Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menyebut tahun 2023 sebagai tahun yang berat. Namun, dia optimis tahun ini target investasi sebesar Rp 1.400 triliun bisa tercapai.
"Ingat di 2023 tahun yang berat tidak sebaik Tahun 2022, di mana perang Ukraina dan Rusia yang Kita tahu bersama melahirkan krisis energi dan pangan belum berakhir bahkan? Kabar berakhir pun belum ada. Kami di sini melihat semakin gencar serangan yang dilakukan terjadi ketegangan politik di laut Cina dan Taiwan, " kata Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Hilirisasi Kunci Investasi dan Tantangan Investasi 2023, Selasa (17/1/2023).
Advertisement
Bahkan, hingga sekarang belum ada satu orang pun yang mampu memberikan sebuah keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan baik-baik saja. Meski begitu, Bahlil menegaskan Indonesia harus tetap yakin, dan harus terus membangun optimisme.
"Tetapi kita yakin Indonesia tidak boleh terlalu khawatir dengan hal itu kita harus mencari solusi agar kita membangun optimisme. Tapi dalam bahasa saya optimisme yang harus realistis. Nah optimisme yang realistis ini adalah dengan cara strategi dan langkah-langkah komprehensif," ujarnya.
Lebih lanjut, Bahlil pun optimis target investasi 2023 sebesar Rp 1.400 triliun dapat tercapai. Sama halnya dengan optimisme Pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi di tahun ini diharapkan bisa di atas 5 persen dengan defisit anggaran di bawah 3 persen.
"Kita tahu bahwa di tahun 2023 pertumbuhan ekonomi nasional kita masih dicanangkan di atas 5 persen, dengan satu formulasi baru di mana defisit anggaran kita sudah di bawah 3 persen. Investasi kita Rp 1.400 triliun di tahun 2023," ujarnya.
Untuk mencapai target investasi di tahun 2023, pihaknya akan fokus kepada hilirisasi. Menurutnya, tidak ada cara lain untuk mendongkrak pertumbuhan investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas serta mendorong Indonesia menjadi negara maju.
"Maka saya ingin menyampaikan di sini, inilah konferensi pers saya pertama tentang peta jalan hilirisasi investasi strategis Indonesia dari Tahun 2023 sampai 2035," pungkasnya.
Jokowi: Investasi 2022 Tembus Rp 1.207 Triliun, Tersebar di Luar Jawa
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menugaskan kepada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk bisa meraih investasi sebesar Rp 1.200 triliun sepanjang 2022. Ternyata target tersebut bisa tercapai bahkan terlampaui.
Jokowi mengatakan bahwa realisasi investasi 2022 di angka hingga Rp 1.207 triliun. "Dari target Rp 1.200 triliun tahun 2022 ini tercapai di Rp 1.207 triliun," kata Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
Total realisasi investasi sepanjang 2022 yang tidak kecil ini berdampak positif terhadap lapangan kerja. Tercatat, sepanjang 2022 tercipta 1,3 juta lapangan kerja. "Ini sangat bagus karena bisa menciptakan lapangan kerja 1,3 juta," kata dia.
Advertisement
Menyebar
Selain itu, Jokowi mengatakan sebagian besar investasi telah menyebar di luar Pulau Jawa, yakni 53 persen. Sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional lebih cepat lagi.
"Di tahun 2022 ini 53 persen di luar Jawa. Sehingga investasi jadi kunci pertumbuhan ekonomi kita," kata Jokowi.
Sebagai informasi, Kementerian Investasi/BKPM berhasil mencatat realisasi investasi periode Januari-September 2022 sebesar Rp892,4 T atau 74,4 persen dari target Rp1.200 triliun.
Pada periode ini, kontribusi realisasi investasi PMA melonjak 44,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2021 lalu, yaitu sebesar Rp479,3 triliun (53,7 persen).