Mengenal Ampo, Camilan Khas Tuban Berbahan Tanah Liat

Camilan Tuban ini biasanya dinikmati bersama dengan secangkir teh atau kopi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 19 Jan 2023, 05:00 WIB
Ampo (Sumber: Brilio.net)

Liputan6.com, Tuban - Tuban memiliki salah satu camilan khas yang cukup unik karena terbuat dari tanah liat. Camilan tersebut adalah ampo.

Selain di Tuban, ampo juga bisa ditemui di Cirebon maupun di kota-kota lain di Jawa Timur, Jawa Barat, atau Jawa Tengah. Ampo berbentuk gulungan ramping layaknya rol snack.

Zaman dahulu, masyarakat menganggap ampo sebagai camilan yang istimewa, terutama di Tuban dan Cirebon. Meski mulai tergerus zaman dan tergeser oleh camilan lainnya, masyarakat setempat masih ada yang mempertahankan kehadiran camilan ini.

Menurut sejarahnya, tradisi memakan ampo di Tuban semakin marak ketika era penjajahan. Saat itu, sumber makanan tergolong cukup sulit didapatkan.

Masyarakat pun akhirnya menggunakan endapan tanah aluvial dari tepi sungai Bengawan Solo. Saat ini, salah satu wilayah yang masih memproduksi ampo adalah Desa Bektiharjo, Tuban.

Meski ampo bisa ditemukan di Tuban atau Cirebon, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan utama terletak pada bentuknya.

Ampo khas Cirebon memiliki bentuk gulungan yang lebih besar, sedangkan ampo dari Tuban ukurannya lebih kecil. Tak hanya dijadikan camilan, ampo juga kerap jadi pelengkap untuk berbagai acara budaya, seperti sedekah bumi, selametan, atau saat musim panen tiba.

Ampo dibuat dengan mencampurkan tanah dengan air. Kemudian, adonan tersebut dicampur hingga kalis dan dibentuk menjadi kotak besar.

Selanjutnya, adonan kotak tersebut diserut menggunakan bilah bambu atau pisau hingga membentuk seperti gulungan stik. Ampo kemudian dijemur. Usai dijemur, ampo selanjutnya dipanggang di atas tungku selama 30 menit hingga 1 jam hingga menghitam.

Menurut pengakuan warga lokal, ampo memiliki sensasi rasa yang mirip kacang. Selain itu, ampo memiliki tekstur yang cukup renyah. Camilan Tuban ini biasanya dinikmati bersama dengan secangkir teh atau kopi.

Untuk diketahui, kebiasaan memakan makanan yang berbahan dasar tanah disebut sebagai geofagi. Praktik mengonsumsi makanan yang berasal dari tanah ini sebenarnya bisa ditemui di berbagai belahan dunia, khususnya di negara-negara tropis.

Bahan ampo memang murni berasal dari tanah liat. Namun, tanah yang digunakan bukanlah tanah sembarangan. Umumnya tanah yang dipakai adalah tanah liat hitam.

Masyarakat setempat percaya, ampo berkhasiat untuk menyehatkan pencernaan. Makanan ringan ini juga kerap dijadikan obat untuk segala obat.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya