PHI Kejar Produksi Minyak 63,4 MBOPD dan Gas 668,5 MMSCFD di 2023

PHI menetapkan target 2023 yang agresif untuk mencapai target produksi nasional, yaitu produksi minyak sebesar 63,4 MBOPD dan produksi gas 668,5 MMSCFD.

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Jan 2023, 22:42 WIB
Produksi minyak dan gas PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dilaporkan bisa mengatasi berbagai tantangan dan mencapai kinerja positif sepanjang 2022. Mulai dari produksi gas minyak dan lainnya.

PHI menetapkan target 2023 yang agresif untuk mencapai target produksi nasional, yaitu produksi minyak sebesar 63,4 MBOPD dan produksi gas 668,5 MMSCFD.

"Kami pun menetapkan target pengeboran dengan jumlah yang lebih tinggi dari tahun 2022, yaitu 198 sumur pengembangan/eksploitasi, 5 sumur eksplorasi, serta 337 workover,” ujar Manager Communication Relations & CID Regional Kalimantan Dony Indrawan, pada silaturahim dan diskusi bersama jurnalis, Selasa (17/1/2023).

Adapun disebutkan bila PHI mencatatkan produksi gas sebesar 668,3 MMSCFD dan produksi minyak sebesar 57,8 MBOPD di 2022.

"Hal ini menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap produksi migas nasional yang sebesar 626 MBOPD untuk minyak dan 5.572 MMSCFD untuk gas," jelas dia.

Dony menekankan tingginya komitmen Perusahaan untuk senantiasa menempatkan aspek keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas operasi migas yang dijalankan oleh Perusahaan.

Hal ini ditunjukkan dengan kinerja HSSE yang unggul dimana PHI berhasil mempertahankan zero fatality, TRIR di bawah target, serta mencapai 123,1 juta jam kerja selamat.

Perusahaan dikatakan terus berusaha dengan beragam inovasi dan teknologi untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi, serta menahan laju penurunan produksi alamiah. Untuk mewujudkan hal tersebut Perusahaan terus berinvestasi dalam pengeboran sumur-sumur ekplorasi dan eksploitasi.

"Tahun 2022, kami berhasil merealisasikan pengeboran sebanyak 163 sumur eksploitasi dan 4 sumur eksplorasi,” ujar Dony.

 


Hadapi 2023

Produksi minyak dan gas PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI)

Menghadapi tahun 2023, Perusahaan mempersiapkan berbagai strategi, antara lain kegiatan ekplorasi yang agresif untuk mencari sumber daya baru, optimasi baseline dan development untuk meningkatkan produksi, peningkatan sinergi dan pengadaan bersama dengan entitas Pertamina grup, serta evaluasi dan optimasi terhadap asset portofolio.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan operasi dan bisnis migas Perusahaan berperan penting dalam mendukung keberlangsungan penyediaan energi nasional dan pembangunan ekonomi Indonesia. Kami juga berkomitmen untuk menerapkan prinsip ESG (Environment, Social, Governance) dalam setiap kegiatan operasi dan bisnis migas perusahaan sehingga mampu menghasilkan energi yang berkelanjutan bagi Indonesia dan mendukung strategi Pertamina untuk zero emission,” papar dia.

Dony juga menyampaikan bahwa seluruh pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh Perwira PHI dan dukungan seluruh pemangku kepentingan.

PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merupakan bagian Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Regional 3 Kalimantan.

Pada 2022, melalui anak perusahaan dan afiliasinya, PHI memproduksi minyak sebanyak rata-rata 57,8 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan produksi gas sebesar 668,3 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). 


Proper Emas

Pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang inovatif PHI

Langkah PHI untuk menjalankan operasi migas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang disertai dengan pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang inovatif berhasil membuahkan pengakuan dari pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan diraihnya penghargaan PROPER rating tertinggi, yaitu emas kepada empat lapangan migas PHI dan 5 predikat hijau kepada lima lapangan migas PHI di Kalimantan.

PHI mengambil langkah-langkah strategis terkait optimasi portofolio baik dalam kegiatan eksplorasi, development, optimasi produksi, dan sinergi operasi serta upaya menjaga keandalan fasilitas produksi untuk mencapai target perusahaan.

Perusahaan juga mendorong implementasi digitalisasi tepat guna untuk meningkatkan kolaborasi, bisnis, dan inovasi untuk mewujudkan operasi migas yang efisien dan agile.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya