Produser Musik BTS Langganan Makanan Indonesia Buatan Diaspora Indonesia di AS

Benny Blanco, produser musik BTS, ternyata kerap berlanggganan makanan Indonesia, seperti sate lilit, yang dibuat oleh diaspora Indonesia.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 19 Jan 2023, 06:30 WIB
Chef di Seleraku Los Angeles. (Dok: Instagram: @selerakulosangeles)

Liputan6.com, Jakarta - Makanan Indonesia ternyata jadi kegemaran Benny Blanco, produser musik AS yang pernah bekerja sama dengan BTS, Ed Sheeran, dan Justin Bieber. Ia kerap membeli beragam masakan Indonesia melalui Seleraku Los Angeles, usaha katering milik diaspora Indonesia di California.

Mengutip dari VOA Indonesia, Rabu, 18 Januari 2023, Blanco sempat berbagi video yang memperlihatkan masakan khas Bali berupa nasi jinggo komplit dengan mie goreng, ayam suwir, kangkung belacan, dan telur balado di Instagram. Tak ada yang menyangka ternyata sang produser menyukai makanan Indonesia.

Benny Blanco diketahui kerap membeli makanan tersebut melalui Seleraku Los Angeles milik Pheren Soepadhi-Tamura dan suaminya, Nicholas Tamura. Pheren mengatakan, mulanya mereka diperkenalkan kepada Blanco dari seorang pelanggan bernama Jonathan Broida, yang merupakan pemilik bisnis pisau buatan Jepang, Japanese Knife Imports di Los Angeles.

"Jonathan tiba-tiba bertanya, 'apakah ada makanan (yang dijual)? Karena ada tiga teman saya yang pemakan segala' Saya bilang, tidak ada. (Makanan) sudah habis terjual untuk hari itu," ungkap Pheren.

Salah seorang teman Jonathan yang ternyata adalah Benny Blanco lalu menghubungi Seleraku Los Angeles. "(Benny) sangat ingin mencoba makanan Indonesia yang agak sulit dicari di Los Angeles. Dan (lokasi) kami cukup dekat. Melalui (Jonathan), kami bisa membawakan makanan Indonesia untuk (Benny) dan sejauh ini dia sangat menikmatinya," cerita Nicholas Tamura yang akrab disapa Nick kepada VOA.


Bikin Ketagihan

Seleraku Los Angeles juga menjual hampers dari camilan khas Indonesia. (Dok: Instagram Seleraku Los Angeles)

Benny lalu sering menunjukkan berbagai masakan khas berbagai negara yang ia cicipi, termasuk masakan Indonesia. Awalnya dari nasi jinggo, kini produser peraih segudang nominasi penghargaan Grammy ini pun 'ketagihan' mencoba semua menu yang hadir di Seleraku Los Angeles.

Ia sudah mencoba ayam rendang, gado-gado, nasi goreng tek-tek, kari ayam, telur sambal terasi, sambal hijau, hingga sate lilit Bali dengan sambal matah. Makanan-makanan ini pun lantas ia pamerkan kembali melalui akun Instagramnya.

"Saya ingat (pernah) mengirim pesan singkat kepada Benny, ‘Apakah kamu familiar dengan makanan Indonesia atau makanan Asia? Bisakah kamu makan makanan pedas?’ Dan dia bilang bisa. Saya cuma ingin tahu, karena biasanya rasa pedas muncul dari rempah-rempah yang digunakan bukan dari cabai. (Benny) juga (pemakan segala), dia hanya tidak makan babi," sebut Pheren kala itu.

Menurut laman resmi Seleraku Los Angeles, bisnis katering itu dimulai pertama kali saat pandemi pada 2020. Pasangan Nicholas yang asli California dan Pheren yang besar di Jakarta memiliki ide untuk membawa makanan tradisional Indonesia ke kawasan Hollywood Barat yang dinilai kurang terpapar cita rasa eksotis Nusantara yang semarak.


Jawa dan Bali

Sate lilit yang dijual Seleraku Los Angeles. (dok. Instagram @selerakulosangeles/https://www.instagram.com/p/Cd2D3Q8LMT1//Dinny Mutiah)

Nick diketahui berpengalaman membuat beragam masakan Bali yang kaya cita rasa dan aromatik. Sementara, Pheren lebih menguasai masakan Jawa yang rasanya merupakan kombinasi manis, asin, dan pedas. Mereka menggabungkan keahlian untuk membuat sederet menu makanan Indonesia yang disajikan ala Indonesia.

Sate lilit menjadi salah satu yang terpopuler. Bila biasanya terbuat dari ikan, sate lilit ala Seleraku Los Angeles itu terbuat dari udang dan ayam yang tetap dililit ke batang serai dan disajikan bersama sambal matah. Ada pula gado-gado yang tak jauh berbeda isiannya dari yang dijual di Indonesia. Mereka juga menyediakan olahan babi guling untuk pelanggan mereka.

Seleraku kerap membagikan agenda menu bulanan lewat situs mereka. Untuk Januari 2023 misalnya, mereka menawarkan ayam rendang, ayam rica-rica, dan ayam cabe hijau dengan nasi daun jeruk yang harus dipesan dulu. Harganya sepaket antara 12,85 dolar AS hingga 15,85 dolar AS. 

"Kami ingin menyebarkan masakan yang sangat beragam ini dan membantu orang lain menemukan rasa Seleraku yang kompleks dan unik (artinya "My Taste" dalam Bahasa Indonesia)," sambung keterangan dalam laman tersebut.


Popularitas Nasi Bungkus di Australia

Ilustrasi nasi bungkus isi sabu. (Wikipedia)

Di belahan dunia lain, tepatnya di Australia, kuliner Indonesia juga makin populer di tengah pandemi Covid-19. Situasi yang tak membolehkan orang untuk makan di tempat ternyata mendatangkan berkah bagi restoran Indonesia di kawasan Albert Park, Melbourne. 

Pemilik Garam Merica, nama restoran tersebut, memperkenalkan nasi bungkus. "Sejak lockdown, kita mengkhususkan diri dengan nasi bungkus," kata Corna, pemilik Garam Merica asal Tegal, Jawa Tengah kepada ABC Indonesia yang dikutip Minggu, 4 September 2022.

Meski awalnya ia menargetkan kepada warga Indonesia di Melbourne yang tidak bisa pulang ke Tanah Air karena pembatasan aturan perjalanan, nasi campur Garam Merica juga dinikmati oleh warga Melbourne yang berlatar belakang dari berbagai negara.

Dale, 'head chef' dari restoran padang Dale La Pau di Camberwell mengatakan nasi bungkus adalah makanan identik dari Sumatera Barat. "Setelah jaman penjajahan, hampir semua orang yang menjual nasi padang itu sepakat kalau dibawa dibungkus itu harus banyak porsinya," ujarnya kepada ABC Indonesia.

"Kenapa? Karena banyak keluarga mereka yang menanti di rumah untuk makan dan bisa makan bersama."

Aturan COVID-19 di Melbourne sudah dilonggarkan dan sudah tidak ada lagi 'lockdown'. Tapi, sejumlah restoran Indonesia di Australia mengatakan nasi campur terus dihidangkan dan semakin dicari bagi pencinta kuliner yang penasaran untuk mencicipinya.

 

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya