Adhi Karya Bangun Fasilitas untuk Piala Dunia FIBA pada 2023

PT Adhi Karya Tbk (Adhi) bersama PT Nindya Karya dan PT Penta Rekayasa membangun stadion Gelora Bung Karno (IMS).

oleh Elga Nurmutia diperbarui 17 Jan 2023, 21:33 WIB
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan seremoni penutupan atap Indoord Multifunction Stadium (IMS) Gelora Bung Karno pada 13 Januari 2023. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (17/1/2023), stadion ini dibangun oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melalui kerja sama operasi bersama PT Nindya Karya (Persero) dan PT Penta Rekayasa. 

Adapun, dalam pembangunan ini Adhi Karya bertugas sebagai kontraktor pelaksana utama dari proses pembangunan konstruksi proyek yang akan digunakan sebagai lokasi kegiatan perhelatan internasional, Piala Dunia Basket – FIBA World Cup 2023. 

Stadion ini merupakan stadion dengan konsep multifungsi pertama di Indonesia dan berkelas karya anak bangsa yang memiliki luas bangunan hingga 50.000 meter persegi di atas lahan seluas 30.000 meter persegi. 

Fasilitas yang ada, antara lain tersedia 1 lapangan utama dan 2 lapangan latihan, di dalam bangunan dengan 5 lantai dan 1 lantai atap. 

Hal tersebut bertujuan agar penggunannya tidak hanya untuk mendukung kegiatan olahraga basket saja, tetapi juga cabang olahraga lain, serta kegiatan selain olahraga, seperti konser musik, seminar dan lainnya. 

 

 

 


Kapasitas Penonton

Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Selain itu, kapasitas penonton pun disiapkan hingga 16.500 orang. Proyek ini mulai dikerjakan pada akhir tahun 2021 dan direncanakan selesai pada Juni 2023 sebelum FIBA World Cup yang akan dilaksanakan pada Agustus 2023. 

Keunggulan dari pembangunan stadion ini ialah penggunaan teknologi konstruksi Building Information Modelling – BIM pada proses pembangunan, seperti AI Analysis. Erick Thohir menjelaskan, teknologi ini diterapkan untuk percepatan dan ketepatan pembangunan. 

"Penggunaan AI Analysis dilakukan agar tepat tujuan dan tepat desain” ujar Erick. 

Stadion ini juga menerapkan green technology pada sistem perawatan dan operasional stadion ini.Berbagai keunggulan ini dijelaskan oleh Joko Widodo, sebagai bentuk perwujudan dari peningkatan fasilitas di Indonesia agar setara dengan negara lain di Dunia.

"Kita lengkapi Jakarta agar miliki fasilitas-fasilitas yang setara dengan kota lain di dunia", kata Jokowi.


Adhi Karya Raih Pendanaan Rp 9,89 Triliun untuk Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)

Sebelumnya, proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo yang digarap PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), mendapatkan jaminan pendanaan senilai Rp 9,89 triliun. Pendanaan itu berupa kredit sindikasi yang diberikan kepada badan pengelola, yakni PT Jogja Solo Marga Makmur (JMM).

Fasilitas kredit sindikasi ini didukung oleh para kreditur sindikasi, yang terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA selaku Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner (JMLAB), bersama dengan lembaga pembiayaan infrastruktur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan sembilan perbankan lainnya.

Direktur Utama Adhi Karya Tbk, Enthus Asnawi mengatakan, kredit sindikasi ini akan digunakan untuk pendanaan pelaksanaan pembangunan tahap I sepanjang 49,25 km.

Jalan tol ini akan menghubungkan dua provinsi antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada tahap I pembangunan jalan tol ini, terdiri dari Seksi 1.1 Kartasura-Klaten sejauh 22,3 km, Seksi 1.2 Klaten-Purwomartani 20,08 km, kemudian ditambah sebagian dari Seksi 2.1 Purwomartani-Maguwoharjo sepanjang 3,63 km dan sebagian dari Seksi 2.2 Trihanggo-Junction Sleman 3,25 km.

"ADHI bertugas dalam melaksanakan pekerjaan proyek konstruksi pada Seksi 1.1 dan Seksi 2.2, dengan progres pada Seksi 1.1 telah mencapai 45,9 persen,” beber Enthus dalam keterangan resmi, Selasa (27/12/2022).

Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo memiliki total panjang sejauh 96,57. Ruas ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol yang berada di wilayah Segitiga Emas Joglosemar–Yogyakarta-Solo-Semarang, serta merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Jalan tol ini akan terhubung dengan jaringan Jalan Tol Transjawa lainnya, salah satunya ialah Tol Yogyakarta-Bawen yang juga dikerjakan oleh ADHI. Peran dari kawasan Joglosemar akan menjadi semakin meningkat di Jawa, sejalan dengan tersambungnya ruas jalan tol yang saat ini tengah dibangun.


Kawasan Joglosemar

Kawasan Joglosemar merupakan penopang pertumbuhan ekonomi, industri, hingga pariwisata di tengah Pulau Jawa. Entus menambahkan, kolaborasi yang dilakukan antara ADHI, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan instansi lainnya, bertujuan melahirkan infrastruktur jalan tol yang aman, nyaman, serta mengutamakan keselamatan.

Selaku kontraktor, ADHI akan memberikan karya terbaiknya melalui teknik konstruksi yang handal dan berkualitas.

"Pada prosesnya, pembangunan ini begitu menantang, oleh sebab itu, ADHI terus berkomitmen mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan inovasi dalam menghadapi tantangan yang cukup sulit,” ujar Entus. Jalan tol ini juga diharapkan akan memberikan kemudahan aksesibilitas untuk mempermudah akses transportasi dan distribusi masyarakat, hingga dorongan lahirnya potensi ekonomi dan industri yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya