Liputan6.com, Jakarta - Bencoolen atau lebih dikenal Bengkulu, merupakan salah satu kota terbesar di Pulau Sumatera. Bumi Rafflesia ini juga pernah sempat menjadi rumah pengasingan presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno, selama periode 1939-1942.
Bengkulu diberi nama oleh British East India Company Bencoolen pada 1685, sebagai pusat komersial baru untuk wilayah tersebut. Pada masa itu, Ir Soekarno bertemu dengan calon istrinya, Fatmawati saat berada di Bengkulu.
Advertisement
Fatmawati dan tokoh lain asal Bengkulu turut membantu perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan. Sehingga, tidak salah gelar Pahlawan layak disandang tokoh-tokoh ini. Berikut pahlawan asal Bengkulu:
1. Hj Fatmawati
Hj Fatmawati menjadi ibu negara pertama di Indonesia dari periode 1945 hingga 1967. Dia merupakan istri ketiga Ir Soekarno dan merupakan ibu dari presiden perempuan pertama di Indonesia, Megawati Soekarno Putri.
Fatmawati adalah tokoh Bengkulu yang lahir pada 5 Februari 1923 di Bengkulu dari orangtua bernama Hasan Din dan Siti Chadija.
Ibu Fatmawati juga merupakan penulis buku "Catatan Kecil Bersama Bung Karno" Fatmawati dikenal sebagai penjahit bendera pusaka merah putih untuk dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang ditetapkan 17 Agustus 1945. Fatmawati dianugerahi gelar pahlawan nasional pada era Presiden Abdurrahman Wahid, melalui surat Keputusan Presiden RI Nomor 118)TK/2000 pada 4 November 2000.
2. Prof Dr H Abdullah Siddik, SH
Prof Dr H Abdullah Siddik, SH, menghabiskan waktunya pada masa kanak-kanak di kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong. Dia merupakan putra dari pasangan H Muhammad Saleh dan Mastifa.
Ketika menginjak usia remaja, Abdullah Siddik melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Hukum Rechtshogeschool di Batavia (Jakarta). Semasa hidupnya, kakek kandung artis kondang Ashanty ini kerap mendampingi presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Dia mendampingi Ir. Soekarno sejak masa pengasingannya di Bengkulu pada tahun 1938-1942, hingga Ir Soekarno diberi amanah sebagai seorang Presiden pertama Republik Indonesia.
Saat ini, nama Abdullah Sidik tengah diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional. Pihak Pemprov Bengkul juga berupaya melengkapi persyaratan agar usulan tersebut bisa disetujui pemerintah pusat.