Foto-Foto Terkuaknya Penyebab Kematian Tragis Firaun Seqenenre Tao II

Berkat sebuah studi teknologi tinggi, Kementerian Barang Antik Mesir telah menemukan fakta baru terkait penyebab tragis kematian Firaun Seqenenre Tao II

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2023, 18:09 WIB
Gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 17 Februari 2021 menunjukkan penampakan mumi raja Mesir kuno Seqenenre Taa II. Ilmuwan Mesir telah menetapkan bahwa firaun Seqenenre Taa II tewas dalam pertempuran. (Egyptian Ministry of Antiquities/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Terlepas dari perdebatan apakah Firaun nama orang atau julukan raja-raja Mesir, khalayak umum menganggap bahwa Firaun adalah julukan untuk raja-raja Mesir.

Firaun dianggap setara dengan penyebutan raja, sultan, atau barangkali presiden di masa kini. Karena itu, tiap Raja Mesir disebut dengan Firaun. Dan ini adalah kisah kematian tragis Seqenenre Tao II.

Dia adalah firaun yang memerintah Mesir lebih dari 3 ribu tahun lalu. Seqenenre Tao II menjadi Raja Mesir selatan sekitar 1.600 tahun sebelum Masehi. Julukannya 'Sang Pemberani'.

Dia terkenal saat memimpin pasukan Mesir melawan Hyksos, sebuah dinasti asal Asia Barat yang telah mengambil alih Delta Nil.

Selama puluhan tahun, penyebab kematiannya menjadi misteri. Banyak temuan-temuan yang menimbulkan berbagai spekulasi.

Namun, berkat sebuah studi teknologi tinggi, Kementerian Barang Antik Mesir telah menemukan fakta baru terkait penyebab tragis kematian Firaun ini.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Luka di Kepala

Gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 17 Februari 2021 menunjukkan pemindaian 3D dari kepala mumi raja Mesir kuno Seqenenre Taa II. Firaun Seqenenre Taa II dijuluki "Pemberani". (Egyptian Ministry of Antiquities/AFP)

Dikutip dari AFP, jasad Seqenenre Tao II pernah diperiksa dengan sinar-X pada 1960-an. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada luka di bagian kepalanya, tetapi ditutupi saat pembalseman.

Kemudian CT scan terbaru yang menghasilkan gambar 3D, arkeolog Zahi Hawass dan profesor radiologi Universitas Kairo, Sahar Salim menyimpulkan Seqenenre dibunuh dalam upacara eksekusi setelah ditawan di medan perang.

"CT scan mengungkap adanya cedera kepala, termasuk luka yang tidak ditemukan dalam pemeriksaan sebelumnya, dan disembunyikan dengan terampil oleh pembalsem," kata Kementerian Purbakala Mesir dalam sebuah pernyataan.

 


Lengan Bengkok

Gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 17 Februari 2021 menunjukkan penampakan mumi raja Mesir kuno Seqenenre Taa II. Jurnal Frontiers of Medicine menjelaskan sebab kematian firaun berusia lebih dari 3.600 tahun ini. (Egyptian Ministry of Antiquities/AFP)

Tangan cacat mumi seperti dalam foto di atas, "menunjukkan bahwa Seqenenre mungkin ditangkap di medan perang, dan tangannya diikat ke belakang punggungnya, mencegah dia dari menangkis serangan keras di kepalanya," kata pernyataan itu.

 


Senjata Hyksos dalam Eksekusi

Gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 17 Februari 2021 menunjukkan kepala kapak yang dilaporkan milik musuh yang ditemukan bersama mumi raja Mesir kuno Seqenenre Taa II. (Egyptian Ministry of Antiquities/AFP)

Para peneliti kemudian mempelajari luka-luka tersebut dengan mengaitkannya ke berbagai senjata Hyksos yang disimpan di Museum Mesir di Kairo.

Senjata-senjata itu termasuk kapak seperti dalam foto di atas, tombak, dan beberapa belati, salah satunya dalam foto di bawah ini.

 


Berusia 40 Tahun

Gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 17 Februari 2021 menunjukkan pemindaian tomografi yang dilakukan pada mumi raja Mesir kuno Seqenenre Taa II. Da memerintah Mesir hampir selama dinasti ke-17 (1625-1549 SM). (Egyptian Ministry of Antiquities/AFP)

Studi yang diterbitkan di Frontiers of Medicine itu juga mengungkap pemindaian tulang menunjukkan bahwa firaun ini berusia sekitar 40 tahun ketika dia meninggal.

Para peneliti diketahui telah menghabiskan puluhan tahun berupaya untuk menemukan penyebab kematian Seqenenre, yang jasadnya ditemukan pada akhir abad ke-19 dan memiliki luka yang terlihat di bagian wajahnya.

Tim Rembulan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya