Beda Firaun Zaman Nabi Yusuf dan Nabi Musa Menurut Buya Yahya

Terlepas dari nama Firaun yang ramai dibahas, tidak ada salahnya mengetahui tentang sosok Firaun sang penguasa Mesir. Sampai saat ini masih menjadi perdebatan soal Firaun apakah nama orang atau gelar untuk raja Mesir.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 19 Jan 2023, 00:30 WIB
Gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 17 Februari 2021 menunjukkan penampakan mumi raja Mesir kuno Seqenenre Taa II. Ilmuwan Mesir telah menetapkan bahwa firaun Seqenenre Taa II tewas dalam pertempuran. (Egyptian Ministry of Antiquities/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini nama Firaun sedang ramai dibahas usai viralnya video budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun.

Selain Jokowi, Cak Nun juga mengibaratkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Hammam.

Terlepas dari nama Firaun yang ramai dibahas, tidak ada salahnya mengetahui tentang sosok Firaun sang penguasa Mesir. Sampai saat ini masih menjadi perdebatan soal Firaun apakah nama orang atau gelar untuk raja Mesir.

Menurut Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya, Firaun adalah gelar raja yang menguasai Mesir dan bukan hanya ada di zaman Nabi Musa. 

Buya Yahya menyebut jika Firaun sudah ada di zaman Nabi Yusuf. Namun, Firaun zaman Nabi Yusuf berbeda dengan Firaun zaman Nabi Musa.

“Jarak antara Nabi Yusuf dengan Nabi Musa jauh. Cuma yang Firaun itu gelar yang menguasai Mesir namanya Firaun. Sehingga dikatakan, Firaun-nya Nabi Yusuf masuk Islam, Firaun-nya Nabi Musa adalah kafir,” jelas Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Rabu (18/1/2023).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Klarifikasi Cak Nun Soal Firaun

Cak Nun Sebut Jokowi Firaun

Terkait video yang menyebut Jokowi seperti Firaun, budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengklarifikasi video yang viral itu. Dirinya menjelaskan bahwa saat itu dalam kondisi terkecoh dan kesambet. Ia mengaku ucapan tersebut di luar rencananya.

"Ketika sedang indah-indahnya Maiyah, ketika sedang puncak-puncaknya hidayah Allah menabur ke Maiyah, saya sendiri yang keblondrok. Artinya saya dikasih ujian oleh Allah yang sangat luar biasa. Meneng-meneng aku ki ngomong hal tentang Firaun," ucap Cak Nun di Mocopat Syafaat seperti dikutip dari Merdeka.com.

“Itu saya kesambet. Kui aku ra duwe rencana, moro-moro cangkeme makpecotot Firaun, Hammam, Qorun kui. (Ketika itu aku tidak ada rencana mau berbicara Firaun. Tiba-tiba keluar dari mulutku tentang Firaun, Hammam dan Qorun itu). Itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya. Maka tadi saya bikin video sama Sabrang. Judulnya 'Mbah Nun Kesambet'. Tolong dibaca (ditonton videonya)," tambah Cak Nun.

Setelah video tersebut viral, banyak pihak yang mengkritik ucapannya. Ia pun tidak marah kepada siapapun yang telah menghina bahkan merendahkannya.

“Saya tawakal kepada Allah, arep ngopo wae. Saya tidak marah kepada siapapun yang menghina saya yang merendahkan saya, tidak. Sampai hari inipun saya bersyukur kepada Allah karena saya tidak punya kebencian kepada mereka semua yang menghina saya. Sampai hari ini. Jadi di puncak kesengsaraan ini saya dikasih ujian terberat oleh Allah,” tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya