Proses Pemulihan Cedera Berjalan Baik, Fadia Bisa Dampingi Apriyani di Indonesia Masters?

Pemain ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti selesai menjalani tes MRI, Minggu (15/1/2023) di Jakarta. Hingga kini proses pemulihannya berjalan baik.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 17 Jan 2023, 19:30 WIB
Siti Fadia Silva Ramadhanti (kanan) menerima perawatan medis disaksikan Apriyani Rahayu saat memutuskan mundur melawan China Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan pada pertandingan semifinal ganda putri turnamen bulu tangkis Malaysia Open 2023 di Bukit Jalil Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (14/1/2023). Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal mengamankan tiket final Malaysia Open 2023 setelah sepakat untuk mengakhiri laga lebih dulu karena Fadia mengalami cedera. (AP Photo/Kien Huo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemain ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti selesai menjalani tes MRI, Minggu (15/1/2023) di Jakarta. Hingga kini proses pemulihannya berjalan baik. 

Fadia mengalami cedera pergelangan kaki kanan saat berlaga di semifinal Malaysia Open 2023 bersama pasangannya Apriyani Rahayu.

Kepala tim medis Pelatnas PBSI, Prof. Dr. dr. Nicolaas c. Budhiparama, PhD, SpOT(K), FICS, mengungkapkan proses penanganan dan penyembuhan Fadia berjalan baik. Observasi masih terus dilakukan untuk melihat seberapa lama Fadia harus beristirahat sebelum kembali berlaga di lapangan.

"Kami tim dokter saat kejadian langsung berkomunikasi dengan yang ada di lapangan, pelatih, fisioterapis, dan dokternya. Data yang kami dapatkan di sana langsung dikirim ke sini dan kami pelajari," kata Nico pada keterangan yang diterima Liputan6.com.

"Agar lebih detail kami juga lakukan MRI kepada Fadia, hal ini kami lakukan untuk mengetahui seberapa serius kondisi cederanya dan harus beristirahat berapa lama. Sementara ini, kami sudah melakukan semua sisi penanganan dari fisioterapinya dan lain-lainnya. Sampai hari ini, proses penyembuhan cederanya cukup baik," jelasnya.

Dr. Grace Joselini Corlesa MMRS., Sp.KO, yang bertugas sebagai dokter Pelatnas PBSI menambahkan, keputusan kembali lapangan seorang atlet selepas cedera harus tepat bagaimanapun tingkat cederanya.

"Kalau kami lihat cederanya memang cenderung ringan ya, tapi kami tetap harus mengambil keputusan-keputusan yang tepat berapapun tingkatan cederanya baik ringan, sedang ataupun berat. Semua kami komunikasikan terutama kepada prof. Nico," ucap Grace.

"Keputusan kembali ke lapangan benar-benar harus kami pikirkan supaya jangan sampai mengorbankan pertandingan-pertandingan berikutnya, tapi kami harap yang positif untuk Fadia. Dan kami terus evaluasi lebih lanjut sampai mendekati hari H menuju Indonesia Masters," terang Grace saat ditanya mengenai kemungkinan Apri/Fadia berlaga di Indonesia Masters 2023 yang bergulir pada 24-29 Januari.

 


Tidak Dikapsa

Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. (foto: PBSI)

Senada dengan Grace, sang pelatih Eng Hian juga tidak mau terlalu terburu-buru untuk kembali menurunkan Apri/Fadia walau proses pemulihan berjalan baik.

"Kondisi Fadia sampai hari ini saya lihat cukup baik pemulihannya. Tapi kami akan lihat dulu apakah progres pergerakannya sudah bisa cukup signifikan atau belum tapi dari cederanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan sekali hanya tetap perlu perawatan," tutur Eng Hian.

"Saya sebagai pelatih tidak boleh memikirkan hanya satu turnamen, tapi lebih memikirkan jangka panjang. Bila memang kondisinya belum siap hingga akhir minggu ini, saya tidak akan memaksa Apri/Fadia turun di Indonesia Masters," tegas Didi.


Usaha Pertahankan Gelar

Ganda campuran Indonesia, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, bersemangat untuk tampil di Malaysia Open 2023. (Dok. PBSI)

Apriyani/Fadia membawa status juara bertahan pada Malaysia Open. Mereka bisa melaju hingga semifinal untuk menantang unggulan pertama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal China.

Dalam kedudukan 9-21, 0-2, Apriyani/Fadia akhirnya memutuskan mundur karena tidak bisa terus bermain.

Infografis bulu tangkis. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya