akibat eksim atau psoriasis.

  • Cuci rambut dan kulit kepala secara teratur dengan sampo ketombe. Jika memiliki ketombe disertai ruam. Sampo obat ketombe umumnya tersedia di toko obat. 

Obat bebas (OTC)

Biasanya ahli Kesehatan akan merekomendasikan obat OTC seperti ibuprofen atau acetaminophen untuk mengobati nyeri ringan yang terkait dengan ruam.

Tetapi, hindari minum obat ini untuk waktu yang lama karena dapat memiliki efek samping. Tanyakan kepada medis mengenai keamanan obat ini, umumnya jika memiliki penyakit hati atau ginjal, dan maag. Obat ini tidak diperbolehkan diminum.


Kapan Kita Membutuhkan Ahli Professional Kesehatan Ketika Mengalami Ruam?

ilustrasi dokter/Photo by rawpixel.com from Pexels

Segera Hubungi profesional kesehatan jika ruam tidak hilang dengan pengobatan rumahan. Dan juga mengalami gejala ruam lainnya, seperti menderita penyakit lain akibat dari efek ruam tersebut.

Segeralah pergi ke rumah sakit jika mengalami ruam disertai gejala berikut:

  • Meningkatkan rasa sakit atau perubahan warna di area ruam
  • Sesak atau gatal di tenggorokan
  • Sulit bernafas
  • Pembengkakan pada wajah atau anggota badan
  • Demam 38 ° C atau lebih tinggi
  • Kebingungan dan merasa pusing
  • Sakit kepala atau leher yang parah dan muntah berulang atau diare

Hubungi juga profesional kesehatan jika mengalami ruam serta gejala sistemik lainnya, termasuk:

  • Nyeri sendi
  • Sakit tenggorokan
  • Garis-garis merah atau area lunak di dekat ruam
  • Gigitan kutu atau gigitan binatang baru-baru ini

Yang diharapkan selama janji temu dengan dokter yaitu adanya pemeriksaan fisik dan memeriksa ruam yang ada di tubuh. Dan biasanya dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan mengenai ruam tersebut, riwayat kesehatan, diet, penggunaan produk atau obat-obatan baru-baru ini dan kebersihan diri.

Selain itu pemeriksaan suhu sangat diperlukan, lalu tes alergi, tes darah, juga melakukan biopsi kulit, yang melibatkan pengambilan sampel kecil jaringan kulit untuk dianalisis.

Setelah semua tes dilakukan biasanya dokter akan memberikan resep obat atau losion obat untuk meredakan ruam. Kebanyakan orang dapat mengobati ruam secara efektif dengan perawatan medis dan perawatan di rumah.

Ikuti tips ini jika mengalami ruam:

1. Gunakan pengobatan rumahan untuk menenangkan ruam kontak ringan.

2. Identifikasi potensi pemicu ruam dan hindari sebisa mungkin.

3. Hubungi dokter jika ruam tidak hilang dengan perawatan di rumah.

4. Ikuti perawatan apa pun yang diresepkan dokter dengan hati-hati.

5. Bicaralah dengan dokter kesehatan jika ruam terus berlanjut atau memburuk meskipun telah diobati.

 

 

Infografis 5 Saran Dokter untuk Penyintas Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya