Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) beringsut ke zona merah. Pada perdagangan saham hari ini, Selasa 17 Januari 2023, saham INTP merosot 2,68 persen ke posisi Rp 9.975 per saham.
Saham INTP dibuka stagnan Rp 10.250 per saham. Saham INTP berada di level tertinggi Rp 10.275 dan terendah Rp 9.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.067 kali dengan volume perdagangan 57.508 saham. Nilai transaksi Rp 57,3 miliar.
Advertisement
Koreksi saham INTP terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang perkasa. IHSG melompat 1,19 persen ke posisi 6.767,34. IHSG berada di level tertinggi 6.801,87 dan terendah 6.690,88. Sebanyak 320 saham menguat dan 222 saham melemah. 175 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.314.941 kali dengan volume perdagangan 26,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,9 triliun.
Melansir data RTI, dalam sepekan, saham iNTP terkoreksi 1,74 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), INTP terkoreksi 0,25 persen. Hingga September 2022, INTP berhasil mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan. Yakni menjadi Rp 11,66 triliun atau naik 9,91 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,60 triliun. Sayangnya, beban pokok pendapatan malah naik 17,13 persen menjadi Rp 8,21 triliun dibandingkan September 2021 sebesar Rp 7,01 triliun.
Alhasil, perseroan meraih laba bruto Rp 3,44 triliun hingga kuartal III 2022 atau turun 4,16 persen. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba bruto perseroan Rp 3,59 triliun. Beban usaha perseroan naik 3 persen menjadi Rp 2,38 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,31 triliun.
Pendapatan operasi lain susut 19,17 persen menjadi Rp 111,39 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 137,82 miliar. Laba bersih entitas asosiasi susut 13,96 persen menjadi Rp 14,53 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,68 miliar.
Dengan melihat kondisi tersebut, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 946,85 miliar hingga kuartal III 2022. Laba tersebut merosot 21,63 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun.
Indocement Tunggal Prakarsa Perpanjang Buyback hingga Desember 2022
Sebelumnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berencana memperpanjang periode pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Periode buyback saham dimulai sejak 7 September 2022-6 Desember 2022.
"Perseroan bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu pembelian kembali saham perseroan selama tiga bulan karena periode pembelian kembali saham berakhir pada 6 September 2022 dan masih ada sejumlah saham yang dapat dibeli kembali oleh perseroan dari ketentuan jumlah maksimal pembelian kembali saham,” ungkap Direktur sekaligus Sekertaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Oey Marcos dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/9/2022).
Jika dana yang dialokasikan untuk pembelian kembali saham perseroan telah habis dan atau jumlah saham yang akan dibeli kembali telah terpenuhi, perseroan akan melakukan keterbukaan informasi terkait dengan penghentian pelaksanaan pembelian kembali saham.
Perseroan berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun dengan saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 20 persen dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan
Advertisement
Aksi Buyback Saham
Sisa dana yang masih dapat digunakan untuk melakukan pembelian kembali saham Rp 294,78 miliar. Sedangkan sisa saham yang dapat dibeli kembali sebanyak 489.167.740 lembar saham.
Perseroan berkeyakinan pelaksanaan pembalian kembali saham tidak akan mengakibatkan penurunan pendapatan perseroan dan tidak memberikan dampak negatif atas biaya pembiayaan perseroan, mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan.
Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
“Perseroan berharap dengan perpanjangan periode pembelian kembali saham perseroan akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental perseroan yang sebenarnya,” ujar Oey.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 6 September 2022, saham INTP stagnan di posisi Rp 9.450 per saham. Saham INTP berada di level tertinggi Rp 9.475 dan terendah Rp 9.325 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.173 kali dan volume perdagangan 22.606 saham. Nilai transaksi Rp 21,3 miliar.